Kicau Burung Dapat Mengurangi Kecemasan dan Paranoid

oleh -307 kali dilihat
Mengenai Burung Cekakak Sungai, Si Merah yang Pemalu
Burung Cekakak Sungai - Foto/Taufiq Ismail

Klikhijau.com – Kicau burung menjadi hiburan menyenangkan jika sedang berada di kebun atau alam bebas. Kehadiran beburung dengan kicauannya akan mengikis pula rasa sepi.

Selain rasa sepi, mendengar kicau burung rupanya dapat pula mengurangi kecemasan dan paranoia, sehingga berkontribusi pada kesehatan mental.

Fakta tersebut ditemukan melalui percobaan online acak dengan 295 peserta. Percobaan itu dilakukan tim ilmuwan yang dipimpin oleh Institut Max Planck untuk Pembangunan Manusia. Hasil studi tersebut diterbitkan jurnal Nature Scientific Reports.

Para ilmuwan telah menyelidiki bagaimana kebisingan lalu lintas dan kicau burung memengaruhi suasana hati, paranoia, dan fungsi kognitif.

KLIK INI:  Pohon Besar, Penyelamat dari Krisis Keanekaragaman Hayati dan Krisis Iklim

Nah, dari hasil analisis itulah terungkap bahwa mendengarkan kicau dapat mengurangi kecemasan dan paranoia, yang artinya dapat pula berefek positif pada kesehatan mental.

Namun sahabat hijau, untuk sampai pada kesimpulan tersebut. Para peneliti meminta kepada peserta mendengarkan enam menit kebisingan lalu lintas yang khas atau kicau burung.

Sebelum dan setelah peserta mendengarnya, mereka harus mengisi kuesioner untuk menilai kesehatan mental mereka dan melakukan serangkaian tes kognitif.

Emil Stobbe, penulis utama studi tersebut, yang juga seorang rekan postdoctoral di Environmental Neuroscience di Max Planck mengatakan, setiap orang memiliki disposisi psikologis tertentu. Orang sehat juga dapat mengalami pikiran cemas atau persepsi paranoid sementara.

“Kuesioner memungkinkan kami untuk mengidentifikasi kecenderungan orang tanpa diagnosis depresi, kecemasan, dan paranoia. Dan untuk menyelidiki efek suara burung atau lalu lintas pada kecenderungan ini,” ujarnya.

KLIK INI:  Memotret, Cara Tak Biasa Menjaga Kesehatan Mental

Stobbe juga menambahkan bahwa kicau burung juga bisa diterapkan untuk mencegah gangguan jiwa. Mendengarkan CD audio akan menjadi intervensi yang sederhana dan mudah diakses. Tapi jika kita sudah bisa menunjukkan efek seperti itu dalam eksperimen online yang dilakukan oleh partisipan di komputer, kita bisa berasumsi bahwa ini lebih kuat di alam luar.

Kicau burung juga tampaknya mengurangi kecemasan dan paranoia pada peserta yang sehat, tampaknya tidak memiliki pengaruh pada keadaan depresi. Sebaliknya, mendengarkan kebisingan lalu lintas memperburuk keadaan tersebut, terutama jika klip audio melibatkan berbagai jenis suara lalu lintas.

Tidak mempengaruhi kinerja kognitif

Sementara efek positif kicau burung pada suasana hati sudah terkenal, penelitian ini adalah yang pertama mengungkapkan efek positif pada keadaan paranoid. Namun, baik kicau burung maupun kebisingan lalu lintas tidak mempengaruhi kinerja kognitif.

KLIK INI:  Benarkah Instagram Media Paling Buruk Bagi Kesehatan Mental, Bagaimana Mengatasinya?

Menurut para peneliti, kicau burung bisa menjadi indikasi halus dari lingkungan alam yang utuh, mengalihkan perhatian pendengar dari tekanan lingkungan yang bisa menandakan ancaman akut dan segera.

Temuan ini menunjukkan kemungkinan aplikasi dalam pengobatan penyakit mental, seperti manipulasi aktif kebisingan latar belakang dalam berbagai situasi atau pemeriksaan pengaruhnya pada orang yang menderita gangguan kecemasan atau paranoia.

Seorang penulis senior dan profesor Ilmu Saraf Lingkungan di Max Planck mengatakan, pihaknya baru-baru ini dapat melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa berjalan satu jam di alam mengurangi aktivitas otak yang terkait dengan stres.

“Kami belum bisa mengatakan fitur alam mana, baik bau, suara, warna, atau kombinasinya yang bertanggung jawab atas efek tersebut. Studi ini memberikan butuh penelitian lebih lanjut untuk mengklarifikasi masalah ini,” pungkasnya.

KLIK INI:  Bagaimana Taman Dapat Membantu Kita Merasa Lebih Baik, Ini Rahasianya

Sumber: Earth