Pisang Terancam Infeksi Jamur Black Sigatoka Karena Perubahan Iklim

oleh -1,115 kali dilihat
Pisang Terancam Infeksi Jamur Karena Perubahan Iklim
Ilustrasi pisang/Foto-pixabay

Klikhijau.com – Black Sigatoka adalah wabah penyakit jamur yang menyerang pisang beberapa dekade terakhir. Black Sigatoka adalah penyakit jamur yang merusak.

Tanaman pisang sangat rentan terhadap penyakit karena varietas yang diekspor ke seluruh dunia.

Dikutip dari Tribunmanado, studi terbaru dalam jurnal Philosophical Transactions of the Royal Society B menjelaskan, perubahan iklim membuat infeksi penyebaran penyakit meningkat.

Ahli menemukan setengah ladang pasang di Amerika Latin dan Karibia terpapar wabah Black Sigatoka.

KLIK INI:  Marmot Tanah, Hewan yang Tertidur Selama Musim Dingin

Penulis studi dari Universitas Exeter di UK, Daniel Bebber mengatakan, Black Sigatoka menginfeksi daun pisang dan mengurangi produktivitas tanaman.

“Penyakit ini dikirim dari Asia ke Honduras pada 1972, dan sekarang telah menyebar ke suluruh Amerika Latin dan Karibia,” imbuh Bebber.

Untuk mengatasinya, hal yang bisa dilakukan adalah melakukan penyemprotan fungisida secara berkala ke daerah yang terkena wabah. Namun, penyemprotan fungisida juga akan berdampak kepada para petani pisang.

Petani di Kosta Rika menyemprotkan fungisida antara 40 sampai 80 kali per tahun. Ini menelan biaya sampai 2.500 dollar AS (lebih dari Rp 35 juta) untuk satu hektar per tahunnya.

Bebber sudah melakukan penyelidikan wabah Black Sigatoka, terutama untuk memahami bagaimana hama dan penyakit tanaman dapat dipengaruhi oleh pola cuaca.

Black Sigatoka adalah contoh tepat dari penyakit yang dipengaruhi cuaca. Ini karena Black Sigatoka membutuhkan kondisi suhu dan kelembaban tertentu untuk menginfeksi tanaman.

“Jadi ini adalah momen tepat untuk mempelajari fenomena ini,” jelas Bebber.

Dari kajian beberapa data eksperimental tentang infeksi Black Sigatoka yang disebabkan jamur Pseudocercospora fijiensis selama 60 tahun terakhir, Bebber menemukan ada peningkatan infeksi dalam jumlah besar.

Ditemukan bahwa infeksi Black Sigatoka meningkat sekitar 44 persen di seluruh daerah Amerika Latin dan Karibia yang menanam pisang sejak 1960-an. Peningkatan infeksi ini disebabkan oleh perubahan iklim.

KLIK INI:  11 Unsur Hara Mikro yang Diperlukan Tanaman dan Cirinya Bila Kekurangan atau Kelebihan
Kaitan perubahan iklim dengan peningkatan infeksi jamur

Bebber mengungkapkan bahwa perubahan iklim berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang nyaman bagi spora P. fijiensis untuk berkecambah dan tumbuh. Jamur menyebar melalui spora yang dilepaskan ke udara dan menginfeksi daun pisang.

Hal tersebut akan mengarah pada pengembangan lesi dengan karakteristik bergaris dan terjadi kematian sel ketika racun terpapar panas.

Selain itu, studi juga menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat mengurangi produksi buah sampai 80 persen.

Meski studi menemukan bahwa infeksi penyakit Black Sigatoka meningkat drastis di Amerika Latin dan Karibia. Beberapa daerah yang lebih kering seperti Meksiko dan Amerika Tengah mengalami efek sebaliknya.

Penyakit ini memburuk untuk daerah yang jadi lebih basah karena perubahan iklim. Namun bagi daerah kering, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait penyakit ini. Begitu kata Bebber.

KLIK INI:  Selain Indah, 5 Jenis Tanaman Pagar Hidup Ini Bikin Rumah Terhindar dari Polusi