Surplus Indonesia dan UMKM Jakpreneur Kolaborasi Tangani Sampah Makanan

oleh -200 kali dilihat
Surplus Indonesia dan UMKM Jakpreneur Kolaborasi Tangani Sampah Makanan
Komunitas Surplus memberikan edukasi mengenai manajemen makanan berlebih dan kreasi makanan dari nasi sisa - Foto/Ist

Klikhijau.com – Surplus Indonesia mengajak para UMKM Kuliner Jakarta Timur untuk memerangi sampah makanan melalui kegiatan Workshop dan Sosialisasi Makanan Berlebih di Pusat Promosi Industri Kayu dan Mebel Jakarta Timur.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk kolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta.

Kolaborasi jangka panjang ini mencakup seluruh wilayah DKI Jakarta seperti Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu. Muh.

Agung Saputra selaku Founder dari Surplus Indonesia mengungkapkan, melalui kegiatan ini 600 – 1000 UMKM Kuliner di Jakarta bisa berkontribusi dalam mengurangi sampah makanan di DKI Jakarta.

Dalam kegiatan ini, peserta diajarkan untuk manajemen makanan berlebih salah satunya dengan menggunakan aplikasi Surplus sebagai platform penjualan dengan konsep clearance sale atau closing hour discount.

KLIK INI:  Jakarta Raih Gelar Nasional 'One Planet City Challenge' untuk Keempat Kalinya

Selain itu, peserta juga diajarkan untuk memanfaatkan nasi berlebih menjadi olahan baru seperti cireng dan pangsit nasi.

Menurut Agung, dampak dari kebijakan PSBB & PPKM tahun 2020 dan 2021 telah menimbulkan beberapa toko makanan, kantin, restoran, hotel maupun cafe harus tutup lebih awal pada pukul 18.00 dan 19.00.

Di sisi lain, makanan-makanan yang telah dipersiapkan pada waktu prime time masih dalam kondisi aman dan  layak namun harus terbuang sia-sia karena tidak habis terjual.

Belum lagi jika daya beli yang menurun sehingga makanan tersebut akan berpotensi mubazir. Maka dari itu, diperlukan satu inovasi untuk mengatasinya.

“Untuk itu kami datang membawa solusi dari hasil inovasi kearifan lokal sebagai sebuah karya anak bangsa. Platform aplikasi Surplus membantu manajemen makanan yang berlebih atau overstock dengan cara membantu penjualan secara cepat sebelum waktu tutup sehingga para pelaku usaha tidak mengalami kerugian dari makanan yang berpotensi terbuang,” kata Agung Saputra.

KLIK INI:  Sambut HUT Ke-51, Basarnas Maumere NTT Tanam Mangrove di Pantai Kolisia

Agung menambahkan, dari hal tersebut, kita dapat mencegah terjadinya timbulan sampah makanan dari hulunya dan menjadikan win-win solution terbaik antara penjual, pembeli, dan lingkungan kita.

Selaras dengan Agung Saputra, Kepala Bidang Perindustrian Dinas PPKUKM., Dhani Hendranala berujar “Untuk mengurangi sampah hingga tingkat kecamatan pemerintah Provinsi DKI Jakarta maka diperlukan satu upaya untuk mengatasi hal ini,”.

Menurutnya, bantuan dari berbagai pihak sangatlah diperlukan. Sehingga kolaborasi pelatihan serta sosialisasi pengelolaan makanan berlebih dengan Surplus Indonesia merupakan hal yang dibutuhkan di DKI Jakarta. Menurut Agung Saputra, harapan dari kolaborasi ini ialah sampah makanan di DKI Jakarta dapat turun sebesar 15-20 persen.

“Kolaborasi ini merupakan sebagai sebuah bentuk langkah pertama untuk mengurangi sampah pangan di DKI Jakarta sekaligus memberikan kontribusi positif bagi perkembangan perekonomian di Jakarta,” kata Kepala Sudin PPKUKM Jakarta Timur, Olan Parulian dalam kata sambutan awal kegiatan.

Melalui kegiatan kolaborasi tersebut dalam sambutannya, Olan juga menyampaikan bahwa Surplus Indonesia yang dipimpin oleh Muh. Agung Saputra telah mendapatkan penghargaan ASEAN Social Enterprise yang merupakan pencapaian prestasi yang dapat disyukuri.

KLIK INI:  Dampak Perubahan Iklim, Pesisir Utara Jawa Darurat Tenggelam?