Klikhijau.com – Isu adanya babi ngepet memang kerap bikin heboh. Terbaru, terjadi di Kota Depok, Jawa Barat.
Warga mengaku menangkap babi ngepet. Sontak kabar itu tersiar dan orang berbondong-bondong datang karena penasaran ingin melihat wujudnya.
Babi ngepet, dalam budaya sebagian masyarakat Indonesia memang dipercaya ada. Tugasnya adalah mencari atau tepatnya mencuri uang.
Taufiq Purna Nugraha, peneliti bidang zoologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pendidikan Indonesia (LIPI) menjelaskan, secara ilmiah babi ngepet tidak ada. Meski begitu, ia tetap menghormati budaya masyarakat yang percaya adanya jenis babi tersebut.
Pendapat dari peneliti LIPI tersebut terbukti benar. Sebab tidak lama kemudian, penangkapan babi ngepet itu diketahui ternyata direkayasa demi popularitas. Babi tersebut dibeli secara online oleh Adam Ibrahim dan ia telah ditangkap dan jadi tersangka.
Perihal jenis babi, Indonesia adalah negara yang dihuni beragam satwa. Satu satwa saja bisa memiliki berbagai jenis. Semisal babi, bukan hanya satu jenis saja, tapi ada enam. Karena itulah, jika Anda melihat babi yang berbeda dari babi yang sering Anda lihat. Sebaiknya jangan langsung menggekarinya yang aneh-aneh.
Berikut ini ulasan singkat enam jenis babi yang menghuni tanah air Indonesia yang maha luas dan kaya akan keanekaragaman hayati:
-
Babi rusa buru
Pulau Buru rupanya memiliki satu jenis babi endemik, yakni babii rusa buru. Babi ini menghuni Pulau Buru, Mangole dan Taliabu di Kepulauan Maluku.
Ia memiliki rambut yang lebih tebal dan panjang daripada spesies kerabatnya, serta dengan jumbai ekor yang jelas.
Bentuk badannya terlihat bulat dengan moncong agak runcing. Sementara kakinya relatif panjang dan tipis.
Untuk membedakan antara jantan dan betina, bisa dilihat dari bentuk tubuhnya. Tubuh babi jantan lebih besar daripada yang betina.
Ukuran tubuh babirusa jantan lebih besar dari betina. Panjang tubuh 85-110 cm dengan tinggi sekitar 65-80 cm dan berat mencapai 90 – 100 kg. Beratkan?
-
Babi berjenggot
Ini merupakan jenis babi hutan yang tersebar di Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, dan Kepulauan Sulu.
Babi berjenggot memiliki ukuran yang cukup besar, bisa mencapai panjang tubuh 1520 mm untuk yang jantan dan 90 cm untuk berjenis kelamin betina.
Untuk tinggi bahunya bisa mencapai 90 cm dengan berat mencapai 120 kg. Namun, rata-rata beratnya antara 57-83 kg.
Antara babi muda dan dewasa perbedaan bulunya cukup mencolok. Babi muda memiliki warna berwarna kehitaman. Sedangkan yang dewasa terlihat berwarna abu-abu kuning hingga putih bungalan sehingga terlihat lebih pucat.
Dinamai babi berjenggot karena kepalanya yang panjang memiliki rambut keras serupa jenggot di sepanjang rahang bawah. Babi jenis ini adalah nokturnal atau biasanya aktif di malam saja.
-
Babi rusa
Hewan ini merupakan endemik Sulawesi. Nama latinnya adalah Babyrousa babyrussa celebensis. Ia merupakan hewan yang dilindungi undang-undang Permen LHK Nomor P.106/2018.
Saat ini babi rusa sedang dalam masa mengkhawatirkan karena terancam punah. Hal itu disebabkan perusakan habitat, perburuan, predator, dan penyakit. Karenanya hewan ini dianggap Rentan (VU A2cd) dalam IUCN Red Data Book (IUCN, 2008).
Untuk menyelamatkannya dari kepunahan, Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No : P.55/Menhut-II/2013. tentang Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Babi rusa. Ada dua strategi yang bisa ditempuh, yaitu konservasi di dalam habitat alaminya (in-situ) dan upaya konservasi di luar habitat alaminya (ex-situ).
-
Babi rusa togean
Hewan ini merupakan spesies terbesar dari babi rusa. Dinamai babi rusa togean karena jenis ini adalah endemik dari Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah.
Ada yang unik dari babi ini antara jantan dan yang betina. Jantan memiliki ciri khas yang unik, yakni memiliki dua taring besar yang menembus kulit moncongnya. Ukuran taringnya terbilang panjang, sebab bisa mencapai 30 centi meter.
-
Babi sulawesi
Celebes warty pig adalah nama lain yang diberikan kepada Babi sulawesi (Sus celebensis). Ia merupakan species babi genus (Sus).
Babi ini hidup di daerah Sulawesi. Banyak terdapat di bagian tengah, timur, dan tenggara pulau, tetapi jarang di bagian timur laut dan selatan.
Ia bisa hidupnya pada ketinggian di atas 2,500 m (8,202.1 kaki). Namun, di Papua Nugini, spesies ini telah dijinakan dan dipelihara.
-
Babi kutil
Dinamai babi kutil karena yang jantan memiliki tiga pasang tonjolan daging. Daging tersebut mengeras seperti kutil di sisi wajahnya.
Babi kutil menyebar terbatas di di Pulau Jawa dan Bawean, sehingga ia menyandang gelar sebagai spesies babi endemik Indonesia.
Hewan ini berkuku genap dalam keluarga Suidae. Ia memiliki ciri khusus, yakni terdapat surai yang memanjang dari kepala hingga ekor sepanjang tulang belakang.
Nah, itulah enam jenis babi Indonesia. Kok tak ada jenis babi ngepet ya?