Pada Cengkeraman Akar Vetiver, Gowa Berharap Longsor Teratasi

oleh -562 kali dilihat
Pada Cengkeraman Akar Vetiver, Gowa Berharap Longsor Teratasi
Tanaman vetiver/foto-Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Setelah rumput liar tire atau porang membuat sensasi. Kini muncul rumput jenis lain yang juga kehadirannya terus dibincangkan, namanya vetiver.

Keduanya berbeda manfaat. Tire ditumbuhkembangkan karena nilai ekonominya, sementara vetiver ditanam karena fungsinya yng dipercaya bisa mencega banjir dan longsor.

Yang istimewa dari vetiver karena diperkenalkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 4 Februari 2020 lalu.

Meski jauh sebelum diperkenalkan, vetiver telah sering dibincangkan diberbagai media perihal fungsinya yang bisa mencengkram Bumi dengan akarnya.

KLIK INI:  Lawan Korporasi Nikel, KORAL Ajukan Sahabat Pengadilan (Amicus Curiae) dalam JR UU PWP3K

“Ini mau saya kenalkan, tanaman yang namanya vetiver, akar wangi. Vetiver bukan Vety Vera, beda itu. Karena apa, dalam setahun akarnya bisa 1/2-1 meter. Ini mulai harus dikenalkan. Diperbanyak bibitnya. Sebarkan ke daerah yang memiliki ancaman bencana,” ujar Jokowi.

Jokowi memperkenalkan vetiver saat memberi pengarahan pada acara Rakornas Penanggulangan Bencana di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa 4 Februari 2020 silam.

Pada kesempatan itu pula, seperti yang dimuat Detik, Jokowi menceritakan soal Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang telah memesan 50 juta bibit dan meminta kepala daerah lain segera menyusul langkah Ridwan. Dia menjelaskan pohon vetiver tak hanya bisa digunakan untuk menahan banjir dan tanah longsor.

Gowa menanam vetiver

Apa yang dilakukan Gubernur Jabar tersebut, rupanya juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa.

Bahkan Pemkab Gowa akan melakukan penanama serentak di 11 kecamatan se Kabupaten Gowa pada tanggal 17 Februari mendatang.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan pada coffee morning pimpinan SKPD lingkup Pemkab Gowa sekaligus dirangkaikan Rapat Koordinasi Penanaman Vetiver yang berlangsung di Baruga Tinggi Mae, Rumah Jabatan Bupati Gowa, Senin, 10 Februari 2020.

KLIK INI:  Alarm untuk Warga Makassar, Kapasitas TPA Antang Hanya Sampai 2020!

Penanaman itu dilakukan untuk pencegahan longsor di Wilayah Kabupaten Gowa. Tidak main-main vetiver yang akan ditanam berjumlah 180.000 bibit.

“Untuk penanaman vetiver nanti dalam rangka memperingati 4 tahun pemerintahan saya bersama bapak Abdul Rauf Malaganni memimpin Kabupaten Gowa sekaligus akan memecahkan rekor Muri atas penanaman vetiver terbanyak di wilayah Indonesia dengan bibit sebanyak 180.000 bibit ditanam di 11 kecamatan,” tegasnya.

Penanaman akan serentak kita lakukan di 11 kecamatan di antaranya Kecamatan Bontolempangan, Tompobulu, Biringbulu, Bungaya, Manuju, Parangloe, Parigi, Tinggimoncong, Tombolopao, Pattalassang dan Bajeng Barat

“Kita berharap akan dibagi titik penanaman kepada pimpinan SKPD untuk melakukan monitoring langsung penanaman vetiver di daerah-daerah tersebut,” katanya.

Vetiver dikenal sebagai tumbuhan sejenis rerumputan. Sebenarnya ada banyak jenis vetiver, tapi yang diandalkan untuk menanggulangi bencana adalah Chrysophogon zizaionide.

Vetiver menjadi salah satu solusi untuk menguatkan struktur tanah melalui akarnya yang dapat tumbuh hingga kedalaman 5 meter.

Vetiver jenis Chrysophogon zizaionides ini bisa mencegah longsor dan banjir karena punya akar yang kuat. Kekuatannya, merujuk pada penjelasan BNPB, setara dengan seperenam kawat baja.

KLIK INI:  Pengelolaan Lahan Berkelanjutan Jadi Fokus Sosialisasi APP Sinar Mas di Indogreen Expo 2019
Dikenal dengan sistem vetiver

Menurut Octivia Trisilawati selaku Peneliti Budidaya Tanaman Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementrian Pertanian RI, penanaman vetiver penting untuk mencegah longsor.

“Pengendali longsor vetiver penyebaran akarnya dalam dan luas akan menstabilkan tanah pada setiap strip dan merupakan penghalang terhadap aliran permukaan dan erosi, strip vetiver dalam jangka waktu 3 tahun dapat membentuk teras secara alami, daun vetiver merupakan sumber bahan organik dan mulus, pengendali longsor di daerah perbukitan dan rawan longsor,” jelas Octivia Trisilawati

Octivia juga menguraikan proses tanam vetiver seperti jarak tanam vetiver, penyiapan lubang tanam 20x20x20 cm/pacul dengan anakan dan sobekan ditanam secara zig zag dan rapat mengikuti kontur, bila ditanam pada tanah yang padat, keras dan berliat berat, akarnya akan sulit dicabut, vetiver tumbuh tegak lurus/vertikal perlu dikombinasikan dengan tanaman penutup tanah.

“Akar wangi ini dapat ditanam menggunakan polibag, tumpangsari dengan sayur dan monokultur, jarak tanam pada lereng dengan kemiringan kurang dari 15% jarak tanam yang digunakan 100×50 cm, kemiringan 15-30% jarak tanam 50×50 cm atau 50×70 cm, kemiringan lebih dari 30% menggunakan jarak 20-25 cm, setiap lobang ditanami dgn 1,2 atau 3 batang serpihan,” urai Tris mengenai pola tanam vetiver.

Supaya tanah bisa lebih kuat, vetiver perlu dilengkapi tumbuhan lain, yang penguatannya dinamakan ‘sistem vetiver’. Sistem vetiver dibangun lewat tanaman vetiver itu sendiri, ditambah tanaman lain, seperti flamboyan, durian, belimbing, alpukat, manii, soren, kayu putih, puspa, kisireum, dan lain sebagainya.

Sistem vetiver merupakan metode penguatan struktur tanah secara alami menggunakan rumput vetiver dan beberapa jenis tanaman kuat lainnya. Sistem penanamannya sendiri dilakukan secara berselang-seling antara vetiver dan jenis tanaman lain dengan jarak kurang-lebih satu meter.

Kini vetiver sedang naik daun.

KLIK INI:  Komisi VII DPR RI Kunjungan Kerja di Unhas Bahas Energi Baru Terbarukan