Selain Tempat Menambang Rupiah, Ini Fakta Lain dari Bank Sampah

oleh -840 kali dilihat
Selain Tempat Menambang Rupiah, Ini Fakta Lain dari Bank Sampah
Bbank sampah yang ada di salah satu sekolah di Gowa/foto-Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Suatu hari jelang siang di tahun 2018. Saya berkunjung ke jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar untuk bertemu seorang perempuan.

Namanya Suriani, ia adalah Direktur Bank Sampah Unit Kerukunan Masyarakat Perintis Kemerdekaan 9 yang disingkat menjadi BSU KEMAPERTIKA terletak RW 008.

Pada hari itu pula, saya baru tahu jika bank sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah secara kolektif (gotong royong) yang mendorong masyarakat untuk ikut berperan aktif di dalamnya.

Bank sampah akan menampung, memilah dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar (pengepul/lapak) sehingga masyarakat mendapatkan keuntungan ekonomi dari menabung sampah.

KLIK INI:  Perihal Limbah B3 yang Diduga Dibuang PT MTLB, Begini Respons Gakkum KLHK!

Keberadaan bank sampah telah memberi banyak arti bagi masyarakat, ini fakta menari dari bank sampah:

  • Tersebar di seluruh Indonesia

Sebuah fakta, bank sampah tidak hanya berada pada satu wilayah, tapi hampir seluruh wilayah di Indonesia. Untuk menghimpun para pegiat bank sampah, maka setiap tahun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan Rapat Koordinasi Nasional  (Rakornas)

Data KLHK tahun 2017, menunjukkan jumlah bank sampah sudah mencapai 5.244 yang tersebar di 31 provinsi dan 218 kabupaten/kota.

Keberadaan bank sampah juga didukung Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 mengamanatkan pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pemerintah mengajak masyarakat untuk mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah.

Maka pengelolaan sampah dengan pendekatan kumpul-angkut-buang diganti dengan pemilahan-pengangkutan-pengolahan-pemrosesan. Pemerintah menjadikan bank sampah sebagai strategi penerapan 3R.

  • Telah Ada ASOBSI

Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) resmi berdiri pada tangga 15 Maret 2017. Tujuan berdirinya sangat jelas, yakni untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Indonesia melalui pengelolaan sampah dari sumber  bank sampah.

Sebagai organisasi perkumpulan, ASOBSI menaungi seluruh komunitas bank sampah di Indonesia. Visi utamanya adalah menjadi organisasi yang handal dan profesional.

Mitra pemerintah ASOBSI juga menjadi mitra pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Terutama dalam hal pembinaan, pemantauan dan verfikasi program Adipura.

KLIK INI:  Komunitas Peduli Krisis Iklim Ajak Presiden Jokowi, Sama-sama Cegah Darurat Emisi

Organisasi ini juga bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten/kota dan provinsi dalam memberikan edukasi pada masyarakat mengenai tata kelola bank sampah.

Sebagaimana organisasi besar lainnya, ASOBSI secara struktural juga terdiri dari pengurus pusat (DPP) yang berkantor di Jakarta, Pengurus Wilayah DPW (Provinsi) dan Pengurus Daerah (DPD).

Salah satu gerakan mutakhir ASOBSI saat ini adalah membangun dan mengembangkan database sistem bank sampah yang didukung teknologi informasi yang berkelanjutan.

  • Jaga lingkungan

Tujuan membangun bank sampah, salah satunya adalah agar lingkungan terjaga kebersihannya dari teror sampah. Keberadaan nya adalah untuk membangun lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.

Selain itu, juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya. Dengan adanya seperti itu diharapkan disiplin masyarakat dalam mengelola sampah bisa terwujud

  • Tempat menambang rupiah

Keberadaannya terbukti memberikan dampak positif, baik lingkungan, sosial maupun ekonomi. Selain berkontribusi terhadap pengurangan sampah nasional, juga peluang pekerjaan serta memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat.

Semisal Bank Sampah Induk Satu Hati milik Pemkot Jakarta Barat, hingga tahun 2028 lalu telah meraup omzet 4,1 miliar dengan anggota yang mencapai 32 ribu

Iya, bank sampah dapat membantu perekonomian seseorang, salah satunya masyarakat bisa meminjam uang melalui bank sampah dan membayarnya dengan sampah yang dikumpulkan.

  • Ruang silaturahmi

Kunjungan saya ke BSU KEMAPERTIKA di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar itu. Membuka mata saya, bahwa bank sampah bukan sekadar tempat menabung sampah menjadi uang. Namun, juga sebagai tempat silaturahmi masyarakat setempat.

Hal ini disebabkan bank sampah biasanya dikelola bersama dengan masyarakat dalam satu wilayah sehingga silaturahmi sesama anggota dan tetangga bisa lebih erat.

KLIK INI:  YPN Beri Penghargaan pada Bank Sampah Berprestasi di Gowa