Burung Merpati, Tukang Pos Terbang yang Berharga Fantastis

oleh -671 kali dilihat
Burung Merpati, Tukang Pos Terbang yang Berharga Fantastis
Burung merpati-foto/Pixabay
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Anak burung merpati itu disuapi Ati. Ada tiga ekor yang ia suapi. Awalnya saya mengira anak ayam yang kehilangan induknya. Tapi, dugaan saya keliru.

Ati dengan telaten menyuapi anak burung merpati peliharaannya. Aktivitas istri dari sepupu saya itu,  saya lihat ketika berkunjung ke rumahnya beberapa hari yang lalu.

Di rumahnya, Ati hanya bertiga dengan anaknya ketika saya datang. Sementara Nanring, suaminya tak ada di rumah.  

Nanring sedang berada di kebun. Biasanya Ati pun ikut bersama suaminya bekerja di kebun. Namun hari itu, saat saya berkunjung, Ati hanya berada di rumah.

KLIK INI:  Kayu Sengon, Andalan Baru Masyarakat Pulang Pisau

Perempuan asal Jawa Timur itu, yang bertemu Nanring saat mereka merantau ke Malaysia memang menyukai burung merpati.

Burung merpati atau yang juga biasa dinamai burung dara, adalah jenis burung rumahan yang memiliki kejinakan menggemaskan.

Burung dari famili dari Columbidae atau burung berparuh tersebut adalah burung yang paling berjasa menyampaikan informasi zaman dahulu, sebelum telepon menjamur.

Merpati, yang di kampung saya bernama bodo bangkeng merupakan burung yang berasal dari ordo Columbiformes. Ordo ini mencakup 300 spesies kerabat pekicau.

Burung bernama latin Columba livia ini menurut Kadri, dkk (2016) tergolong ke dalam  anggota kelompok hewan bertulang belakang atau vertebrata. Ia memiliki bulu dan sayap, aktivitasnya yang paling dominan adalah terbang di udara.

Pigeon, (2002) mengungkapkan jika burung ini memiliki beberapa kelebihan yang tak dimiliki burung lain, yakni mampu mengingat lokasi dengan baik. Ia juga mampu terbang hingga sekitar 65 hingga 80 km/jam. Bahkan dalam dalam satu hari ia mampu terbang sejauh sekitar 965 km.

KLIK INI:  9 Fakta Unik Tanaman Jagung yang Jarang Terekspos

Kemampuan mengingat itu dan kemampuan terbang yang luar biasa itu, menjadikannya pilihan untuk mengantar pesan. Ia adalah tukang pos terbang yang digunakan orang-orang zaman dahulu. Saat alat komunikasi belum segencar sekarang.

Digunakan dalam film

Peran merpati sebagai tukang pos, masih bisa kita saksikan dalam adegan film-film kolosal berlatar tempo dulu.

Perihal film yang menggunakan merpati sebagai alat komunikasi dan pengantar pesan, saya temukan banyak digunakan dalam film-film kolosal Turki. Film yang bertema sejarah itu dirilis berseri atau serial.

Sejak berkenalan dengan serial Dirilis Ertugrul (bapak dari Osman yang merupakan pendiri kesultanan Turki Utsmaniyah). Saya mulai jatuh cinta pada film-film kolosal turki. Meminggirkan tontonan film india yang juga saya sukai.

Tercatat, saat ini saya mengikuti empat serial Turki, Kuruluş Osman, Alparslan Büyük Selçuklu, Barbaroslar Akdeniz’in Kılıcı  dan juga Destan (Kisah Epik). Dua film serial lainnya telah usai saya tonton, Dirilis Ertugrul dan Uyanış: Büyük Selçuklu

Hanya saja menonton serial ini butuh waktu, satu episode berdurasi dua jam lebih. Jumlah episodenya dalam satu serial pun menumpuk, misalnya Dirilis Ertugrul memiliki 150 episode.

KLIK INI:  Komodo dan 10 Hewan Langka Indonesia yang Terancam Tiada

Ada kesamaan dalam serial yang saya ikuti itu, yakni penggunaan burung merpati sebagai pengantar pesan atau informasi.

Boleh dibilangm burung ini memiliki peran yang sangat penting dalam film kolosal Turki. Kehadirannya  mampu menghidupkan serial yang bikin deg-degan itu.

Di beberapa adegan dalam serial tersebut, kerap ditampilkan gedung khusus, tempat memelihara merpati atau sarang merpati. Sarang itu tak sekadar sarang, tapi juga sebagai pusat segala informasi dari berbagai penjuru.

Menurut sejarah,  burung dara atau merpati telah dikenal sejak kerajaan Mesir, tepatnya sejak abad ke-20 sebelum Masehi.

Sejarah mencatat, burung ini  pertama kali ditemukan di Mesir kuno. Sementara di Indonesia, burung ini masuk karena dibawa oleh para pedagang.

Saat ini, burung dengan habitat awal di pesisir pantai itu sangat mudah ditemukan hampir di seluruh dunia, baik di kawasan hutan, pedesaan, perkotaan, terestrial hingga ke gurun yang terkenal gersang dan kering.

Berharga fantastik dan jadi jadi nama band

Terlepas dari sifat “rakusnya” yang suka menerabas masuk rumah—memakan apa saja. Keindahan dan kejinakannya membuat burung ini banyak dipelihara, seperti yang dilakukan oleh Ati, yang rela menyuapinya.

Dewasa ini, selain dijadikan burung peliharaan, burung merpati pun kerap dijadikan sebagai tontonan dalam perlombaan.

KLIK INI:  Melacak Cara Menyebar Dandelion yang Menjadikannya Fondasi Ekosistem

Burung merpati yang sering menang, akan memiliki harga yang sangat fantastik, semisal burung merpati yang bernama Jaguar dan Rampok.

Jaguar adalah burung merpati yang berasal dari pekalongan, pemiliknya, Muhammad Juned. Pada  27 September 2021, Juned berhasil menjualnya dengan harga yang bikin melongo, Rp1,5 miliar.

Selepas Jaguar bikin heboh, datanglah Rampok yang menenggelamkan harga Jaguar. Merpati milik Yunius Martin itu laku terjual hingga Rp2 miliar rupiah.

Namun, rekor harga burung merpati masih dipegang oleh merpati balap asal Belgia. Merpati itu mencetak rekor dunia diusianya yang baru tiga tahun. Ia laku  terjual dengan harga 1,6 juta euro atau setara Rp26 miliar.

Di Indonesia, nama burung merpati tak hanya disematkan pada burung berbulu halus itu, tapi juga dijadikan sebagai nama maskapai penerbangan hingga nama band. Bahkan di Bulukumba, Sulawesi Selatan, nama burung ini diabadikan menjadi nama pantai, yakni Pantai Merpati yang berlokasi di Kota Bulukumba.

KLIK INI:  Negeri Kaya, Begini Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia!