Studi Terbaru yang Mencemaskan, Mikroplastik Ditemukan di Plasenta Manusia

oleh -494 kali dilihat
Studi Terbaru yang Mencemaskan, Mikroplastik Ditemukan di Plasenta Manusia
Ilustras- Foto/Iflscience

Klikhijau.com – ­Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa mikroplastik telah sampai pada plasenta manusia. Ini merupakan temuan kali pertama yang sangat mencemaskan, betapa bahaya mikroplastik telah merasuk ke dalam bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak terpikirkan.

Dilansir iflscience (23 Desember 2020), sebuah studi dalam jurnal Environmental International  mendokumentasikan deteksi pertama mikroplastik di dalam plasenta manusia.

Penelitian ini masih terus dikembangkan untuk memastikan apakah mikroplastik tersebut membahayakan janin yang sedang berkembang. Faktanya, partikel-partikel berbahaya yang dapat menembus plasenta telah menimbulkan sejumlah kekhawatiran.

Mikroplastik adalah partikel berukuran kurang dari lima milimeter, yang dihasilkan saat benda plastik yang lebih besar terdegradasi. Mikroplastik telah menjadi bahaya lingkungan utama selama beberapa dekade terakhir, dan sekarang hadir dalam jumlah besar di seluruh lautan dunia, di tanah serta sungai di seluruh benua di dunia.

KLIK INI:  Ngeri, Studi Temukan Hampir Semua Burung Laut Telah Menelan Mikroplastik

Kehadiran benda berbahaya ini di dalam tubuh manusia sejatinya bukanlah hal baru, meskipun mengingat peran plasenta dalam mengawasi perpindahan materi antara janin dan ibunya, penting agar polutan mikroplastik tidak menembus penghalang ini.

Para peneliti dalam riset ini mengumpulkan sebagian kecil plasenta dari enam wanita. Setelah melarutkan dan menyaring sampel ini, peneliti memiliki 12 partikel mikroplastik, yang berasal dari empat dari enam plasenta.

Ini mungkin tampak seperti jumlah kecil, tetapi penting untuk dicatat bahwa para peneliti hanya menganalisis sekitar empat persen dari setiap plasenta, jadi kemungkinan lebih banyak partikel hadir di organ-organ ini.

Semua 12 mikroplastik berukuran diameter kurang dari sepuluh mikrometer, dengan dua lebih kecil dari lima mikrometer, yang berarti mereka dapat dengan mudah diangkut dalam darah.

Namun, para peneliti tidak yakin dengan pasti bagaimana partikel-partikel ini mungkin telah memasuki aliran darah ibu, karena tidak mungkin untuk mengetahui apakah mereka masuk melalui sistem pernapasan atau sistem gastrointestinal.

KLIK INI:  Kembalinya Ingatan pada Sensasi Tanaman Obat dan Kenangan Kampung
Sinyal membahayakan

Apa yang mereka ketahui, bagaimanapun, adalah bahwa begitu berada di dalam tubuh, mikroplastik dapat mencapai semua tingkat jaringan plasenta. Memang, dari 12 partikel, lima ditemukan di sisi janin plasenta, empat terletak di sisi ibu dan tiga sisanya ditemukan di selaput yang melindungi cairan ketuban.

Semua partikel ini berpigmen menggunakan senyawa yang biasanya digunakan untuk mewarnai plastik, cat, dan kosmetik. Misalnya, salah satu mikroplastik diwarnai dengan besi hidroksida oksida kuning, yang sering digunakan untuk pewarnaan polimer dan make-up, sedangkan beberapa mengandung phthalocyanine tembaga, yang digunakan pada cat jari.

Untungnya, semua ibu dalam penelitian ini melahirkan bayi yang sehat, meski bukan berarti keberadaan mikroplastik di dalam plasenta harus dianggap benar-benar aman.

Penelitian telah menunjukkan bahwa partikel semacam itu dapat mengganggu sinyal kekebalan dan pemanfaatan simpanan energi begitu berada di dalam tubuh, yang membuat penulis penelitian menyarankan bahwa janis yang terpapar mikroplastik dapat mengalami komplikasi.

“Karena peran penting dari plasenta dalam mendukung perkembangan janin dan dalam bertindak sebagai penghubung antara yang terakhir dan lingkungan eksternal, keberadaan partikel (plastik) eksogen dan berpotensi berbahaya menjadi masalah yang sangat memprihatinkan,” jelas mereka.

“Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menilai apakah keberadaan mikoplastik di plasenta manusia dapat memicu respons kekebalan atau dapat menyebabkan pelepasan kontaminan beracun, yang berbahaya bagi kehamilan.” Jelas para peneliti.

Semoga kabar buruk yang mencemaskan ini semakin menyadarkan kita untuk selalu bijak menangani sampah plastik yang semakin berbahaya.

KLIK INI:  Di Balik Tawaran Kemudahan, Air Kemasan Membawa Ancaman Kesehatan?