Melihat Sisi Positif Undangan Pernikahan Online terhadap Lingkungan

oleh -411 kali dilihat
Melihat Sisi Positif Undangan Pernikahan Online terhadap Lingkungan
Melihat Sisi Positif Undangan Pernikahan Online terhadap Lingkungan-foto/Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Kabar pernikahan Arief dengan kekasihnya, jadi kabar membahagiakan. Sebagai sahabat dekat, saya menanti undangan pernikahannya datang.

Pengantar undangan dalam budaya Bugis-Makassar selalu memesona untuk diamati. Karena biasanya datang berpasangan, laki-laki dan perempuan, meski ada juga yang datang sendiri saja.

Berpasangan atau tidak, selalu ada pemandangan menarik yang ditampilkan si pangantar undangan. Karena mereka akan memakai pakaian adat Bugis Makassar. Masuk ke rumah dengan sopan menyapa si empunya rumah yang dibawakan undangan.

Oya, apa yang saya tunggu dari Arief tidak kunjung juga datang. Padahal pesta pernikahannya tidak lama lagi. Namun, tidak ada orang berpakaian adat yang datang ke rumah mengantar undangannya—tidak ada.

KLIK INI:  Sambut Era Baru, Netizen Ramaikan Tagar #NewNormalNewSpirit

Lalu beberapa malam yang lalu, si calon pengantin itu mengirimi saya chat via WhatsApp. Saya membukanya, ketika chatnya terbuka. Ada petunjuk agar saya membuka link yang disertakan. Saya membukanya lalu terpampanglah undangan yang saya nantikan itu.

Undangan, secara sederhana adalah ajakan untuk datang menghadiri sesuatu, baik hajatan maupun rapat. Dan undangan yang dikirimkan Arief adalah undangan pernikahannya yang disesain menarik layaknya undangan pernikahan pada umumnya yang tergambar pada kertas.

Tapi, yang tiba pada saya bukanlah undangan dalam bentuk kertas, tapi undangan via online. Dan itu tidak mengurangi nilainya sama sekali bagi saya.

“Sudah modern,” kata saya dalam hati ketika melihat undangan itu. Saya mengambil sisi positif  undangan konvensional (kertas) yang bermigrasi ke undangan daring, khususnya dalam hal lingkungan.

  • Menghemat biaya

Cara online akan lebih menghemat biaya bagi calon pengantin. Telah jdi pengetahuan umum, menikah, khususnya di Sulawesi Selatan tidak murah. Apalagi bagi calon pengantin laki-laki. Mereka harus mengeluarkan sejumlah uang untuk meminang si perempuan. Sejumlah uang tersebut dikenal dengan uang panai’.

Selain harus menyiapkan uang panai, pihak laki-laki juga harus menyiapkan biaya untuk pestanya sendiri di rumahnya dan hal lain yang akan menguras isi dompet, termasuk mencetak undangan dan mengantarnya kepada kerabat dan sahabat si calon pengantin.

Dengan beralihnya pengiriman undangan ke via daring, tentu akan menghemat biaya calon si pengantin. Karena tidak harus mengeluarkan biaya cetak undangan dan  biaya transportasi untuk “berkeliling” membawa undangan—yang diundang belum tentu juga datang.

KLIK INI:  Pelestarian Lingkungan Ada di Tangan Restorasi Mangrove
  • Mengurangi polusi

Dengan pengiriman undangan via chat atau daring dengan gambar desain undangan sebagaimana seharusnya, akan berdampak baik bagi lingkungan. Cara itu, akan mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor

Percaya atau tidak, pengantar undangan secara manual, tidak ada yang berjalan kaki. Semuanya berkendara, baik dengan mobil atau motor karena jarak tempuh kadang sangat jauh. Dengan mengirim undangan seperti yang dilakukan Arief bisa mengurangi polusi udara.

  •  Mengurangi penggunaan kertas.

Dengan beralihnya undangan pernikahan dari manual (kertas) ke via online. Akan berdampak  sangat baik pada pengurangan penggunaan kertas.

Khusus untuk penggunaan kertas, semakin sedikit penggunaan kertas akan semakin baik pula dampaknya pada lingkungan.

Karena dengan adanya langkah tersebut setidaknya kita bisa menghemat energi. Pada umumnya proses pembuatan kertas membutuhkan kayu, air, bahan bakar (listrik) dan tenaga manusia dalam jumlah yang besar. Dengan berinovasi mengirim via Whatsapp misalnya, energi pembuatan kertas akan berkurang

Selain itu, dengan mengurangi penggunaan kertas, juga bisa mengurangi polusi. Karena produksi kertas melepaskan gas metana, sulfur dioksida,, dan karbondioksida ke udara bebas yang dapat menipiskan ozon dan menimbulkan hujan azam.

Apakah berhenti di situ saja, rupanya tidak sebab limbah produksi kertas yang mengandung berbagai bahan kimia akan mencemari lingkungan dan merusak berbagai ekosistem air.

Beralihnya calon sepasang pengantin dari undangan kertas ke online, juga berdampak pada penghematan sumber daya alam. Hal ini  berkaitan lagi dengan kertas, karena kita semua tahu bahan yang digunakan menjadi kertas adalah kayu. Kayu-kayu ini diperoleh dari pepohonan.

Dengan menggunakan undangan online bisa menghemat pemakaian kayu, yang artinya pohon-pohon akan tetap berdiri menjaga keseimbangan sambil menyedekahkan oksigennya yang sangat penting bagi makhluk hidup, terutama manusia.

  • Meminimalisir kecelakaan lalu lintas

Mengantar undangan ke mana-mana menggunakan mobil atau motor, memiliki risiko tinggi terjadinya kecelakaan lalu lintas. telah banyak kasus pengantar undangan yang kecelakaan. apalagi pada umumnya pengantar undangan tidak menggunakan helm.

Oya, tapi meski undangan beralih dari luring  ke daring (online), amplop dan kehadirannya jangan hanya via daring yang sahabat hijau. Tetaplah datang menghadiri undangan pesta pernikahan mantan, eee maksudnya pernikahan sahabat Anda.

KLIK INI:  Hobi Memancing Ikan? Perhatikan Ini Agar Lebih Ramah Lingkungan!