Patuhi Ini Agar Puasa di Masa Pandemi Tetap Aman Menyehatkan!

oleh -262 kali dilihat
5 Tips Sehat Menjalani Ramadan Berkah
Puasa sehat menyehatkan-Foto?bincangsyariah
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Apakah Aman Berpuasa di  Masa Pandemi Covid-19? Demikian pertanyaan yang banyak dirisaukan orang memasuki bulan ramadhan.

Betapapun juga puasa di bulan ramadhan adalah kewajiban bagi umat islam. Namun, tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya, puasa tahun ini diwarnai dengan wabah pandemi Covid-19.

Nah, bagaimana menjalani puasa agar tetap aman dari infeksi? Berikut penjelasan pakar gizi yang dirangkum dari diskusi online yang digelar Departemen Kesehatan Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Rabu 22 April 2020.

Diskusi dengan tema “Puasa: sehat dan menyehatkan” ini menghadirkan Narasumber yakni akademisi dan praktisi gizi dari Komunitas Literasi Gizi (koalizi),  dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc., Sp.GK. Juga Pimpinan Pesantren Syawarifiyyah Rorotan Jakarta Utara, Ustad Abul Hayyi Nur, S.Pd.I, S.Sos.

KLIK INI:  Ruang Berbalut Pepohonan Dapat Membantu Perkembangan Anak
Puasa itu sehat menyehatkan

Menurut dr Tirta, puasa memberikan efek medis yang baik bagi kesehatan. Itu karena puasa memberikan kesempatan kepada tubuh untuk menjalani metabolisme switch.

Sekaligus mengubah penggunaan sumber energi dan memakai simpanan energi yang selama ini disimpan dalam bentuk lemak.

Penggunaan sumber energi yang berbeda ini menjadi salah satu bentuk detoksifikasi yang memberi dampak metabolisme berbeda bagi tubuh.

Dokter Tirta menyarankan, agar di tengah pandemi seperti ini, ada baiknya tidak mengonsumsi makanan yang men-trigger atau memicu terjadinya inflamasi.

KLIK INI:  Gejala Anemia? Ini 11 Buah Segar Penambah Darah yang Perlu Dikonsumsi!

Disarankan menjauhi makanan bergula tinggi, lemak jenuh dan trans yang tinggi seperti teh manis dan minuman manis lainnya. Termasuk juga aneka gorengan yang seringkali menjadi tipikal menu berbuka di Indonesia.

“Lebih baik mengkonsumsi kurma dan buah-buahan yang banyak mengandung air untuk mensuplai vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh,” kata dr Tirta.

Seperti halnya ketika dalam kondisi normal, saat puasa konsumsi makanan dengan gizi seimbang sangat diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh terlebih dalam situasi pandemi seperti sekarang ini.

Perhatikan gizi makanan

Menurut ketua Yayasan Masyarakat Sadar Sadar Gizi ini, indikator seimbangnya makanan yang dimakan dapat dilihat dari variasi jenis dan warna yang terhidang dalam piring makan.

“Pastikan selalu menghadirkan protein (hewani dan nabati), sumber karbohidrat (makanan pokok, diutamakan yang mengandung serat tinggi seperti nasi merah, umbi, jagung atau nasi putih yang ditambahkan dengan aneka biji-bijian). Serta sumber lemak baik yang bisa diperoleh dari alpukat dan minyak tak jenuh ganda lainnya.

KLIK INI:  Manfaat Buah Ciplukan, dari Masalah Mulut hingga Tangkal Kanker

Protein hewani akan mensuplai asam amino yang lengkap dibandingkan dengan protein nabati. Pastikan selalu ada setidaknya 1- 2 porsi protein hewani.  Jenis white meat seperti unggas dan ikan merupakan pilihan terbaik.

“Jika sulit, sebutir telur perhari menjadi jalan keluar yg paling baik untuk protein berkualitas. Protein yang menjalani proses fermentasi sangat baik untuk kesehatan saluran cerna. Tahu dan tempe lebih baik daripada kacang kedelai. Sementara, yogurt dan keju memiliki kelebihan daripada susu,” kata dr. Tirta.

Tidak hanya zat gizi makro, zat gizi mikro juga sangat dibutuhkan. Memastikan di piring kita memiliki sayuran dan buah dengan 5 warna berbeda akan menjadi penanda yang baik bahwa asupan vitamin dan mineral kita tercukupi.

Proses memasak mempengaruhi kualitas dan kuantitas vitamin dan mineral.  Hindari proses memasak yang rumit dan menggunakan bahan yang terlalu banyak.

Fokus pada rasa asli sayuran dan masaklah sesingkat mungkin. Sayur bening bayam lebih baik daripada bayam yang disayur bobor (memakai santan). Daun ubi rebus lebih baik daripada gulai daun ubi tumbuk.

KLIK INI:  Tanaman Ini Bisa Jadi Obat Herbal untuk Penyakit Diabetes
Hindari gorengan dan perbaiki pola minum air putih

Hindari untuk mengkonsumsi gorengan baik saat sahur dan berbuka. Kebiasaan masyarakat kita, gorenganan jadi hidangan utama saat berbupa puasa sementara gorengan mengandung lemak yang tinggi.

Mengkonsumsi suplemen Vitamin tidak selalu harus dilakukan. Vitamin dan mineral dapat dipenuhi dari makanan seimbang yg kita konsumsi. Suplemen Vitamin dianjurkan jika tubuh sangat membutuhkan atau kita dalam kondisi sakit.

Untuk mengatasi dehidrasi akibat berpuasa maka dianjurkan untuk mencukupkan asupan cairan saat waktu berbuka hingga sahur.

Pastikan kebutuhan cairan (sekitar 2-2,5 liter) terpenuhi.  Konsumsi secara bertahap agar tidak kembung dan tidak memberatkan fungsi ginjal.

Terkait pola minum air bisa disesuaikan misalnya saat buka puasa minum satu gelas, saat makan ketika berbuka satu gelas dan seterusnya hingga kuota kebutuhan terpenuhi hingga ketika sahur. Disesuaikan dengan kondisi tubuh kurang lebih 2-2,5 liter.

Kecuali ketika kita memiliki aktivitas yang tinggi atau olahraga maka dianjurkan untuk mengkonsumsi air dalam jumlah yang banyak sehingga menjaga cairan tubuh sehingga dehidrasi dapat segera teratasi.

Hindari aktifitas outdoor yg berlebihan terutama saat cuaca panas.  Gunakan payung dan seringlah membasuh muka dan tangan agar tidak dehidrasi.

Pantau warna urine saat berbuka, jika masih pekat artinya hidrasi belum baik. Tambahkan lagi cairan sampai urine terlihat kuning muda cenderung bening.

Itulah panduan aman berpuasa di masa pandemi dari pakarnya. Selamat menjalani puasa ramadhan!

KLIK INI:  Cara Awet Muda Hingga 15 Tahun, Bercinta Seminggu Sekali!