Pulutan, Obat Alami yang Dapat Mengatur Jarak Kelahiran Manusia

oleh -1,279 kali dilihat
Pulutan, Obat Alami yang Dapat Mengatur Jarak Kelahiran Manusia
Pulutan-foto/Dokpri

Klikhijau.com – Pulutan memiliki kulit yang kuat. Karenanya, ia selalu jadi solusi untuk mengikat barang bawaan saat pulang dari kebun, semisal kayu bakar atau karung yang berisi hasil panen.

Ketika digunakan sebagai pengikat. Cara penggunaannya sangat mudah, cukup tebang saja, hempas-hempaskan ke batu atau batang kayu lalu kupas kulitnya. Kulitnya yang telah terlepas dari batangnya bisa langsung digunakan.

Kulit tanaman yang menyandang nama ilimiah Urena lobata ini jarang putus saat digunakan sebagai pengikat. Selain sebagai tali pengikat, sesungguhnya tanaman dari famili Malvaceae ini merupakan salah satu jenis tumbuhan obat yang telah lama digunakan oleh masyarakat lokal di Indonesia maupun di negara lain.

Tanaman dari ordo Malvales ini ditemukan cukup berlimpah di daerah tropis dan juga sub-tropis. Ia mudah ditemukan di berbagai lahan, baik yang belum diolah maupun yang telah diolah.

KLIK INI:  Suka Jus Buah? Cobalah Jus Ini dan Rasakan Manfaatnya!

Pulutan ini dikenal pula sebagai tanaman vegetasi perintis. Tidak sulit mengenalinya, ia bisa dikenali dari bijinya. Saat bijinya telah menua akan memiliki duri-duri halus.

Bijinya tersebut akan melekat dengan mudah pada pakaian atau kulit binatang saat tersentuh. Penamaan pulutan sendiri diduga kuat karena berhubungan dengan bijinya yang mudah melekat. Cara tersebut adalah salah satu cara penyebaran dari tanaman ini

Penyebarannya yang cepat, menjadikannya cukup meresahkan bagi petani. Apalagi batangnya berkayu sehingga lumayan sulit diberantas.

Nama tanaman ini berbeda-beda ditiap daerah, misalnya di Bulukumba, khususnya di Desa Kindang, masyarakat menamainya pojo’-pojo’.

Tanaman pulutan-foto/Ist
Digunakan sebagai obat

Kehadiran pulutan bagi banyak orang, khususnya petani masih dianggap sebagai gulma. Pemanfaatannya pun masih cukup minim. Padahal secara tradisional tanaman dari divisi Tracheophyta  dapat digunakan sebagai obat.

KLIK INI:  Dianggap Liar, Meniran Kaya Khasiat, Begini Cara Simpel Mengolahnya!

Tanaman ini memiliki ragam manfaat untuk penurun panas, rematik, antiseptik, luka, patah tulang, dan juga sebagai anti fertilitas.

Pemanfaatannya sebagai obat tradisional dari tanaman ini berkaitan dengan kandungannya, yakni senyawa metabolit sekunder dan bioaktivitasnya.

Pulutan  sangat potensial  dikembangkan sebagai anti fertilitas alami. Hal itu dikarenakan tanaman ini memiliki efek yang dapat dikendalikan dengan mudah.

Anti fertilitas sendiri mmerupakan senyawa yang menghambat kesuburan, maka jangan heran jika tanaman ini bisa sangat berhubungan dengan sistem reproduksi manusia.

Sebagai penghambat kesuburan, efek antifertilitas yang diakibatkan oleh tanaman dari genus        Urena ini hanya bersifat sementara dan seiring waktu akan hilang dengan sendirinya.

Marina Silalahi, (2020) mengungkapkan bahwa tanaman ini cocok dimanfaatkan untuk mengatur jarak kelahiran pada manusia. Ia juga telah dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif, khamir dan bakteri Gram negative.

KLIK INI:  Daun Jelatang, Gulma Ajaib yang Menyimpan Sederet Manfaat Kesehatan

Selain itu, tanaman ini juga mengindikasikan potensi adanya sebagai anti infeksi, termasuk juga sebagai pengawetan makanan.

Hal menarik dari tanaman ini karena  hampir keseluruhan bagiannya dapat dimanfaatkan sebagai obat, mulai dari akar, bunga, daun hingga bijinya.

Meski begitu, tanaman ini memiliki bioaktivitas yang menonjol adalah antimikroba, antifertilitas, analgesik, antidiabetes mellitus, dan hepatoprotektif.

Sementara itu, Ummu Farah Fadillah, dkk, (2019) mengatakan bahwa tanaman ini dipercaya dapat  menyembuhkan  berbagai  macam penyakit,   di antaranya    influenza,    batuk, malaria, reumatik,  radang tonsil, bengkak, bisul, luka  berdarah,  tulang  patah, keputihan  dan  gigitan  ular.

Ekstrak daunnya memiliki  sifat  antioksidan    antibakteri,  antifungi, dan  dapat pula menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Kandungan   ekstrak   daunnya, yaitu flavonoid,  cardiaglikosida, alkaloid,  tannin, saponin, dan terpenoid,   .

KLIK INI:  Urang-aring, Gulma yang Bisa Bikin Kamu Jadi Brewok dan Macho

Yudi Purnomo1 dan Andri Tilaqza, (2022) membeberkan tanaman ini telah  digunakan sebagai obat secara tradisional untuk pengobatan radang, rematik, dan infeksi.

Wikipedia mencatat jika tanaman  ini yang termasuk pada familia Malvaceae atau kapas-kapasan, yang artinya  berkerabat dengan , bunga sepatu, gandapura, kapas, waru, sidaguri, dan cemplak.

Menurut buku 262 Tanaman Obat dan Khasiatnya karya Drs. H. Arief Hariana, akar atau seluruh tumbuhan pulutan segar atau kering dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit berikut, di antaranya:

  •  Bengkak karena nephritis

Caranya cukup rebus 24 gram akar tanaman ini 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas saja. Setelah dingin, minumlah air rebusannya dua kali sehari masing-masing ½ gelas.

  • Disentri, diare, keputihan, gondok, kencing keruh, nyeri perut, demam, dan rematik

Cukup rebus 30 hingga 60 g akar tanaman ini, gunakan air 3 gelas hingga tersisa 1 gelas saja. Setelah dingin, minum air rebusannya dua kali sehari masing-masing ½ gelas.

KLIK INI:  8 Tanaman Pengusir Demam yang Mudah Ditemukan
  • Influenza

Rebus 24 g akar tanaman ini dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, minum air rebusannya sekaligus satu kali sehari.

  • Luka, koreng berdarah, dan bisul

Tumbuk halus bunganya atau daunnya lalu tempelkan  pada bagian tubuh ingin diobati.

  • Peluruh dahak

Cuci bersih 3 g daunnya yang masih segar, lalu tambahkan ¼ g garam. Kunyah hingga rata, setelah itu telan airnya dan buanglah ampasnya. Lakukan sebanyak 3 kali sehari.

Semoga bermanfaat.

KLIK INI:  Tanaman Tanduk Rusa, Solusi bagi Haid yang Tidak Teratur