Klikhijau.com – Tim patroli Resort Tarupa Kecil, Balai Taman Nasional (TN) Taka Bonerate, kembali membongkar upaya perusakan ekosistem laut yang mengkhawatirkan.
Dalam operasi hari Minggu (25/5/2025), tim patrol tersebut menemukan 5 botol bius laut dan 18 koloni akar bahar (Euplexaura sp.) yang sedang dijemur secara ilegal di Pulau Tarupa Kecil.
Temuan ini memperlihatkan dua sisi ancaman, yakni perburuan dengan bahan kimia berbahaya dan perdagangan ilegal biota laut dilindungi.
Penemuan dua kasus tersebut terjadi dalam satu lokasi, yakni Pulau Tarupa Kecil. Hal yang mengkhawatirkan dari 5 botol bius yang ditemukan, 2 di antaranya masih berisi bahan aktif bius, sementara lainnya diisi air—indikasi persiapan aksi peracunan ikan.
Dampak penggunaan obat bius laut sangat fatal, sebab sebab dapat merusak terumbu karang dan membunuh biota non-target, termasuk ikan kecil dan invertebrata, dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Sedangkan untuk akar bahar kipas (Euplexaura sp.) memiliki peran penting dalam ekosistem laut sehingga dilindungi. Karenanya dengan mengambilnya, keseimbangan ekosistem laut akan rusak.
Selain itu, jika terus diburu, maka populasi akar bahar butuh puluhan tahun untuk pulih. Sayangnya nilai diperdagangkan ilegal akar bahar untuk dijadikan hiasan akuarium atau kerajinan belum berhenti.
Perlu aksi lebih tegas
Tim Polisi Kehutanan Balai TN Taka Bonerate segera mengamankan barang bukti dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
William Tengker, Kepala Balai TN Taka Bonerate menegaskan bahwa perlu aksi lebih tegas dan pengawasan lebih intensif, temuan ini bukti nyata aktivitas ilegal yang mengancam keanekaragaman hayati.
“Ini bukan sekadar pelanggaran biasa. Bius laut bisa membunuh terumbu karang dalam hitungan jam, sementara pengambilan akar bahar merusak rantai makanan laut. Kami akan berkoordinasi dengan seluruh stakeholder aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan dan menindak tegas pelaku,” tegas William.
Ia juga mengapresiasi kewaspadaan tim patroli serta menyampaikan kepada masyarakat untuk melapor jika melihat aktivitas mencurigakan.
“Kami butuh dukung semua pihak. Taman Nasional Taka Bonerate adalah warisan berharga, bukan untuk dieksploitasi dengan cara destruktive oleh segelintir orang,” tambahnya.