8 Tips dari Pakar UGM Agar Aman Saat Bersepeda di Tengah Covid-19

oleh -394 kali dilihat
8 Tips dari Pakar UGM Agar Aman Saat Bersepada di Tengah Covid-19
Ikustrasi bersepeda/foto-Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Aktivitas bersepeda sekarang ini sedang mengalami peningkatan. Di Jalan-jalan Makassar dan sekitarnya, mudah ditemukan orang yang bersepeda—biasanya mereka berkelompok.

Aktivitas bersepeda seolah ‘kembali’ menjadi gaya hidup untuk menemukan kesehatan tubuh. Iya, jika dulu sepeda adalah moda transportasi andalan. Sekarang ini, kebanyakan pesepeda menjadikan sepeda sebagai media olahraga.

Semakin banyak orang menggunakan sepeda, tentu akan semakin baik. Bukan hanya bagi kesehatan tubuh, tapi juga bisa berdampak bagi kesehatan lingkungan. Sebab bisa mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan, baik motor maupun mobil.

Lalu bagaimana  bersepeda yang aman saat sekarang ini? Saat pandemi Covid-19 masih menerjang tak terkendali.

KLIK INI:  Bagaimana Menaruh Ampas Kopi sebagai Penyubur Tanaman Anda?

Jangan sampai yang kita cara adalah untuk menyehatkan tubuh, namun yang terjadi justru kita terpapar corona. Karenanya, harus waspada ketika bersepeda, ada kemungkunan terjadi penularan corona.

Lalu bagaimana caranya bersepeda agar aman dari penularan corona. Melansir Detik.com, berikut saran dari  Universitas Gadjah Mada (UGM), Rustamadji.  Ia merupakan dosen Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM sekaligus Ketua Satgas Covid-19 UGM:

  • Menggunakan masker

Untuk hal ini, perlu diketahui bahwa menggunakan masker saat bersepeda  akan mengurangi udara yang masuk ke paru-paru. Namun, di tengah pandemi ini, tetap perlu memakai masker.

Masker yang dipakai, kain tiga lapis itu idealnya. Tapi itu tidak bisa diterapkan untuk olahraga dengan intensitas berat,” jelasnya.

Karenanya disarankan agar jika ingin bersepeda, sebaiknya mengukur kemampuan tubuh dan jika saat bersepeda sudah terasa berat, intensitasnya harus diturunkan.

“Pada prinsipnya itu akan mengurangi udara yang masuk, sehingga harus kita cek intensitas olahraga dengan udara cukup atau tidak,” ungkap.

  • Gunakan helm dan pakaian tertutup

Setiap kendaraan memiliki risiko kecelakaan, tak terkecuali sepeda. Bersepeda bisa juga mengundang risiko terjatuh.

Agar lebih aman, sebaiknya menggunakan alat pelindung berupa helm dan pakain tertutup.

“Pakai pelindung. Itu sebenarnya wajib. Nah apa saja itu yang dipakai, tentunya di antaranya memakai helm dan pakaian tertutup,” terangnya.

  • Intensitasnya jangan terlalu berat

Naik sepeda menggunakan masker diakui Rustamadji  akan berat.  Maka disarankan bersepeda hanya untuk bersenang-senang saja.

“Meskipun berolahraga itu berat menggunakan masker, maka olahraganya jangan  berat. Bersepeda untuk happy,” sarannya.

KLIK INI:  Tanam Kelor, Lebih Bagus Biji atau Batangnya?

Cara mengetahui apakah bersepeda sudah masuk tahap berat atau tidak adalah  ketika mengayuh sepeda dan kita masih bisa berbicara dengan baik. Itu artinya intensitas bersepeda masih santai.

“Saat berbicara itu masih jelas, keseimbangan antara kebutuhan oksigen dan latihan tercapai,” tambahnya.

  •   Menjaga jarak antar pesepeda

Menjaga jarak adalah kata yang sangat akrab di telinga kita saat ini. Menjaga jarak juga berlaku bagi pesepeda. Sebab tak pernah diketahui siapa yang membawa virus, bisa diri sendiri atau orang lain.

“Jarak itu bukan hanya dengan rombongan tapi juga jaga jarak kalau berpapasan. Ini yang kurang diperhatikan. Ini yang kita takutkan kalau ada orang lain yang mungkin sedang sakit waktu berpapasan dalam jarak yang pendek justru malah berbahaya,” ucapnya.

KLIK INI:  Tutorial Mengelola Minyak Jelantah Agar Lebih Ramah Lingkungan
  • Barisan cukup satu saja

Sebaiknya antara pesepeda harus berjarak antara satu hingga dua meter dan tidak membuat dua baris.

“Artinya jangan jejeran karena itu akan berbahaya,”  sarannya.

Jangan lupa bawa handsanitizer!

Handsanitizer adalah barang yang tak boleh ditinggalkan sekarang ini “bahkan saat bersepeda

Handsanitizer dan sarung tangan itu jangan sampai lupa dibawa,” pesannya.

  • Bawa air minum sendiri

Membawa air minum adalah saran Rustamadji selanjutnya. Ia juga mengimbau   agar pesepeda tidak berhenti di warung karena berisiko terkena Corona.

“Jangan mampir warung, karena itu berisiko untuk menularkan. Kan kita tidak tahu di warung itu ketemu siapa-siapa saja. Ada bakteri atau virusnya tidak. Mampir warung ini yang bahaya,” ungkapnya.

Sebaiknya gunakan tumbler untuk air minum, selain sehat juga bisa lebih ramah lingkungan

  • Tempuh jalur yang sepi

Rustamadji menyarankan jika bersepeda sebaiknya memilih jalan yang sepi sehingga meminimalisir pertemuan dengan banyak orang.

“Jalan yang sepi ini meminimalisir kemungkinan bertemu dengan banyak orang sehingga mengurangi risiko penularan virus Corona,” tutupnya.

Itulah saran dari bersepeda yang aman saat pandemi, semga bermanfaat dan selamat bersepeda.

KLIK INI:  Apa Saja Sampah Organik yang Tidak Cocok untuk Bahan Eco Enzyme?