Kabar Baik, Uji Klinis Kandidat Immunomodulator untuk Penanganan Covid-19 Hampir Selesai

oleh -156 kali dilihat
Kabar Baik, Uji Klinis Kandidat Immunomodulator untuk Penanganan Covid Hampir Selesai
Uji Klinis Kandidat Immunomodulator untuk Penanganan Covid-19 - Foto/LIPI

Klikhijau.com – Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI) merilis kabar baik tentang uji klinis kandidat imunomudulator (immunomodulator) hampir selesai. Uji klinis ini diprioritaskan dalam penanganan penyebaran Covid-19.

Dilansir DokterSehat, Imunomodulator adalah senyawa tertentu yang dapat meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh baik secara spesifik maupun non spesifik, dan terjadi induksi non spesifik baik mekanisme pertahanan seluler maupun humoral.

Dari laman resmi LIPI (3 Agustus 2020) dilaporkan bahwa Tim peneliti yang bertempat di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta telah berhasil merekrut subyek penelitian terakhir (subyek ke-90) yang 72 diantaranya telah selesai melakukan uji klinis kandidat yang berasal dari tanaman herbal asli Indonesia untuk pasien COVID-19.

Masteria Yunolvisa Putra dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI selaku Koordinator Kegiatan Uji Klinis Kandidat Immunomodulator dari Herbal untuk Penanganan COVID-19 menjelaskan, metode uji klinis kandidat imunomodulator dilakukan secara acak terkontrol tersamar ganda dengan plasebo untuk menjaga dari terjadinya bias pada penelitian.

KLIK INI:  Kadang Disepelekan, Ini Dampak Buruk jika Sering Telat Makan

Terdapat dua produk uji dan satu plasebo yang diberikan secara acak dan merata kepada 90 subyek uji, sehingga terdapat 30 subyek uji untuk masing-masing kelompok. Karena digunakan sistem blinding yang tersamar ganda, baik subyek maupun peneliti tidak mengetahui yang diberikan kepada subyek tersebut adalah salah satu dari produk uji yang diujikan atau plasebo.

Sistem blinding akan dibuka setelah keseluruhan uji klinis obat terhadap subyek selesai. Direncanakan pada tanggal 16 Agustus sistem blinding ini sudah bisa dibuka untuk mengetahui data pasien yang sudah mendapatkan kontrol.

Produk berbahan herbal

Saat ini tim peneliti yang berasal dari LIPI, Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, dan tim dokter Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran tengah melakukan koleksi data yang akan dikirimkan ke BPOM selaku regulator.

Sebagai informasi dua produk yang di ujikan pada uji klinis adalah Cordyceps militaris dan kombinasi herbal yang terdiri dari rimpang jahe, meniran, sambiloto dan daun sembung. Kombinasi herbal ini sudah memilki prototype dan data awal serta sudah memiliki izin edar dari BPOM.

KLIK INI:  Jangan Dibuang, Ini Manfaat Tulang Ikan bagi Kesehatan!

Seluruh tim peneliti memohon dukungan dari seluruh masyarakat agar uji klinis ini mendapatkan hasil yang menggembirakan sehingga dapat memberikan sumbangsih signifikan untuk penanggulangan pandemi COVID-19 di Indonesia.

Melansir DokterSehat, immunomodulator ada 2 jenis:

Pertama, Immunomodulator alamijenis imunomodulator yang baik, karena terdapat dalam buah-buahan dan makanan seperti berbagai macam buah-buahan dan sayuran segar. Termasuk ginseng, chamomile tea, minuman lemon atau zaitun, ekstrak jamur resihi dan esktrak daun zaitun. Namun sayangnya kandungan imunomodulator dalam bahan alamiah mudah rusak dan hilang setelah proses pemasakan.

Kedua, Immunomodulator sintetis, jenis imunomodulator yang sudah diolah dan dikemas sehingga sudah siap untuk dikonsumsi, penggunaan imunomodulator yang baik memang yang berasal dari alamiah tetapi setelah proses pengolahan yang tidak tepat dapat menghilangkan kandungan imunomodulator tersebut, yang paten adalah penggunaan imunomodulator sintetis selama penggunaannya tidak melebihi dosis dan ketentuan anjuran yang ada.

Kita doakan semoga Tim LIPI sukses dalam temuan immunomodulator ini!

KLIK INI:  Saatnya Merangsang Pencernaan dan Melindungi Diri dari Penyakit dengan Kopi