Deh, Puntung Rokok Ternyata Lebih Merusak Lingkungan Daripada Sedotan Plastik

oleh -712 kali dilihat
Ilustrasi puntung rokok
Ilustrasi puntung rokok/fotowww.mongabay.co.id
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com –  Puntung rokok yang termasuk filter di dalamnya lebih mengontaminasi lautan dari pada sedotan plastik. Filter rokok terbuat dari plastik yang disebut selulosa asetat.

Bahan ini membutuhkan waktu setidaknya 10 tahun untuk dapat dekomposisi. Hal tersebut diungkapkan tim peneliti dari San Diego State University.

Thomas Novotny, professor kesehatan masyarakat dari San Dieogo State University, seperti yang dikutip dari Mirror UK, Selasa, 28 Agustus2018 lalu mengatakan, sangat jelas tidak ada manfaat kesehatan dari filter rokok.

Filter hanyalah alat pemasaran. Dan mereka mempermudah orang untuk merokok. Ini juga merupakan kontaminan utama, dibanding semua sampah plastik itu.

KLIK INI:  Perokok Jadi Salah Satu Penyumbang Sampah Terbanyak di Bumi

Novotny menambahkan, ada sekitar 5,6 triliun rokok dengan filter yang terbuat dari selulosa asetat diproduksi di seluruh dunia setiap tahunnya.

Sayangnya, sekitar dua pertiga puntung rokok dibuang sembarangan dan tidak bertanggung jawab yang berakibat merusak lingkungan.

The Ocean Conservancy, kelompok advokasi lingkungan nirlaba yang telah mensponsori pembersihan pantai sejak 1986 mengatakan, selama 32 tahun puntung rokok telah menjadi satu-satunya barang yang paling banyak dikumpulkan di pantai di seluruh dunia.

Totalnya lebih dari 60 juta yang dikumpulkan selama ini. Jumlah tersebut totalnya sekitar sepertiga dari semua barang yang dikumpulkan.

Jika digabungkan, jumlah sampah puntung rokok lebih banyak daripada sampah pembungkus plastik, wadah, tutup botol, peralatan makan dan botol. Ketika terurai, limbah dapat menjadi mikroplastik yang mudah dikonsumsi satwa liar.

KLIK INI:  Ini Ancaman Terbesar yang Mengepung Laut dan Isinya karena Ulah Manusia

Para peneliti telah menemukan sekitar 70 persen detritus, partikel organik hasil dari proses penguraian sampah, berada di dalam perut burung laut dan 30 persen di tubuh penyu.

“Filter yang dibuang biasanya mengandung serat sintetis dan ratusan bahan kimia yang digunakan untuk mengolah tembakau,” Jelas Novotny dalam memperingatkan bahaya puntung rokok terhadap hewan liar.

Namun demikian, Nick Mallos, direktur kampanye Trash Free Seas untuk Ocean Conservancy mengatakan, perlu kajian lebih lanjut untuk mengetahui dan menentukan apa bahaya limbah ini terhadap kesehatan manusia. Dengan harapan mengubah kondisi ini, kampanye yang disebut

Cigarette Pollution Project” memiliki misi untuk melarang penggunaan filter rokok. Selain itu, kampanye ini juga meminta untuk industri rokok mencari solusi dari pencemaran lingkungan ini.

KLIK INI:  Islam dan Solidaritas Alam Bagi Kaum Beragama