Komunitas Laut Biru dan 5 Pesan Cinta untuk Kelestarian Kawasan Pesisir

oleh -752 kali dilihat
Komunitas Laut Biru dan 5 Pesan Cinta untuk Kelestarian Kawasan Pesisir
Komunitas laut biru dan pesan cinta untuk kelestarian kawasan pesisir

Klikhijau.com – Menurut data World Economic Forum, terdapat 150 juta ton plastik di lautan saat ini. Ini berarti, lebih dari separuh sampah plastik yang dihasilkan meluber ke lautan.

Data terbaru dari Konferensi Laut PBB di New York 2017 menyebut limbah plastik di lautan telah membunuh 1 juta burung laut, dan ikan-ikan yang tak terhitung jumlahnya setiap tahunnya. Mengerikan bukan?

Realitas tersebut menjelaskan betapa kawasan pesisir mengalami masalah krusial yakni sampah plastik. Penyebabnya utamanya adalah perilaku masyarakat yang buruk akibat tidak adanya kesadaran lingkungan.

Sampah di laut dan di pantai akan mengganggu pemandangan bahkan merusak eksotika pantai. Faktanya, sebagai negara pesisir terbesar di dunia, potensi wisata pantai sangatlah besar untuk dikembangkan.

KLIK INI:  Hari Minggu Lalu, Pemuda Ara dan Lembanna Resmi Jaga Eksotis Apparalang

Hal itulah yang mengundang keprihatinan anak-anak muda di Desa Lapeo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.  Mereka kemudian menginisiasi sebuah wadah bernama Komunitas Laut Biru, sebuah komunitas yang fokus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kepedulian dan pelestarian lingkungan di pesisir, khususnya di wilayah pantai Lapeo.

Berdiri sejak tahun 2015, komunitas ini telah melakukan banyak aktivitas secara swadaya dengan mengkampanyekan gerakan cinta laut dalam masyarakat.

Menurut Ardiansyah (Founder Komunitas Laut Biru), beban sampah di pesisir harus dimulai dari kesadaran masyarakat itu sendiri. Itulah sebabnya, komunitasnya memakai  slogan “Love our Ocean”, betapa kepedulian pada lingkungan harus bermula dari cinta.

Selain aksi bersih pantai yang intens mereka lakukan, mereka juga menggelar berbagai kegiatan seperti diskusi, festival bahari, kesenian dan lainnya. Semua aktivitas komunitasnya dimaksudkan untuk membangkitkan kesadaran kolektif cinta laut.

Berikut ini, ada 5 pesan menarik komunitas Biru Laut tentang kebersihan lingkungan pesisir agar pantai tetap terjaga eksotikanya.

KLIK INI:  Ingin Tahu 15 Komunitas Peduli Lingkungan di Sulawesi Selatan? Klik Ini!
Penyediaan tempat sampah memadai

Tidak semua pantai yang kita jumpai menyediakan tempat sampah yang cukup. Hal ini menyebabkan warga sekitar atau pengunjung berpotensi membuang sampahnya sembarangan.

Selain tempat sampah, pantai-pantai yang telah resmi menjadi tempat wisata semestinya memiliki tukang sampah khusus yang bertugas membersihkan. Keberadaan petugas juga memberi pesan agar pengunjung berdisiplin mengelola sampahnya.

Penanaman mangrove

Mangrove memiliki peran penting di pesisir, kesadaran ini harus dibangkitkan agar masyarakat dapat bersama-sama menjaga dan melestarikan mangrove.

Melakukan penanaman hutan mangrove di sepanjang pantai dapat menahan abrasi dan polusi pencemaran air, sebab mangrove mampu menetralisir toksin dalam air.

Memperbanyak spanduk atau seruan hidup bersih

Wilayah pantai yang dikunjungi banyak orang, semestinya memiliki banyak arahan baik yang ditulis dalam spanduk, papan, dan lainnya. Isinya adalah “quote” atau tulisan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

KLIK INI:  Kearifan Lokal Suku Kajang dalam Melestarikan Hutan
Membangun cagar alam

Membangun cagar alam di sekitar pantai untuk melestarikan hewan-hewan yang hidup di pantai tentu menarik dilakukan. Hal ini penting agar kecintaan masyarakat terhadap ada ruang edukasi bagi masyarakat.

Penanaman terumbu karang

Penanaman terumbu karang perlu dilakukan agar otentitas laut kita terjaga. Aksi seperti ini dapat menggerakkan komunitas peduli laut di wilayah pesisir.

Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya terumbu karang harus terus dihidupkan. Termasuk melakukan penyadaran agar tidak melakukan penangkapan ikan dengan bom dan bahan berbahaya lainnya yang mengancam biota laut.

Sanksi tegas pada pembuang sampah di laut

Sanksi tegas layak diberikan pada pembuang sampah atau limbah di laut karena telah merusak kekayaan dan sumber daya alam di laut.

Begitulah aksi dan ide dan pesan  dari Komunitas Biru Laut. Kita berharap aksi positif seperti ini berumur panjang dan memberi pengaruh besar di masyarakat.

Hanya dengan begitu, apa yang dibayangkan Presiden Soekarno tentang laut jadi kenyataan. Kata Soekarno (walau ini metaforik),

“Barangsiapa ingin mutiara, haruslah ia berani terjun di lautan yang dalam”.

KLIK INI:  Wow, Ternyata Ada Pesan Lingkungan di Balik Logo PBI