- Perihal Buncis dan Pengalaman Pertama Memanennya - 28/03/2024
- Bongo’, Meski Dibenci Tetap Memberi Banyak Manfaat - 26/03/2024
- Mikroplastik di Dada Ibu - 10/03/2024
Klikhijau.com – Ia bertubuh kecil, panjangnya hanya 11,8 centimeter. Berat badannya 32.23 gram. Namun, tubuh kecilnya tidak membuatnya tersisih, justru sebaliknya, ia bisa membusungkan dada dengan bangga.
Bagaimana tidak, melalui surat Nomor B 1199/M.Sesneg/D-2/HL.01.00/12/2017 tertanggal 17 Desember 2017, ia resmi “merampas” nama Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana Joko Widodo.
Namanya myzomela irianawidodoae yang diambil nama istri Presiden Joko Widodo, Iriana.
Ia seekor burung spesies baru yang ditemukan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur oleh Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Ia memiliki paruh sepanjang 1.79 centimeter. Bermata cokelat di belakang paruhnya dan tak memiliki banyak warna.
Bagian kepala hingga dada atas dan tengkuknya berwarna merah darah. Sementara itu, kekang, garis antar paruh dan mata, berwarna hitam.
Di bagian pertengahan dada, terdapat pita hitam yang berubah menjadi abu-abu.
Sedangkan bagian bawah perut, paha, dan sekitar tungkir burung ini dihiasi dengan warna zaitun. Punggung dan ekor kembali diwarnai hitam, dengan warna merah berada di pertengahan punggung. Sayapnya sendiri berwana hitam bercampur abu-abu gelap
Ia memang wajar berbangga, sebab menurut Dwie Irmawaty Gultom dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), penggunaan nama ibu negara untuk nama ilmiah spesies baru kali pertama dilakukan di Indonesia.
“Hal ini dimaksudkan sebagai ungkapan atau bentuk penghargaan kepada Ibu Negara yang sangat memperhatikan kehidupan burung. Dedikasinya bisa dijadikan teladan dan menjadi contoh dalam menyelamatkan lingkungan di Indonesia,” kata Dwie tahun 2018 lalu.
Kicauannya merdu saat terbang
Dwie menambahkan, burung ini sebagai pemakan nektar (Cairan manis yang terdapat pada bunga, red) dan serangga kecil seperti laba-laba.
“Sebagai pemakan nektar, burung ini berpotensi sebagai penyerbuk dan perlu penelitian lanjutan yang mendalam terkait perannya dalam proses penyerbukan tersebut,” kata Dewi.
Ia memiliki kemampuan terbang dengan ditunjangan bentangan sayap 17,2 centimeter dan panjang sayap 5,8 centimeter. Kemudian, tinggi kaki mencapai 1,67 centimeter dengan bantalan kuku berwana kuning.
Ia termasuk keluarga Meliphagidae, kini mulai dilindungi berdasarkan Undang-Undang 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Myzomela irianawidodoae menghuni habitat di hutan, semak-semak, kebun dan pohon yang berbunga.
Terkadang bisa dijumpai memakan nektar pada bunga pohon jati di sekitar perkampungan. Suara kicauannya merdu saat sedang terbang.