7 Dampak Tak Terelakkan dari Perubahan Iklim yang Harus Diwaspadai

oleh -63 kali dilihat
Memahami Krisis Iklim dan Penyebabnya, Ayo Ambil Peran untuk Bumi!
Ilustrasi perubahan iklim - Foto/Ist

Klikhijau.com – Hal yang layak paling dikhawatirkan adalah perubahan iklim. Kenapa demikian, karena perubahan iklim membawa  masalah yang kompleks dan beragam.

Perubahan iklim memiliki konsekuensi luas bagi Bumi dan penghuninya. Sayangnya, perubahan iklim ini dominan didorong oleh aktivitas manusia.

Banyak aktivitas manusia yang jadi pemicu perubahan iklim, termasuk pembakaran bahan bakar fosil, penggundulan hutan, dan proses industri.

Semua aktivitas ini melepaskan sejumlah besar gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer. GRK ini, termasuk karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrogen oksida (N2O), memerangkap panas dan menyebabkan suhu global meningkat.

KLIK INI:  7 Langkah Kerja KLHK Atasi Pencemaran Udara Wilayah Jabodetabek

Untuk mengatasi krisis perubahan iklim membutuhkan kombinasi strategi mitigasi dan adaptasi. Upaya mitigasi difokuskan pada pengurangan emisi GRK, seperti peralihan ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, serta perlindungan dan pemulihan hutan.

Strategi adaptasi melibatkan penyesuaian terhadap dampak perubahan iklim, seperti mengembangkan infrastruktur yang tangguh, meningkatkan pengelolaan air, dan mendukung praktik pertanian berkelanjutan.

Kerja sama internasional, seperti yang terlihat melalui perjanjian seperti Perjanjian Paris, sangat penting untuk menerapkan strategi ini dan membatasi pemanasan global hingga di bawah 2 derajat Celcius, dengan tujuan untuk membatasi peningkatan hingga 1,5 derajat Celcius

Apa saja dampak yang dibawa oleh perubahan iklim, dilansir dari Earth berikut beberapa dampak dari krisis perubahan iklim, yakni:

KLIK INI:  Mengurai 17 Isu Lingkungan Terkini di Sekitar Kita
  • Peristiwa cuaca ekstrem

Para ilmuwan telah mengaitkan peningkatan frekuensi dan intensitas peristiwa cuaca ekstrem dengan perubahan iklim. Peristiwa ini termasuk angin topan, gelombang panas, kekeringan, dan hujan lebat. Peristiwa ini dapat berdampak buruk pada ekosistem, pertanian, infrastruktur, dan kesehatan manusia.

  • Pengasaman laut

Penyerapan CO2 oleh laut menyebabkan tingkat pH-nya turun, membuat air menjadi lebih asam. Hal ini menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap kehidupan laut, terutama bagi organisme dengan cangkang kalsium karbonat atau kerangka luar, seperti terumbu karang dan kerang.

  • Hilangnya keanekaragaman hayati

Perubahan iklim adalah penyebab utama hilangnya spesies, karena mengubah habitat dan memaksa spesies untuk beradaptasi atau bermigrasi ke lokasi baru. Beberapa spesies mungkin tidak dapat beradaptasi dengan cukup cepat atau menemukan habitat yang cocok, menyebabkan penurunan populasi dan bahkan kepunahan.

KLIK INI:  Menarik, Emisi Karbon Dapat Disulap Jadi Bahan Bakar Berkelanjutan
  • Pemanasan global

Sejak era praindustri, suhu rata-rata global telah meningkat lebih dari 1,1 derajat Celcius. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh aktivitas manusia. Kenaikan suhu telah menimbulkan berbagai dampak pada sistem bumi. Dampak berbahaya ini termasuk gangguan pada ekosistem, perubahan pola cuaca, dan mencairnya lapisan es di kutub.

  • Kenaikan permukaan laut

Saat lapisan es kutub dan gletser mencair karena peningkatan suhu, permukaan laut di seluruh dunia telah meningkat. Hal ini mengancam masyarakat pesisir, ekosistem, dan infrastruktur, yang menyebabkan peningkatan banjir, erosi, dan intrusi air asin ke sumber air tawar.

  • Dampak sosial ekonomi

Perubahan iklim dapat memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi yang ada. Dampaknya seringkali secara tidak proporsional mempengaruhi masyarakat yang rentan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan migrasi, konflik atas sumber daya, dan tantangan terhadap keamanan global.

  • Kesehatan manusia

Perubahan iklim dapat secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia melalui penyakit yang berhubungan dengan panas, peningkatan polusi udara, dan penyebaran penyakit yang ditularkan melalui vektor, seperti malaria dan demam berdarah. Ini juga mengancam ketahanan pangan dan air, yang dapat menyebabkan kekurangan gizi dan penyakit.

Nah, sahabat hijau, saatnya bergerak untuk mengatasi perubahan iklim agar tidak semakin meresahkan.

KLIK INI:  Kekurangan Serangga Penyerbuk, Kopi dan Kakao Bisa Jadi Tinggal Kenangan