Mengurai Bahaya Limbah Detergen dan Cara Mengatasinya

oleh -534 kali dilihat
Bahaya Limbah Detergen Bagi Lingkungan dan Apa yang Bisa Dilakukan
Bahaya limbah deterjen/Foto-google

Klikhijau.com – Mencuci pakaian tanpa menggunakan detergen. Rasanya agak ganjil. Detergen telah menjadi andalan untuk membersihkan pakaian dari noda.

Terkadang pula, rasanya tidak cukup jika hanya menggunakan detergen saja. Karenanya, tak sedikit orang yang menambahkan pewangi pakaian. Tujuannya agar pakaian lebih wangi.

Setelah selesai mencuci pakaian, kita akan menganggap permasalahan selesai. Padahal tidak semestinya begitu, sebab permasalahan lain baru saja dimulai, yakni permasalahan limbah detergen.

Pernahkah sahabat hijau bertanya, ke mana limbah detergen itu pergi dan berakhir di mana dan apa dampak yang dibawanya?.

KLIK INI:  Mengenal 6 Klasifikasi Limbah Padat Menurut Istilah Teknis

Air atau limbah  detergen yang terbuang ke saluran air atau ke tanah dapat jadi sumber pencemaran. Di  Indonesia tingkat pencemaran air cukup tinggi.

Kenapa limbah detergen berbahaya? Itu karena memiliki kandungan kimia berbahaya. Kandungannya tersebut dapat merusak kualitas air, yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian biota air.

Limbah detergen sendiri mengandung senyawa kimia seperti fosfat, alkil fenoksi, alkil benzena sulfonat, dan diethanolamine. Senyawa ini sangat sulit terurai secara organik oleh mikroorganisme yang ada di dalam air.

Kabar baiknya, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) persentase pencemaran berat sungai di Indonesia telah mengalami penurunan sejak tahun 2015 hingga 2020 dari 79.5% jadi 50%.

Namun meski begitu, kita tidak boleh terlena, sebab pencemaran air sesedikit apa pun akan tetap jadi masalah yang serius. Sebab air adalah kebutuhan penting bagi manusia.

KLIK INI:  Studi Baru, Sungai di Dunia Menjadi Penghubung Sampah Plastik ke Lautan

Salah satu penyebab pencemaran itu adalah limbah detergen. Dan meski mengalami penurunan, bukan berarti sungai—sebagai salah satu sumber air minum baik-baik saja.

Masalah pencemaran lingkungan ini, menjadi salah satu pula permasalahan lingkungan yang meresahkan dan mendesak diselesaikan.

Selain membunuh biota air, masalah lain yang dibawah oleh limbah detergen adalah dapat menimbulkan banyak masalah lingkungan dan kesehatan manusia.

Kita semua tahu, hampir semua aaspek dan aktivitas manusia selalu membutuhkan air. Keberadaan limbah detergen dalam air dapat membunuh bakteri pengurai yang terdapat dalam air.

Masalahnya apabila bakteri pengurai mati, maka berbagai zat polutan yang merasuk ke dalam air tidak dapat diproses secara alami. Itu artinya dapat meracuni biota air yang bisa berdampak pada kematian beragam biota air itu sendiri.

KLIK INI:  Benarkah Industri Hotel di Indonesia telah Ramah Lingkungan?

Hal lain yang disebabkan leh pencemaran limbah detergen adalah eutrofikasi. Eutrofikasi adalah melimpahnya unsur hara yang dapat menyuburkan pertumbuhan gulma di air, misalnya eceng gondok. Unsur hara ini dapat berasal dari kandungan fosfat yang terdapat dalam detergen.

Tidak berhenti di situ saja, jika terpapar limbah detergen akan mengakibatkan iritasi kulit, mata, alergi, paru-paru, alergi, hingga yang paling parah dapat mengakibatkan kanker.

Hal yang perlu dilakukan

Karena berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan, maka  limbah ini tidak bisa serta merta dibuang sembarangan ke lingkungan.

Untuk mengurangi zat polutannya, maka limbah detergen perlu diolah terlebih dahulu. Ada beberapa metode yang dapat digunakan, di antaranya  menggunakan filter anaerobik, biofilter, dan membuat instalasi sistem pengelolaan limbah.

Hal paling mudah di antara ketiga metode tersebut adalah biofilter, karena sahabat hijau dapat menanam tanaman air yang dapat menyerap limbah, misalnya kiambang dan kangkong yang dapat mengurai limbah karena tanaman tersebut memiliki mikroba rhizosfer.

KLIK INI:  Pada Pohon Natal, Jerman Melawan Perubahan Iklim

Cara lain untuk yang bisa ditempuh adalah mengurangi penggunaan detergen. Saat mencuci gunakan detergen secukupnya dan menghindari penggunaan pewangi atau pelembut pakaian.

Langkah selanjutnya adalah beralih menggunakan detergen ramah lingkungan. Saat ini sudah banyak beredar di pasaran. Detergen ramah lingkungan mampu dapat terurai secara alami. Karena umumnya bebas dari sedikit busa dan kandungan fosfat serta tidak menggunakan pewangi sintetis.

Salah satu bahan detergen ramah lingkungan adalah buah lerak. Untuk lebih jelasnya perihal buah ini bisa baca di SINI.

KLIK INI:  Petaka Tumpahan Solar di Pantai Losari dan Kecaman Keras PP Sulsel