Waktu Kerja Terlalu Lama? Waspadai Risiko 2 Penyakit Ini!

oleh -174 kali dilihat
Waktu Kerja Terlalu Lama? Waspadai Risiko 2 Penyakit Ini!
Ilustrasi kerja lembur/Grafik dari pngtree

Klikhijau.com – Waktu kerja terlalu lama mungkin banyak dilakukan oleh orang yang kerja kantoran. Saya juga pernah mengalaminya ketika masih menjadi karyawan di salah satu perusahaan di Makassar. Bekerja sampai larut malam.

Penyebabnya adalah deadline yang sering memaksa kita untuk bekerja melewati jam pulang seharusnya. Saya sendiri kadang berada di tempat kerja dari pukul 8 pagi hingga pukul 10 malam jika ada deadline.

Namun, jika terlalu sering bekerja hingga melewati jam kerja yang seharusnya, sebaiknya dikurangi atau bahkan tidak.

Begini alasannya. Selain merenggut kebahagiaan dan kehidupan sosial Anda, bekerja melebihi jam kantor juga berbahaya bagi kesehatan.

Mengapa kerja lembur bisa berbahaya?

Sudah banyak studi yang menemukan, risiko penyakit jantung meningkat hingga 33% pada karyawan kantor yang keseringan kerja lembur.

Studi dari European Society of Cardiology (ESC) mengamati hampir 86 ribu karyawan pria dan wanita paruh baya di Inggris, Denmark, dan Swedia menunjukkan, kerja lembur bisa menyebabkan tekanan darah meningkat, yang mengganggu fungsi jantung.

Gangguan fungsi jantung yang dimaksud adalah meningkatnya risiko atrial fibrilasi, satu bentuk aritmia jantung.

KLIK INI:  Dengan Makanan Ini, Anda Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Atrial fibrilasi merupakan kelainan jantung yang ditandai dengan ritme detak jantung yang tidak normal. Ini terutama ditemukan pada karyawan yang bekerja lebih dari 55 jam seminggu.

Dalam aritmia jantung, bilik jantung berkontraksi lebih cepat dari biasanya sehingga tidak dapat memompa cukup darah. Tanda dan gejala umum dari aritmia jantung meliputi jantung berdebar (palpitasi), sesak napas, nyeri dada, pusing, hingga mudah lelah.

Jika aritmia jantung tidak terkontrol atau ditangani, lama kelamaan kondisi ini bisa melemahkan jantung dan menyebabkan gagal jantung.

Selain penyakit jantung, risiko stroke juga meningkat

Hasil riset yang Anda baca di atas juga menemukan bahwa orang-orang yang kerja terlalu lama, rentan mengalami stroke dalam 10 tahun bekerja.

Orang-orang yang bekerja sekitar 40 jam seminggu memiliki risiko stroke yang meningkat, dibandingkan dengan mereka yang pulang tepat waktu.

Hasil dari studi lain yang dilakukan peneliti dari Angers University dan French National Institute of Health and Medical Research juga menemukan hal yang sama. Studi ini menemukan bahwa kerja lebih dari 10 jam sehari berisiko terkena serangan stroke.

143 ribu orang yang diteliti ditemukan hasil, mereka yang bekerja lama (lebih dari 10 jam per hari) memiliki risiko terkena serangan stroke sebesar 29 persen. Apalagi jika bekerja lebih dari 10 tahun, risiko akan bertambah jadi 45 persen.

Penelitian itu menemukan risiko stroke terjadi pada siapa saja, laki-laki dan perempuan. Meski risiko yang ditunjukkan lebih tinggi pada pekerja kantoran di bawah usia 50 tahun.

KLIK INI:  Khasiat Tanaman Sambiloto untuk Kesehatan Jantung Kita

National Stroke Association mengungkapkan mengapa jam kerja yang panjang di kantor menyebabkan risiko stroke yang lebih tinggi. Asosiasi ini mendefinisikan stroke sebagai serangan otak yang terjadi ketika aliran darah ke otak terputus.

Kondisi itu berarti sel-sel otak seseorang tidak mendapatkan oksigen yang cukup dan mulai mati. Ketika mengalami stroke, seseorang sering kali kehilangan memori dan otot yang terkait dengan kondisi tersebut yang keduanya disebabkan oleh kematian sel di otak.

Selain itu, riset meta-analisis lain yang diterbitkan dalam jurnal medis Inggris The Lancet, ternyata menemukan efek yang sama.

Karyawan yang bekerja 40 sampai 55 jam per minggu memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dibandingkan mereka dengan jam kerja yang standar yaitu 35-40 jam per minggu. Penelitan ini melibatkan data lebih dari 600 ribu orang.

Mencegah penyakit jantung dan stroke

Risiko stroke karena kerja lembur lebih berbahaya pada pekerja yang memang telah memiliki faktor risiko penyakit jantung, seperti merokok, tekanan darah tinggi, atau diabetes.

Jika kesehatan tubuh Anda terbilang prima, risiko stroke dari kerja lembur tergolong cukup rendah. Risiko penyakit jantung pun bisa Anda semakin tekan jika menjalani gaya hidup sehat.

Hal yang bisa dilakukan adalah menjaga berat badan ideal dengan pola makan sehat dan rajin berolahraga.

Kurangilah mengonsumsi makanan asin, berlemak, dan yang serba digoreng. Rutin cek tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah terutama bagi orang-orang yang rentan mengalami kondisi-kondisi ini.

Jika bisa, jangan merokok atau berhentilah segera. Merokok tidak hanya buruk untuk paru-paru Anda, tapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung.

KLIK INI:  Temukan Rahasia Kepuasaan 'Nganu' Pada Olahraga Kardio