Klikhijau.com – Khasiat tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Nees) sebagai pengobatan tradisional kuno telah dikenal luas di pelbagai belahan dunia.
Rasanya yang pahit diduga berasal dari zat aktif utama andrographolide yang terdapat di dalam komponen lakton – salah satu dari dua zat kimia penting dalam sambiloto selain flavanoid.
Beberapa kandungan itu membuat tanaman sambiloto dikenal dengan sifat anti radang, antioksidan, bahkan anti kanker.
Sambiloto untuk kesehatan jantung
Selain dikatakan efektif bagi diabetes dan malaria, sambiloto juga diklaim baik bagi kesehatan jantung. Benarkah?
Sejatinya, bagaimana sambiloto bisa efektif atau tidak mengatasi sejumlah penyakit tergantung pada keyakinan kuat masing-masing orang.
Dalam dunia medis, itu dikenal sebagai kekuatan tubuh dan pikiran yang menghubungkan antara psikologi, saraf dan imunitas.
Perlu diketahui pula bahwa seluruh bagian tanaman ini aman dikonsumsi. Bahkan masing-masing bagiannya memiliki khasiat potensial yang diduga kuat bekerja dengan menstimulasi sistem imun. Terutama pada daun dan batangnya.
Namun, secara klinis, bukti soal khasiat sambiloto bagi kesehatan jantung yang benar-benar valid nyaris tidak ada.
Meski memang ada beberapa uji klinis sambiloto bagi radang sendi, diabetes tipe 2, hingga Alzheimer, sebagian besar berupa penelitian kecil yang melibatkan segelintir orang.
Beberapa studi yang menyatakan kemanjurannya pun di antaranya hanya untuk mengatasi flu biasa dan penyakit pernapasan termasuk infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Di luar itu, sebagian besar penelitian sambiloto terhadap jantung baru sebatas dilakukan pada hewan percobaan seperti tikus atau kelinci.
Hasil riset
Berdasarkan hasil riset, di Tiongkok menemukan bahwa ekstrak daun sambiloto terhadap tikus, bisa menghambat mitogen-activated protein kinase (MAPK). Pun mencegah faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertrofi jantung.
Peneliti tersebut menyimpulkan bahwa andrographolide yang ditemukan sebagai senyawa aktif utama dalam daun sambiloto, berpotensi besar sebagai obat terapi baru utuk mencegah kejadian gagal jantung.
Namun, menukil situs resmi Badan POM, meskipun daun sambiloto yang telah diekstrak dalam bentuk dan kadar tertentu berpotensi digunakan sebagai pengobatan hipertensi, efek langsung terhadap jantung mungkin tidak ada.
Terlepas dari itu, tak memungkiri bahwa sambiloto juga berkhasiat bagi sebagian orang dan bisa dijadikan alternatif untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Namun yang pasti dengan syarat harus sejalan dengan gaya hidup sehat. Semacam berolahraga rutin dan menjaga asupan makanan.
Pastinya, konsultasikan pada dokter menyoal resep dan takaran hingga kemungkinan efek samping penggunaannya.