1 Kantong Teh Celup Dihuni Miliaran Mikroplastik, Benarkah?

oleh -432 kali dilihat
1 Kantong Teh Celup Dihuni Miliaran Mikroplastik, Benarkah?
Ilustrasi teh celup/foto-Ist
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – “Selamat ngopi!” Chat seorang lelaki kepada kenalan barunya. Ucapan itu seperti basa basi saja. Sebab kenalan barunya adalah perempuan.

Dan ia tahu perempuan dominan tak doyan kopi. Beberapa saat kemudian, balasan chat ia terima.

“Saya tak suka kopi, teh saja,”

“Teh celup?”

KLIK INI:  Mikroplastik Sebagai Petaka yang Mengancam Biota Laut

“Iya, lebih simple, tak perlu ditapis,”

Lelaki itu tak lagi membalas chat kenalan barunya tersebut. Ia sibuk memikirkan artikel yang ia baca di Nationalgeographic.co.id tentang teh celup mengandung mikroplastik.

Mikroplastik sendiri merupakan partikel plastik yang sangat kecil. Ukurannya kurang dari 5 mm dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Selama bertahun-tahun, sebagian teh celup terbuat dari kertas, tapi belakangan ini, beberapa perusahaan telah menggunakan jerat plastik di dalamnya.

Sebuah studi terbaru menemukan fakta bahwa satu kantong teh celup pada air mendidih dengan suhu pembuatan 95 derajat Celcius, dapat melepaskan sekitar 11,6 miliar mikroplastik dan 3,1 miliar nanoplastik ke dalam satu cangkir.

KLIK INI:  Waspada, Tanpa Disadari Mikroplastik Bisa Masuk ke Tubuh Manusia

Saat ini, diperkirakan manusia mengonsumsi lebih dari 74.000 partikel mikroplastik dalam setahun. Jika ini benar, maka jumlah yang ada pada teh celup merupakan ratusan ribu kali lipatnya.

Para peneliti dari McGill University, suhu lebih dari 40 derajat Celcius dapat merusak plastik, bahkan plastik food-grade sekalipun. Berangkat dari masalah inilah, mereka kemudian berusaha menyelidiki bagaimana kandungan mikroplastik pada teh celup.

Peneliti mengumpulkan empat merek teh celup, memisahkan daun teh dari bungkusnya, kemudian membilasnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa apa pun yang mereka temukan tidak berasal dari teh.

Untuk setiap merek yang diuji, tiga kantung teh kosong ditempatkan dalam satu botol gelas bersih, dan direndam dalam 10 mililiter air bersuhu 95 derajat Celcius selama 5 menit. Kemudian, kantong teh dipindahkan dan air dituang ke dalam wadah kaca bersih.

KLIK INI:  Kabar Buruk, Benda Ukuran 5 mm Ini Jadi Ancaman Nyata Bagi Mamalia Laut

Hasilnya menunjukkan bahwa kantong teh mengalami keretakan dan degradasi yang signifikan setelah diseduh. Selain itu, para peneliti juga menemukan banyak mikro dan nanopartikel plastik di dalam air.

Masih perlu penelitian lanjutan

Komposisi kimiawi dari partikel-partikel ini cocok dengan kantung teh; menimbulkan kekhawatiran seberapa banyak partikel yang akan ditelan oleh manusia setiap cangkirnya.

Namun, menurut artikel yang ditulis Yandri Daniel Damaledi di Tirto.id, sebuah studi baru-baru ini meneliti efek mikroplastik pada tikus laboratorium. Saat diumpankan ke tikus, mikroplastik terakumulasi di hati, ginjal, dan usus, dan peningkatan kadar molekul stres oksidatif di hati. Mereka juga meningkatkan level molekul yang mungkin beracun bagi otak.

KLIK INI:  Melarang Filter Rokok akan Memfasilitasi Transisi Menuju Konsumsi Berkelanjutan

Mikropartikel termasuk mikroplastik telah terbukti keluar dari usus ke dalam darah dan berpotensi ke organ lain.

Mikroplastik juga telah ditemukan pada manusia. Satu studi menemukan bahwa serat plastik hadir di 87% dari paru-paru manusia yang diteliti.

Namun, meski sejumlah peneliti telah menunjukkan ada mikroplastik dalam makanan dan minuman, semisal teh celup. Masih belum jelas apa efeknya bagi kesehatan.

Faktornya adalah masih sangat sedikit yang meneliti bagaimana mikroplastik memengaruhi kesehatan manusia. Sehingga
masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah meminum teh celup yang yang dibalut dengan plastik akan memberikan efek jangka pendek dan jangka panjang pada manusia.

***
Lelaki itu mencoba menerka berapa mikroplastik dalam tubuh kenalan barunya, jika teh celup yang ia seduh dan minum mengandung mikroplasti.

“Kok tak dibalas?” Ia dikagetkan oleh chat kenalan barunya itu.

KLIK INI:  Pengurusan Izin Legalitas Kayu Secara Online Masih Dihantui Kendala Teknis