PT Poso Energy, Menerangi Sulawesi dari Sungai Poso

oleh -652 kali dilihat
PLTA Poso di sungai Poso
PLTA Poso di sungai Poso-foto/Ist

Klikhijau.com – Terang yang dinikmati Sulawesi tak terpisahkan dari campur tangan PT Poso Energy, yang menjadi salah satu pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia.

Kapasitas  PLTA Poso yang dibangunnya tak tanggung-tanggung, mencapai 515 MW dengan memanfaatkan sungai Poso sebagai sumber pembangkit energi. Itulah yang menjadikan PLTA Poso menjadi pembangkit listrik yang berpihak pada lingkungan.

Sungai Poso sendiri mengalir dari outlet danau Poso sampai muara di teluk Tomini  sepanjang 73 km, yang merupakan satu-satunya outlet danau Poso.

PT Poso Energy memiliki visi, salah satunya adalah menjadi penghasil energi terbarukan yang mandiri di Indonesia dan peduli lingkungan yang berkelanjutan.

KLIK INI:  Melindungi Tanaman dari Patogen Mematikan dengan Rumput Liar

Sejak awal keberadaannya PT Poso Energy telah menjadi salah satu pendukung pemenuhan kebutuhan energi listrik sistem Sulawesi, yang berkomitmen dalam optimalisasi pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan ketersediaan sumberdaya yang ada.

Ketika pemerintah menargetkan untuk mencapai 23% pembangkit EBT pada tahun 2025 mendatang, maka PLTA Poso 515 MW menjadi bagian dari target itu.

KLIK INI:  Bagaimana Manusia Patut Disalahkan Atas Spesies Invasif dan Apa yang Harus Dilakukan?
Lingkungan harus terjaga

PLTA Poso ini sumber penggeraknya adalah air untuk menggerakan turbin, diperlukan tak hanya sekadar volume air yang cukup secara kontinyu, akan tetapi juga dengan kualitas air yang baik agar mampu menjaga lifetime turbin dan peralatan lainnya lebih lama.

Kualitas dan kuantitas air untuk membangkitkan energi PLTA Poso dapat dicapai bila lingkungan sekitar danau dan sungai Poso terjaga dan terlindungi dengan baik,” ungkap Irma Suriani,  Environmental Manager  PT Poso Energy.

Tak terbatas di situ saja, agar terang Sulawesi tak meredup, maka dibutuhkan perang pemerintah dalam menjaga lingkungan sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS), danau, dan sepanjang aliran sungai Poso. Tujuannya, mencegah kerusakan hutan yang akan menyebabkan longsor atau menambah sedimen ke dalam sungai sehingga mempengaruhi ketersediaan air untuk membangkitkan energi listrik.

KLIK INI:  8 Daun yang Paling Akrab Dijadikan Lalapan Mentah di Meja Makan

Agar air tersedia dalam jumlah cukup dan berkualitas secara kontinyu, berbagai upaya telah dilakukan oleh PT Poso Energy, di antaranya pengerukan sedimen dan program menabung air dengan rehabilitasi lahan kritis di area-area Sub DAS danau Poso dan sungai Poso.

Kegiatan rehabilitasi DAS sangat penting, karena secara langsung akan mengurangi erosi dan sedimen yang masuk ke dalam aliran sungai.

PLTA Poso di Sungai Poso-foto/Ist
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Sejak tahun 2015 hingga saat ini 2022 telah dilakukan rehabilitasi lahan kritis seluas 292.36 Ha bermitra dengan kelompok pencinta alam Poso dan kelompok tani setempat.

Keberadaan PLTA Poso 515 MW tak hanya menerangi Sulawesi, tetapi juga telah mempengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi di Sulawesi dan khususnya di Kabupaten Poso.

Energi yang dihasilkan dari PLTA Poso 515 MW mendukung pengembangan industri pertambangan dan perkebunan di Sulawesi sehingga menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

KLIK INI:  Energi Baru Terbarukan di Desa, Paradoks dalam Kepingan Harapan

Bukan hanya itu, ada pula tambahan nilai pajak untuk pembangunan infrastruktur Provinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten Poso, yaitu dari pajak atas air permukaan yang dibayarkan oleh PT Poso Energi berdasarkan produksi listrik yang diserap oleh PT PLN (Persero)

Meski begitu, ada hal paling penting dalam menerangi Sulawesi, yakni dukungan stakeholder dalam pengembangan PLTA Poso 515 MW berupa pemenuhan dan distribusi kebutuhan energi listrik wilayah Sulawesi.

Dukungan terhadap PT Poso Energy terkait peran pemerintah daerah, harus  bersama-sama dalam menjaga lingkungan sekitar DAS, danau dan sepanjang aliran sungai Poso guna mencegah kerusakan hutan yang akan menyebabkan longsor atau menambah sedimen ke dalam sungai sehingga mempengaruhi ketersediaan air untuk membangkitkan energi listrik.

Dukungan lain untuk membuat Sulawesi menikmati terang dari EBT  datang dari  dari PT PLN (persero), yakni pengembangan kemampuan penyerapan energi listrik pada beban puncak (peaker).

KLIK INI:  350 Indonesia Desak RUU EBT Fokus Atur Energi Terbarukan