Klikhijau.com – Jintan putih (Cuminum cyminum) atau cumin merupakan tanaman obat yang lebih identik dengan bumbu dapur. Yah, di pasaran, cumin dijual dalam bentuk kering atau bubuk halus. Rasanya khas yakni kombinasi pedas dan sedikit pahit.
Cumin banyak diracik sebagai bumbu khas untuk masakan opor ayam dan bumbu kari. Rempah ini paling populer dijumpai pada masakan khas India, Afrika dan Meksiko.
Di Indonesia, Jintan putih dikenal dengan nama lokal yang berbeda di tiap wilayah. Orang Sunda menyebutnya jinten bodas. Di Madura lebih familiar dengan sebutan jhinten pote. Ginten di Bali, jeura putih di Aceh dan dinamai jinten pute’ oleh suku Bugis.
Tanaman yang berasal dari India ini selain digunakan sebagai bumbu makanan juga dimanfaatkan dalam ragam pengobatan penyakit.
Ciri khas tanaman
Biji cumin memiliki aroma khas yakni sangat harum dan punya pesona tersendiri yang begitu otentik. Hal ini yang membuatnya sebagai pelengkap inti pada makanan berbumbu khas India dan Afrika.
Tanaman jintan putih dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim sejuk. Karenanya banyak dijumpai tumbuh di India Utara dekat kaki pegunungan Himalaya. Sedangkan di Indonesia, meski dapat tumbuh, namun umumnya kurang optimal.
Tanaman ini memiliki batang kayu dan daunnya melingkar dan bertumpuk. Daunnya mempunyai pelepah daun menyerupai ranting-ranting kecil.
Bentuk daunnya tidak berwujud dedaun, tetapi lebih mirip benang-benang kaku dan pendek. Warna dominan dari cumin adalah hijau. Sedangkan bunganya berukuran kecil berwarna kuning tua yang ditopang oleh tangkai yang agak panjang.
Kandungan kimia
Apa saja kandungan kimia dari tanaman ini? Pada biji jintan putih terdapat kandungan unsur minyak menguap (terbang) sebanyak kurang dari 8 %. Minyak terbang ini dapat diperoleh dari biji jintan putih melalui proses suling.
Biji cumin juga mengandung minyak atsiri yang dilaporkan memiliki sifat antimikroba.
Penelitian yang dilakukan Ridawati dkk, dari IPB University mengungkap bahwa minyak atsiri biji jinten putih terdiri atas senyawa monoterpen dan aldehida.
Minyak atsiri biji jinten putih juga memiliki potensi antifungal yang kuat dalam menghambat pertumbuhan khamir yang tahan pengawet sintetik dan hidup pada bahan pangan bergula tinggi.
Oleh karena itu minyak atsiri biji cumindapat dijadikan antifungal alami sebagai pengganti pengawet sintetik.
Manfaat dan cara meraciknya
Dikutip dari buku “Tanaman Obat Tradisional 1” karya Thomas A.N.S yang terbit 1989, berikut beberapa manfaat dari jintan putih dan cara meraciknya:
-
Mengobati sakit jantung
Tanaman khas India ini dapat dimanfaatkan untuk mengobati sakit jantung. Bahan yang diperlukan adalah 1 sendok teh biji jintan putih, 1 siang bawang merah, 7 pasang biji kemukus dan 6 lembar daun sirih.
Cara membuatnya adalah semua bahan di atas ditumbuk bersama sampai halus, kemudian ditambah 4 sendok makan air masak. Lalu, diperas dan disaring. Ramuan diminum pagi dan sore secara teratur untuk pengobatan sakit jantung.
-
Haid tidak lancar
Untuk mengatasi masalah haid tidak lancar pada perempuan, tanaman ini juga bisa digunakan. Bahan yang diperlukan adalah 1 sendok teh biji jintan putih, 2 biji cengkeh kering, ½ sendok biji pala, 1 rimpang kunyit, 1 buah kapulaga, 1 potong gula aren. Juga 1 sendok makan gula pasir dan 2 lembar daun srigading.
Semua bahan di atas direbus dengan 2 ½ gelas air sampai mendidih kemudian disaring. Ramuan diminum lima hari sebelum tanggal haid.
-
Mengatasi imsomnia
Imsomnia atau susah tidur memang menyebalkan, bahkan dapat menimbulkan stres berat. Bila imsomnia menyerang, jintan putih dapat digunakan sebagai herbal.
Bahan yang diperlukan antara lain 1 sendok teh bii jintan putih, 3 potong kangkung sayur, 2 lembar daun pegagan dan ½ sendok makan ketumbar.
Semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Kemudian disaring. Ramuan diminum menjelang waktu tidur demi mengatasi imsomnia.
-
Jamu perempuan
Untuk dijadikan bahan jamu, bahan-bahan yang diperlukan antara lain 1 sendok teh biji jintan putih, 1 rimpang kunyit dan 1 genggam bunga delima.
Cara membuatnya adalah semua bahan di atas ditumbuk sampai halus kemudian disedu dengan 1 gelas air dan disaring. Lalu diminum seperti biasa.
-
Mengatasi gangguan pencernaan
Manfaat lain dari Jinten putih adalah untuk pengobatan gangguan pencernaan, seperti sakit perut, dan perut kembung.
Rempah ini dapat meningkatkan aktivitas enzim pencernaan dengan merangsang empedu mencerna lemak dan nutrisi tertentu. Jadi, sangatlah bermanfaat bila rempah ini menjadi satu bumbu masakan agar manfaat herbalnya untuk pengobatan juga dapat dirasakan.
Itulah perkenalan kita tentang jintan putih, manfaat dan cara meraciknya. Semoga bermanfaat dan salam sehat!
