- Hujan Hijau - 21/05/2023
- Sintrong, Liar dan Meresahkan tapi Menyimpan Banyak Manfaat - 17/05/2023
- Daun Labu Kuning, Sayuran Cepat Saji yang Murah dan Kaya Manfaat - 19/04/2023
Pepohonan Menghitam di Kotamu
“baunya mulai tercium,” katamu mengalahkan deru kendaraan.
suaramu menerobos masuk ke helm yang menutupi telingaku.
tak menyahut aku
bau asing itu menguasai seluruh penciuman
bertabrakan dengan bau parfummu
berbau rumput basah
“sampai,” ujarmu
aku melongo, asing tiba
sangat kental
pepohonan di kotamu menghitam malam
tak bertanya aku, sejak kapan bermula
bukan jilatan api memanggang pepohonan itu
pula bukan panggangan kemarau
suara cericit meriuh
kepakan sayap riahkan siang
kotamu, kota hitam manis di taman itu
kota dengan pepohonan menghitam
dalam kuasa kalong
kutatapi ia
kutatapi kau
aku berubah dahan-dahan pohon
tandabaca, 9 Juli 2022
Daun-daun Merimbun di Matamu
matamu, sejak aku bermukim di sana
kabut menghilang jauh
duan-daun merimbun pesona
aku pepohonan
kau akar
aku reranting
kau daun-daun
kita terus saling terteror ribang
saling bertumbuh
jadi kehidupan
tandabaca, 9 Juli 2022
magrib tiba
beburung puyeng mencari ranting
menenggerkan diri
pohon-pohon telah berubah ladang rempah
Kindang, Juli 2022
Asap di Kamarmu
di sepanjang sunyi yang menghijau di matamu
aku berlari ke sana kemari
mencari reranting
tuk kubakar
hangatkan tubuh dari gigil
menggemeretakkan gigi
mengais-ngais rimbunan sunyi di matamu
bakar apa saja yang bisa terbakar
selain plastik
aku kumpulkan dedaunan cengkih
membakarnya, asapnya tiba di kamarmu
terus saja aku membakar
api jilati pohon cengkih
terang benderang
orang-orang berhamburan, teriak menggema
borong kebakaran
sunyi yang merimbun di matamu
berjalan terus di sepanjang jalan
dan keringat mulai mengucur
sepanjang roda waktu
Kindang, Juli 2022
Aku-Kau
aku terus bertumbuh
jadi gemintang
saat pekat malam meraja
saat bulan sedang malu-malu
di langit aku doa
pada tanah aku harapan
di hatimu aku laut biru
dan di denyutku
kau aliran sungai
Kindang, Juli 2022