Beppa Pute, Kue Penuh Filosofi yang Wajib Ada di Pesta Pernikahan

oleh -1,872 kali dilihat
Beppa Pute, Kue Penuh Filosofi yang Wajib Ada di Pesta Pernikahan
Beppa pute-foto/Ist
Nona Reni

Klikhijau.com – Pesta bagi masyarakat Bugis-Makassar tak pernah lengkap tanpa sajian kue khas. Kue-kue yang “lama sembunyi” umumnya akan muncul saat ada pesta, baik itu pernikahan, sunatan, akikah atau hajatan lainnya.

Jika kamu pernah menghadiri sebuah pesta di tanah Bugis-Makassar, tentu kamu tak akan asing dengan sajian beragam kue tradisional.

Kue-kue itu hadir di dalam pesta bukan tanpa alasan. Selain sebagai jamuan bagi para tamu, kue-kue tersebut juga mengandung banyak filosofi.

Salah satu kue tradisional yang wajib ada dalam pesta, khususnya pesta pernikahan adalah beppa pute. Beppa dalam bahasa Bugis artinya kue, sedangkan pute berarti putih.

KLIK INI:  Arugula, Si Hijau dengan 2 Kandungan Istimewa yang Perlu Anda Ketahui

Karena itu, beppa pute berarti kue putih. Penamaan itu memang selaras dengan warna kue ini yang berwarna putih, pun bahan utamanya adalah putih telur. Kuning telur tak terpakai dalam pembuatannya. Kue ini diselimuti oleh gula pasir yang telah halus.

Penamaan kue putih di tanah Bugis dan Makassar berbeda. Di Makassar kue ini bernama se’ro-se’ro karena bentuknya menyerupai timba. Se’ro dalam bahasa Makassar artinya timba.

Bentuk beppa pute ini, dalam masyarakat Sulawesi Selatan cukup beragam, misalnya di Soppeng biasanya berbentuk angka delapan.

Sayangnya, kue ini mulai sulit ditemukan, kadang hanya bisa dijumpai di perjamuan acara-acara adat khas Bugis-Makassar maupun acara mampanre temme (katam Al-Qur’an).

KLIK INI:  14 Manfaat Daun Pandan, Selain Aroma Khasnya yang Wangi
Bahan dan cara pembuatan

Kue berbahan dasar putih telur ini memiliki tekstur yang gurih dan renyah dengan tingkat kemanisan yang dapat diatur sesuai selera.

Jika kalian suka manis, kalian bisa menambahkan serbuk gula halus lebih banyak lagi. Langkah-langkah pembuatannya pun dibilang cukup sederhana.

Bentuknya pun bervariasi. Dominan berbentuk memanjang–oval. Di sini (Soppeng) pembuat kue tradisional rata-rata membentuknya seperti angka delapan.

Jika kalian tertarik membuat kue tradisional ini, cukup siapkan bahannya berupa tepung beras, telur (hanya menggunakan putihnya saja), gula pasir, kanji, dan kelapa setengah tua.

Setelah bahan terkumpul, mulailah lakukan langkah ini gula dan putih telur diaduk hingga res atau mengembang, setelah itu masukkan tepung beras dan kelapa yng telah disangrai.

Langkah selanjutnya adalah aduk sampai rata, kemudian bentuk sesuai selera lalu dibakar dalam oven. Tunggulah sampai matang, angkat dan sajikan. Simple, bukan?

KLIK INI:  Dadar Gulung, Sajian Enak dan Praktis Berbuka Puasa
Dilingkupi filosofi

Meski bahan dan cara membuatnya terkesan simple, tapi filosofi yang dikandung beppa pute tak main-main. Dulu ketika saya menjadi pengantar pengantin sambil membawa erang-erang ke rumah mempelai perempuan.

Saat itu mendengar ceramah pernikahan tentang filosofi dari kue ini. Di situlah saya baru mengetahui kenapa beppa pute   wajib ada dalam erang-erang.  Karena itu melambangkan harapan-harapan. Harapan keberkahan hidup, keselamatan, murah rezeki serta terwujudnya keluarga yang sakinah mawadah dan warahmah.

Dan uniknya lagi kue-kue tradisional lise bosara (isian bosara) ini akan diperebutkan lagi oleh remaja-remaja putri dengan harapan segera menyusul si pengantin mengarungi bahtera kehidupan berumah tangga.

Dalam beberapa referensi, se’ro’-se’ro’ dalam adat pernikahan suku Makassar bermakna antara kedua mempelai akan saling melayani.

Ini mewujud dalam kebiasaan masyarakat dulu yang masih menggunakan sumur. Konon pasangan suami istri yang baru menikah, harus bergantian saling menimbakan air di sumur.

KLIK INI:  Selain nikmat, Makanan Khas Manggarai Ini Baik untuk Kesehatan

Si suami akan menimba air buat istrinya, begitu pula si istri akan menimbakan air untuk suaminya. Karena itulah dalam suku Makassar kue ini berbentuk timba sebagai sebuah simbolisasi untuk saling mengisi antara laki-laki dan perempuan.

Perihal apakah yang memakan kue erang-erang, khuusnya beppa pute akan mendapat jodoh? Itu bisa dipercaya atau tidak.

Saya pernah mendapatkan sepotong beppa pute, waktu saya ingin memakannya, seorang ibu yang duduk di samping saya menegur dan berkata, sebelum makan hendaknya niatkan agar dimudahkan jodohnya. Saya hanya tersenyum dan mengangguk. Tak ada harapan apa pun sebetulnya.

Kebetulan saja saat itu saya sedang lapar dan nasehat pernikahan berlangsung hampir sejam. Yang berarti kita belum boleh menikmati hidangan sebelum dipersilakan oleh tuan rumah–pihak mempelai perempuan.

Namun tetap saja, makan beppa pute ini tidak mampu bikin kenyang.

KLIK INI:  Tanpa Minyak, Ini 8 Takjil Khas Makassar yang Tetap Jadi Primadona