Ide Kreatif IRT di Makassar, Sulap Sampah Popok Bekas Jadi Pot Bunga

oleh -345 kali dilihat
Ide Kreatif IRT di Makassar, Sulap Sampah Popok Bekas Jadi Pot Bunga
Andi Siti Zaenab, IRT di Makassar yang menyulap sampah popok bekas jadi pot bunga bernilai ekonomi - Foto/Ist

Klikhijau.com – Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Makassar  menyulap sampah popok bekas menjadi pot bunga bernilai ekonomi. Aksinya tersebut menginspirasi pentingnya mengembangkan ide daur ulang sampah sebagai satu solusi mengurangi timbulan sampah.

Berdasar data, beban sampah umumnya berujung ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sehingga TPA mengalami oper kapasitas.

Padahal beberapa jenis sampah sejatinya dapat diolah menjadi ragam karya atau benda yang bermanfaat. Sedangkan beberapa jenis sampah plastik misalnya dapat ditabung di bank sampah.

Semangat itulah yang ditangkap oleh seorang pegiat bank sampah di Makassar bernama Andi Siti Zaenab (38). Ibu rumah tangga ini terinspirasi untuk mengolah popok bekas menjadi pot bunga.

Selama ini sampah popok bekas dan sejenisnya memang menjadi beban tersendiri karena selain sulit terurai, jenis ini juga tidak dapat dijual di bank sampah. Jika terbuang sembarangan, sampah popok akan mencemari lingkungan.

KLIK INI:  Bagi Nadia, Memungut Sampah Adalah Bakti Cinta
Ide kreatif Andi Siti Zaenab

Inisiatif Andi Siti Zaenab mengelola popok bekas merupakan bentuk keprihatinan terhadap banyaknya sampah popok bekas yang menjadi beban tersendiri bagi lingkungan. Menariknya, ia menjadikan sampah popok dalam pembuatan pot bunga yang saat ini kebetulan lagi musim bunga-bunga.

Perempuan Kelahiran Kabupaten Bone Tahun 1982 ini bercerita bagaimana awalnya ia membuat pot yang berbahan dasar popok bekas. Zaenab prihatin melihat popok bekas di kompleks perumahan yang ia tempati terbuang percuma setiap saat.

Sekembalinya dari mengikuti Jambore Bebas Sampah di Bali tahun 2019 lalu, ia mendapatkan pelatihan pembuatan pot dari bahan bekas. Dari pelatihan itulah, ia kemudian mengajak tetangganya membuat pot dari popok bekas.

Warga kecamatan Manggala Kelurahan Moncongloe ini menjeleskan kelebihan pot bunga dari popok ini antara lain dapat menyimpan air yang disiram. Selain itu, bahan popok menyerap air jadi tanaman dapat mendapatkan pasokan air lebih banyak dan lebih lama.

KLIK INI:  Armonica, Grup Band Asal NTB Rilis Album Inspiratif tentang Lingkungan

“Pot buatan saya ini sudah cukup banyak terjual sudah hampir sekitar 150an biji, di Bulan Agustus ini saya mendapat pesanan sekitar 50 biji pot. Ada dua macam yang besar dan kecil, yang besarnya terbuat dari popok dewasa saya jual dengan harga Rp 35 ribu dan yang kecil Popok bayi Rp 25 ribu,” ujar Siti Zaenab.

Andi Siti Zaenab yang juga intens berbagi pengalaman pada masyarakat tentang cara pembuatan pot dari popok bekas saat diundang pada kegiatan-kegiatan.

“Ini sering saya praktekkan cara pembuatannya kepada masyarakat. Caranya cukup mudah, dimana popok yang dibawah oleh warga dibersihkan terlebih dahulu setelah itu dicampur dengan semen. Lalu, masukkan dicetakan kemudian dikeringkan sekitar dua hari mengering. Setelah itu dikuas dengan semen putih agar jadi lebih kuat, untuk mempercantik bisa dicat sesuai keinginan warna kesukaan,” tuturnya.

Selama pandemi, permintaan pot bunga miliknya lumayan banyak apalagi di musim bunga.

KLIK INI:  10 Artis Cantik Ini Jadi Vegetarian, Klik dan Temukan Inspirasi Positifnya!

Hanya saja. Omset penjualan di bank sampah mengalami penurunan drastis di masa pandemi.

Andi Siti Zaenab yang juga Direktur Bank Sampah Unit BSU Rosella ini mengatakan penurunan omset disebabkan oleh masyarakat yang takut mengepul sampah. Juga harga beberapa jenis plastik yang turun. Ia mencontohkan harga sampah plastik yang biasa Rp 7000 perkilo kini hanya Rp 5000 bahkan pernah hingga Rp 3000.

Di BSU Rosella, ia memiliki anggota sebanyak 50 orang yang didominasi kaum hawa yakni ibu-ibu di kompleksnya. Jumlah omset di sini mencapai 8 juta setiap bulannya, tetapi akibat pandemi turin drastis kini hanya sekitar Rp 4 juta setengah dari normal.

Direktur BSU Rosella berharap bank sampah pusat segara menormalkan harga agar masyarakat kembali semangat untuk mengumpulkan sampahnya kembali seperti biasa.

Agar BSU Rosella tetap berjalan Andi Siti Zaenab selalu memotivasi warganya, untuk konsen pada lingkup bersih.

“Alhamdulillah warga di sini sangat kooperatif mau bekerjasama, peduli terhadap lingkungan bersih dan sehat. Soal keuntungan itu nomor sekian, intinya kami ingin kompleks kami bersih terhadap sampah,” terangnya.

KLIK INI:  Mengurangi Sampah dan Ancamannya dengan Aksi Pembersihan Laut