Kabar Buruk, Kopi akan Punah

oleh -435 kali dilihat
Kabar Buruk, Kopi akan Punah
Pohon_kopi_dan_buahnya/foto- letstalksagric.com
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Sebagai salah satu minuman paling popular di dunia. Kopi diburu banyak orang untuk diseruput. Rasa pahitnya membawa sensasi tersendiri bagi penikmatnya. Bahkan banyak orang yang mengaku tidak bisa konsentrasi jika belum menikmati kopi.

Penggemar dan penikmat kopi yang terus bertambah menjadi kabar gembira bagi Warung Kopi (warkop) dan juga kabar buruk.

Kabar gembiranya adalah pelanggan akan bertambah, dan kabar buruknya adalah keberadaan kopi dapat berujung pada kelangkaan atau bahkan kepunahan.

Penelitian terbaru seperti yang dimuat di cnnindonesia.com, Senin, 21 Januari 2019 menunjukkan, 60 persen tumbuhan kopi yang ditemukan di alam liar dapat segera punah. Spesies kopi liar membutuhkan habitat hutan untuk bertahan hidup.

Spesies kopi tengah berada dalam bahaya. Hal ini bisa ditanggulangi jika pemerintah dan produsen kopi meningkatkan perlindungan untuk spesies kopi dan membudidayakan lebih banyak benihnya.

Hal ini terungkap dari  studi yang dipublikasikan Science Advances.

KLIK INI:  Kisah Para Pemburu Buah Dao di Pesisir Sungai

Penelitian ini menemukan, 75 dari 124 jenis kopi liar terancam punah. Sekitar 35 dari 124 spesies itu tumbuh di daerah tanpa perlindungan konservasi.

Jenis kopi paling populer, arabika, masuk dalam daftar tersebut. Arabika bahkan diprediksi bisa punah kurun waktu 60 tahun saja.

Menurut peneliti dari Kew Royal Gardens, Inggris, anacaman ini disebabkan, perubahan iklim, penggundulan hutan, kekeringan, dan penyakit tanaman menjadi penyebab masa depan kopi dalam bahaya.

“Mengingat ancaman dari perambahan manusia dan penggundulan hutan, beberapa (spesies kopi) dapat punah dalam 10 hingga 20 tahun, terutama dengan pengaruh tambahan dari perubahan iklim,” kata peneliti Aaron P Davis kepada CNN.

Tanaman kopi  menurut Aaron tumbuh di habitat alami yang sangat spesifik. Kenaikan suhu dan peningkatan curah hujan yang disebabkan oleh perubahan iklim membuat kopi tidak bisa tumbuh dengan subur.

Peneliti menilai, keberagaman kopi ini penting untuk membuat tanaman kopi yang dimodifikasi secara genetik. Hal ini berguna untuk mengembangkan kopi yang tahan pada perubahan iklim dan hama.

“Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melestarikannya di alam liar, jadi kami perlu meningkatkan pengelolaan kawasan lindung dan juga perlu menunjuk kawasan lindung baru,” kata Davis.

Jika benar kopi punah, tentu itu akan menjadi kabar buruk bagi penikmatnya. Kita tidak akan mendengar lagi ajakan temang yang seperi ini “ayo ngopi atau ngopi deh”.

KLIK INI:  Arum dalu, Ratu Malam yang Harum Semerbak