Demi Perkembangan Otak Anak, Sebaiknya Ajak Bermain di Luar Ruangan!

oleh -180 kali dilihat
Demi Perkembangan Otak Anak, Sebaiknya Ajak Bermain di Luar Ruangan!
Ilustrasi anak bermain di luar ruangan. Bermain di luar ruangan dipercaya bisa menumbuhkan otak anak lebh baik/foto-Cahaya Perdana
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Apa kamu pernah membaca artikel ini 2 Jam Berada di Alam Tingkatkan Kesehatan Mental. Atau artikel yang ini Anak yang Dikelilingi Ruang Hijau Lebih Tangguh dari Gangguan Mental?

Telah banyak artikel yang membahas bahwa berada di alam luar baik untuk kesehatan. Khususnya bagi anak-anak.

Jika belum puas dengan dua artikel yang saya sebutkan itu, kamu bisa membaca lagi yang ini Bermain di Alam Bebas Bisa Meningkatkan Kemampuan Belajar Anak, Benarkah?

Jika kamu belum puas juga, saya akan menyarankan agar kamu membaca artikel yang pernah dimuat di mediaindonesia.com ini. Katanya begini, bermain merupakan salah satu langkah penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Dari beragam jenis permainan, salah satu yang diutamakan ialah bermain di luar ruang. Mengapa demikian?

KLIK INI:  4 Manfaat Tanaman Hias Bagi Kesehatan, Poin Terakhir Menakjubkan!

“Karena bermain di luar ruang mampu memberikan beragam jenis stimulasi secara bersamaan. Stimulasi yang demikian itu sangat baik untuk perkembangan anak,” ujar dokter spesialis anak, dr M Sambo SpA(K)

Catharine adalah dokter anak dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI)-Pondok Indah. Ia menjelaskan pentingnya anak bermain di luar pada diskusi kesehatan anak di Jakarta, pekan lalu.

Ia mencontohkan, saat anak keluar, ia akan merasakan perubahan suhu udara. Bukan hanya itu, ia juga merasakan terpaan sinar matahari, mencium aroma yang ada di lingkungan terbuka, melihat hewan seperti kucing dan anjing, dan melihat daun di pepohonan. Semuanya itu didapat anak secara bersamaan dan menstimulasi perkembangan berbagai bagian otak anak.

Semakin banyak anak mendapatkan stimulasi, sinaps-sinaps atau hubungan antarsel saraf di otak semakin berkembang. Semakin banyak sinaps, semakin tinggi kemampuan berpikir si anak.

“Dengan bermain di luar ruang, anak bisa mendapatkan pengalaman indriawi tentang dunia nyata. Itu merupakan unsur stimulasi yang penting,” tegasnya.

Ia menekankan, sangat berbeda ketika anak melihat daun yang sesungguhnya, dengan melihat foto daun di komputer atau gawai.

Sebaiknya orang tua ajak anak bermain di luar ruangan

“Ada kasus, anak yang bisa menyebut ‘apel’ ketika diperlihatkan foto apel di gawai, tapi ketika disodori apel yang sesungguhnya dia tidak bisa mengenalinya sebagai apel,” tutur Catharine.

KLIK INI:  Benarkah Memasak di Rumah Buat Makanan Lebih Sehat? Klik Ini!

Kemampuan penting lain yang bisa didapat dari bermain di luar ruang ialah yang terkait dengan spasial. Misalnya, mengenali lokasi rumahnya.

“Beda ya, antara kemampuan anak menyebut alamat ketika ditanya rumahmu di mana, dan kemampuan menunjukkan posisi rumah ketika ditanya rumahmu yang mana.” ujar Catharine

Bermain di luar ruang, lanjut Catharine, juga melatih anak memecahkan masalah. Misalnya, saat bermain jual-beli bersama teman, tidak ada uang-uangan, anak bisa menggunakan daun sebagai penggantinya.

“Dan tentu saja, bermain di luar ruang juga bermanfaat untuk melatih motorik anak, seperti saat mereka berlarian, melompat, dan bergantungan,” imbuh Catharine.

Dengan segala manfaat tersebut, Catharine menyarankan agar orangtua mendorong dan memberi kesempatan anak bermain di luar ruang dengan tetap disertai upaya menjaganya dari risiko bahaya yang mungkin terjadi. “Perlu diingat, bahkan teknologi canggih seperti VR (virtual reality) pun tidak dapat menggantikan berbagai manfaat bermain di luar ruang,” cetus Catharine.

KLIK INI:  Benarkah Instagram Media Paling Buruk Bagi Kesehatan Mental, Bagaimana Mengatasinya?
Jangan panik jika anak demam

Catharine menyarakan jangan panik jika anak demam. sebab ada kalanya, seusai bermain di luar ruang, anak mengalami demam. Menurut Catharine, orangtua sebaiknya jangan panik. Demam itu mungkin ‘hanya’ gejala anak dehidrasi atau kekurangan cairan.

“Kadang saking asyiknya bermain, anak lupa atau enggan minum. Padahal, tubuhnya berkeringat karena gerak terus dan panas-panasan. Akibatnya, anak dehidrasi. Salah satu gejala dehidrasi ialah demam,” tutur Catharine.

Karena itu, sarannya, ketika anak demam sepulang dari bermain, lebih baik beri minum lebih dulu daripada langsung memberi obat penurun panas. Lengkah selanjutnya, beri anak kompres hangat. Umumnya, demam anak akan turun dengan sendirinya.

“Yang perlu diwaspadai ialah jika anak demam disertai kesulitan bernapas, muntah-muntah, menangis terus, tidak mau makan, bahkan kesadaran menurun. Segera periksakan ke dokter,” pungkasnya.

Jadi, jika kamu punya buah hati, ada baiknya ajak ia bermain di luar ruangan.

KLIK INI:  Di Kota Ini, Anak Kita Bermain Api