Meski Tumbuh Liar, Awar-awar Menawarkan Beragam Manfaat

oleh -1,666 kali dilihat
Awar-Awar, Tumbuhan Liar yang Menawarkan Beragam Manfaat
Awar-Awar, Tumbuhan Liar yang Menawarkan Beragam Manfaat-foto/Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Awar-awar itu tumbuh liar saja di depan rumah. Jika daunnya telah merimbun, biasanya akan dipangkas saja.

Awar-awar memang merupakan jenis tumbuhan liar. Bisa tumbuh di mana saja tanpa kendala. Cara menumbuhkannya pun mudah. Cukup ambil tangkainya lalu tancapkan. Jika tanah cukup subur—tangkai atau batangnya diletakkan saja dan akan tumbuh dengan sendirinya.

Tanaman atau tumbuhan ini lebih banyak diabaikan daripada dipelihara. Padahal memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.

Saya katakan demikian, karena saya telah membuktikannya. Semisal, dua hari sebelum Ramadan tahun ini, saat itu saya baru saja tiba di rumah dari Makasssar. Dan kepala saya mengalami sakit yang luar biasa hingga muntah-muntah.

KLIK INI:  3 Nama Bunga yang Sering Dipakai Menyamarkan Identitas Perempuan

Dengan tenang Ibu melangkah keluar rumah, lalu berbelok ke kanan—di mana awar-awar itu tumbuh. Ia memetik pucuknya kemudian kembali ke dalam rumah.

Pucuk awar-awar tersebut Ibu remas di telapak tangannya hingga hancur dan mengeluarkan sedikit air. Setelah itu Ibu mengoleskannya di dahi dan leher saya.

Dan ajaib, selang beberapa waktu kemudian, rasa sakit kepala saya mereda. Peristiwa semacam itu kerap kali saya alami atau kerap saya disembuhkan oleh awar-awar.

Jika bukan pucuknya yang diremas lalu dioleskan pada bagian tubuh yang sakit atau pegal, biasanya masyarakat menggunakan daunnya yang masih mudah, caranya gampang. Daun itu hanya ditempelkan saja di dahi atau bagian tubuh yang sakit.

Intinya daun tumbuhan ini telah menjadi andalan untuk pengobatan sakit tertentu.

Kandungan Awar-awar

Bagaimana Ibu dan masyarakat Indonesia pada umumnya tahu, jika ada tumbuh-tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai obat.

Suryanita dalam Suparni, (2017) menjelaskan hal ini, katanya pengobatan herbal sudah dikenal masyarakat Indonesia secara luas sejak zaman dahulu kala. Dengan menggunakan ramuan-ramuan berbahan dasar tumbuh-tumbuhan dan segala sesuatu yang berada di alam.

Pengobatan seperti ini selain efektif juga berbiaya murah. Sebab bahan-bahannya dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan sekitar mereka.

KLIK INI:  Ke Manakah Burung Saat Hujan, Bisakah Mereka Terbang?

Terbatasnya pengobatan medis menjadi salah satu alasan masyarakat zaman dulu menggunakan pengobatan herbal dengan memanfaatkan tumbuhan.

Pengetahuan inilah yang di wariskan secara turun temurun. Dan terbukti banyak bermanfaat. Salah satunya apa yang dilakukan Ibu ketika kepala saya sakit dua hari sebelum Ramadan lalu.

Awar-awar, rupanya tidak hanya bisa meredakan sakit kepala atau menghilangkan rasa sakit (pegal) pada tubuh. Tapi menurut Suryanita, (2017), tanaman ini  bisa digunakan sebagai obat luka, radang atau inflamasi.

Kandungan kimia daun tanaman bernama latin Ficus septica Burm. F ini adalah steroid, flavanoid dan saponin, (Safriani Rahman, dkk 2013). Kandungan inilah yang dicurigai bisa menyembuhkan luka.

Sang Ketut Sudirga pada penelitiannya yang berjudul isolasi dan Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Daun Awar-Awar (Ficus Septica Brum.f.) Dan Uji Efektivitasnya Terhadap Jamur menemukan jika daun tanaman ini mengandung senyawa terpenoid, alkaloid, flavonoid serta fenol, dan dalam ekstrak aktif tersebut teridentifikasi sebanyak 14 senyawa.

Ekstrak aktif daunnya dapat menghambat pertumbuhan jamur Colletotrichum acutatum. Tanaman ini juga bisa digunakan sebagai pemicu muntah, obat penyakit kulit, dan anti racun.

KLIK INI:  Pusing dan Sakit Kepala Saat Menatap Layar Laptop? Begini Solusinya!
Tentang Awar-awar

Seperti tanaman di Indonesia pada umumnya. Setiap daerah di mana tanaman tersebut tumbuh memiliki nama yang berbeda-beda pula

Awar-awar juga demikian, menyandang banyak nama, misalnya di Ternate bernama tagalolo, di Ambon bernama sirih popar, di Bugis namanya daussalo, dan di Makassar bernama tobo-tobo.

Awar-awar merupakan anggota suku Moraceae, ia masuk kerabat beringin. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan perdu atau pohon kecil. Ia bisa ditemukan di hutan semak atau di tempat-tempat yang meliar.

Pada daun hingga akarnya mengandung getah. Selain daunnya buahnya juga bisa dimanfaatkan untuk  mengobati sakit pencernaan dan keracunan.

Tumbuhan ini tumbuh, tegak hingga mencapai 1 sampai 5 meter. Memiliki r anting bulat torak, gundul, dan berongga.

Ciri daunnya besar dan runcing, yang hadapan atau berseling dengan tangkai sepanjang 2,5-5 cm.  Helaian daunnya besar, jorong bundar telur, 9-30 × 9–16 cm, pangkalnya membulat dan ujungnya menyempit tumpul, bertepi rata, sisi atas berwarna hijau tua dengan pertulangan daun berwarna pucat keputih-putihan, dengan 6-12 tulang daun sekunder, sisi bawah hijau muda.

KLIK INI:  Berfungsi Sebagai Obat, Pogo' Dihargai Puluhan Juta Rupiah?

Buah awar-awar berbentuk  syconium atau periuk. Dengan cara berpasangan, tunggal, atau mengelompok diri hingga 4 butir. Buahnya  berpangka dengan 3 daun pelindung. Warna biahnya hijau muda atau hijau abu-abu. Memiliki garis tengahnya lk. 1,5 cm dan bertangkai pendek.

Sebaran tumbuhan ini adalah seluruh kawasan Malesia (kecuali Semenanjung Malaya), Kepulauan Ryukyu di utara, Kepulauan Solomon hingga Vanuatu, Taiwan, dan Queensland di Australia.

Tumbuhan obat ini bisa tumbuh di berbagai macam tipe tanah, hingga ketinggian 1800 m dpl. Ia bisa ditemukan di pinggir jalan, semak, pinggir sungai hingga di pinggir saluran air.

KLIK INI:  Murah Meriah, Ini 9 Obat Maag Alami yang Mudah Ditemukan