Mengintip Cara Australia Hemat Energi dan Terapkan Green Building

oleh -352 kali dilihat
green building
Bangunan green building-Foto/Pixabay
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Dunia gobal sedang berhadapan dengan masalah berat yakni pemanasan global (global warming), sampah plastik dan ancaman krisis energi. Negara-negara di dunia bergegas mengatasinya dengan beragam cara. Satu diantaranya adalah penerapan konsep green building, seperti diceritakan Konsul Jenderal Australia, Richard Mathews pada sebuah diskusi di Makassar awal Februari lalu.

“Australia banyak mempunyai pengalaman dalam penggunaan dan pengembangan teknologi lain untuk mengelola sampah, air limbah dan polusi udara. Kami banyak pengalaman juga dalam mengurangi penggunaan dan pemborosan energi dan air,” kata Richard.

Menurut Richard, gerakan bangunan hijau sudah berkembang pesat di Australia, sehingga dewasa ini banyak bangunan baru menggunakan prinsip-prinsip green building.

KLIK INI:  Australia, Padamkan Karhutla Tanpa Gunakan Air Lagi

“Misalnya, banyak masyarakat sudah memasang sistim panel surya di rumah pribadinya. Tujuannya untuk mengurangi pemakaian listrik yang berasal dari pembakaran minyak atau batu bara. Cara ini  dapat mengurangi pengeluaran gas karbon dioksida dan bahan karbon lainnya,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Richard, ada banyak pabrik tenaga listrik terbarukan di Australia. Seperti PLT bayu, air, surya dan pabrik tenaga listrik berkelanjutan lainnya. “Inilah industri dan sistim baru yang akan menyelamatkan kita dari ekonomi karbon yang merusakkan lingkungan dunia ini,” ungkap Richard.

Ke depan, Indonesia dan Australia berencana menjalin kemitraan yang fokus pada isu lingkungan. Khususnya di sektor pengolahan sampah dan limbah.

“Tahun ini, pada paruh kedua 2020, Australia Awards Indonesia akan menjalankan kursus singkat Waste to Energy. Kursus ini menawarkan kesempatan kepada 25 orang praktisi di sektor ini untuk mempelajari cara pengelolaan sampah menjadi energi di Australia,” katanya.

Kursus tersebut, kata Richard sangat kompetitif, maka yang terseleksi nantinya adalah peserta dari Indonesia yang sangat antusias dan terkualifikasi.

KLIK INI:  Kenali 8 Kriteria Perumahan Ramah Lingkungan