Klikhijau.com – Apakah yang dimaksud dengan EL Nino (Selanjutnya disingkat EN)? Artikel ini akan memandu Anda memahami EN, sejarah, dampaknya pada cuaca global serta fakta lainnya.
El Nino adalah fase hangat dari siklus ENSO (El Nino-Southern Ascillation). Dalam fase ini, suhu permukaan laut sepanjang bagian timur Pasifik wilayah tropis naik sekitar 10 derajat F dibandingkan biasanya.
Siklus ENSO ini merupakan siklus yang menggambarkan fluktuasi suhu antara atmosfer dengan suhu lautan di Pasifik tengah-timur bagian khatulistiwa (the east-central Equatorual Pacific).
Pada dasarnya hal tersebut adalah fenomena alami yang berkaitan dengan periode hangat pada muka air laut di sepanjang Pasifik tengah timur bagian khawatulistiwa.
Sejarah El Nino
Nama El Nino pertama kali diucapkan oleh para nelayan Peru yang berdomisili di sekitar pelabuhan Paita (utara Peru) yang artinya anak laki-laki, merujuk pada masa kecilnya Isa Al Masih.
Hal ini ada kaitannya dengan fenomena EN di Peru dan sejumlah negara di Amerika Latin yang umumnya memang terjadi di bulan Desember, atau di sekitar momen hari natal.
EN terjadi secara tidak teratur, dalam kisaran waktu 2 – 7 tahun (Laporan WHO, 1999) dan kejadiannya berakhir antara sembilan bulan sampai 2 tahun (sumber lain menyebutkan 1 tahun).
Dari sumber yang sama (Laporan WHO) menyebut bahwa penelitian awal yang intensif tentang EN dilaksanakan oleh Sir Gilbert Walker pada awal abad ke-20. Pakar inilah yang sampai pada kesimpulan bahwa bila tekanan udara mengikat di timur Pasifik, maka biasanya tekanan udara akan menurun di bagian barat Pasifik.
Dampak EN berlawan dengan dampak La Nina (merujuk kepada anak perempuan). La Nina sendiri adalah fase dingin dari siklus ENSO. Siklus ENSO, baik El Nino maupun La Nina, menyebabkan perubahan global pada suhu udara dan curah hujan.
Penyebab EL Nino
Apa penyebab EL Nino? Berikut ini adalah sejumlah indikasi dari kondisi Samudra Pasifik bagian tropis pada saat terjadi EN:
- Di Wilayah tropis Pasifik terdapat angin pasat (trade wind) yang bergerak konstan ke arah barat. Angin pasat mendorong air hangat dalam laut dari timur ke barat. Hal ini menyebabkan air hangat terbentuk di sisi barat Samudra Pasifik di dekat Asia.
- Sementara itu, di bagian timur Samudra Pasifik, dekat Amerika Tengah dan Amerika Selatan, air dingin didorong menuju ke permukaan. Karena hal ini terjadi perbedaan suhu permukaan laut sepanjang Pasifik wilayah khatulistiwa, terbentuk air hangat di barat dan air dingin di timur.
- Seluruh kejadian alam ini menghasilkan penguatan angin timur, dan menyebabkan pola gerakan angin yang berlangsung terus di udara Pasifik. Pergerakan menetap udara di Pasifik berlanjut terus sampai terjadinya perubahan yang lambat di sekitar Samudra Pasifik di dekat khatulistiwa yang menghasilkan serangkaian peristiwa yang disebut El Nino.
- Dalam kondisi yang memungkinkan, angin pasang melemah, menyebabkan ir permukaan laut yang sedikit hangat didorong ke arah barat, dan sedikit angin dingin didorong ke permukaan laut, di bagian timur. Bagian dari Samudra yang biasanya dingin sekarang menjadi lebih hangat, menyebabkan berubahnya perbedaan suhu yang biasa terjadi antara wilayah timur dan barat Samudra Pasifik.
- Saat air yang lebih hangat bergerak ke tengah Samudra Pasifik, cuaca yang berawan dan hujan yang biasanya terbentuk di wilayah timur, sekarang terjadi di tengah-tengah Samudra Pasifik.
- Pola hujan yang biasanya berlangsung di Pasifik wilayah khatulistiwa berubah karena melemahnya angin pasat dan pergerakan udara hangat.
- Seluruh kejadian ini menimbulkan perubahan drastis pada suhu dan cuaca di seluruh dunia.
Dampak El Nino terhadap cuaca
Lalu bagaimana dampak EN terhadap kondisi cuaca di seluruh dunia? Berikut beberapa dampaknya:
- Di Amerika Latin, terjadi kenaikan drastis risiko banjir di pantai barat, sebaliknya di pantai timur risiko terjadi kekeringan naik drastis.
- Di negara-negara bagian timur Pasifik seperti di Utara Australia, India, Filipina dan Indonesia maupun Afrika, risiko terjadinya kekeringan yang berkepanjangan naik.
- Dengan ekstra panas pada permukaan laut Samudra Pasifik, energi dilepas ke atmosfer, menyebabkan menghangatnya suhu global yang berlangsung sementara. Tahun-tahun saat EN terjadi, suhu global secara keseluruhan cenderung naik.
- Pada umumnya, EN menyebabkan naiknya jumlah hujan di Pasifik bagian timur seperti di Peru dan Ekuador (pantai barat laut Amerika), sedangkan di India, Filipina, utara Australia, dan Indonesia terbentuk cuaca kering.
- Dampak El Nino mencapai puncaknya di bulan Desember dan bisa berkakhir beberapa bulan setelahnya.
- Dalam abad ke-20 dan ke-21 ini ada beberapa peristiwa EN yang tercatat khusus dalam sejarah cuaca dunia. Kejadian El Nino tahun 1982/1983 disebut peristiwa EL Nino ekstrem, fenomena El Nino tahun 1997/1998 disebut peristiwa cuaca penting abad ke-20 (the climate event of twentieth century), kejadian ini mirip dengan peristiwa EN tahun 2015/2016. Kejadian ekstrem disebut juga super El Nino.
- Hal yang sama juga terjadi pada fenomena La Nina, hanya saja wilayah yang terkena dampak berbeda. Saat wilayah timur Pasifik hujan (pada saat El Nino) wilayah barat kering. Kebalikannya, saat wilayah barat Pasifik hujan (saat La Nina) wilayah timur Pasifik kering.
- Setelah kejadian EN, angin pasat dan angin timur sering kembali ke siklus normalnya. Namun, dalam kasus yang sebaliknya yakni fenomena La Nina, angin pasang menguat dan menyebabkan siklus normal berubah drastis dan menghasilkan efek yang berlawanan dengan El Nino.
Dampak El Nino pada lingkungan
EN berpengaruh pada ekosistem, berdampak pada pertanian, timbulnya siklon tropis, kekeringan, kebakaran hutan, banjir dan bentuk cuaca ekstrem lainnya di seluruh dunia. Peristiwa kebakaran hutan yang berkepanjangan di Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan salah satu penyebabnya adalah EL Nino.
Demikianlah penjelasan mengenai El Nino, sejarahnya dan fakta lainnya. Semoga bermanfaat!
*Rujukan: Ketut Praseyo dan Hariyanto. 2018. “Pendidikan Lingkungan Hidup”. Bandung. Remaja Rosdakarya.