“Teba untuk Masjid”, Solusi Pengelolaan Sampah Organik Berbasis Komunitas di Makassar

oleh -26 kali dilihat
“Teba untuk Masjid”, Solusi Pengelolaan Sampah Organik Berbasis Komunitas di Makassar
Teba, solusi penanganan sampah organik di Makassar - Foto: Ist

Klikhijau.com – Upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan terus digencarkan oleh berbagai pihak, termasuk lembaga filantropi dan komunitas. Salah satu inovasi terbaru datang dari Bosowa Peduli yang resmi meluncurkan program “Teba untuk Masjid”, sebuah inisiatif pengelolaan sampah organik yang menyasar rumah ibadah sebagai pusat edukasi dan aksi lingkungan.

Masjid Nur Intan menjadi lokasi pertama penerapan program ini melalui pemasangan Teba Modern, sebuah instalasi sederhana namun efektif untuk mengolah sampah organik. Program ini tidak hanya menyasar pengurangan sampah, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.

Teba Modern adalah lubang berbentuk sumur yang diperkuat beton dan dirancang untuk menguraikan sampah organik menjadi kompos secara alami. Teknologi ini tidak menimbulkan bau, tidak menimbulkan tumpukan sampah, dan dapat dioperasikan mandiri oleh masyarakat maupun pengurus masjid. Pengurangannya bersifat alami, ramah lingkungan, serta mendukung konsep zero waste di tingkat komunitas.

Head of Bosowa Peduli, Hafit Timor Mas’ud, menjelaskan bahwa program ini lahir dari kebutuhan untuk menyediakan solusi praktis dalam pengelolaan sampah organik, terutama di kawasan rumah ibadah yang setiap hari menghasilkan limbah dari kegiatan jamaah. “Kami ingin masjid bukan hanya sebagai pusat ibadah, tetapi juga pusat edukasi lingkungan. TEBA Modern memberi contoh bahwa pengurangan sampah bisa dimulai dari hal sederhana, namun manfaatnya luar biasa bagi ekosistem sekitar,” ujarnya.

KLIK INI:  Ketika Sabut Kelapa Menjelma Jadi Tanggul Laut Ramah Lingkungan

Dari sisi pengguna, pengurus Masjid Nur Intan mengapresiasi kehadiran instalasi Teba Modern yang membantu mereka mengelola sampah secara lebih bertanggung jawab. Ramli, salah satu pengurus masjid, menggambarkan perubahan signifikan setelah program tersebut berjalan. “Program ini sangat membantu kami di masjid untuk membuang atau mengolah sampah organik menjadi kompos. Tadinya sampah organik hanya dibiarkan bertumpuk lalu dibuang ke tempat sampah, tidak menghasilkan apa-apa. Namun dengan adanya teba ini, kami dapat memanfaatkan sampah organik menjadi kompos,” ungkapnya.

Program “Teba untuk Masjid” juga menekankan pentingnya kolaborasi antarwarga, terutama dalam mengubah kebiasaan membuang sampah. Dengan menerapkan metode sederhana seperti Teba Modern, masyarakat dapat belajar bahwa pengurangan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga bagian dari kepedulian sehari-hari terhadap lingkungan. Langkah ini menjadi relevan mengingat tantangan pengelolaan sampah yang terus meningkat di kota-kota besar.

Sebagai bentuk komitmen jangka panjang, Bosowa Peduli menargetkan pemasangan 10 unit Teba Modern di berbagai masjid sepanjang tahun 2025. Inisiatif ini diharapkan mampu memperluas dampak positif, mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta mempromosikan rumah ibadah sebagai garda terdepan dalam gerakan pelestarian lingkungan.

Peluncuran perdana di Masjid Nur Intan tidak hanya menjadi simbol permulaan program, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat peran rumah ibadah dalam menjaga kebersihan dan kelestarian bumi. Melalui program ini, Bosowa Peduli mengajak masyarakat menjadikan aktivitas ibadah selaras dengan kegiatan menjaga alam, sehingga tercipta lingkungan yang sehat, bersih, dan lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.

KLIK INI:  SD Negeri Borong Gelar Aksi Tanam Pohon dan Bersih Pantai di Tanjung Bayang