- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
- Anak Kecil dalam Hujan - 30/03/2024
Klikhjau.com – Di Selandia Baru, seekor anak burung beo Kakapo yang terancam punah berhasil diselamatkan oleh dokter hewan setelah melakukan operasi otak.
Para ahli bedah mengadaptasi teknik yang digunakan terhadap manusia dan mamalia lainnya untuk mengoperasi anak burung berusia 56 hari yang memiliki lubang di tengkoraknya itu.
Spesies asli Selandia Baru itu hampir musnah akibat praktik perburuan, hilangnya habitat serta predator. Kini hanya tersisa 144 ekor burung beo kakapo di dunia.
Anak burung yang dinamai Espy 1B itu menetas di Pulau Codfish di selatan Selandia Baru dan berada dalam pengawasan Tim Pemulihan Kakapo Departemen Konservasi ketika para jagawana menyadari keberadaan gumpalan aneh di tengkoraknya.
Beo itu diterbangkan gratis oleh maskapai nasional Selandia Baru ke Rumah Sakit Wildbase di Universitas Massey, di mana prosedur perdana itu dilakukan.
Dalam pernyataannya, direktur rumah sakit tersebut, Profesor Brett Gartrell, mengatakan bahwa hanya terdapat selapis jaringan tipis antara otak burung itu dengan dunia luar.
Lubang tersebut “menyebabkan sebagian dari otak dan dura (lapisan pembatas keras yang meliputi otak) menonjol keluar,” ujarnya.
Ia menyatakan bahwa operasi otak yang “berisiko” itu perlu dilakukan untuk menyelamatkan nyawa burung tersebut, namun “sebelumnya belum pernah dilakukan operasi serupa dalam dunia kedokteran hewan khususnya burung.”
Operasi yang dilakukan pekan lalu itu berhasil dilakukan, di mana RS Wildebase mengatakan bahwa anak burung itu “pulih dengan sangat baik”.
Burung tersebut pernah menjadi burung yang biasa ditemui di Selandia Baru, namun kini diklasifikasikan sebagai mahluk “terancam punah” oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), yang membuat “daftar merah” spesies-spesies yang berada dalam ancaman kepunahan.