Satu Lagi Ancaman Nyata bagi Lebah; Pestisida

oleh -6 kali dilihat
Ilustrasi lebah
Ilustrasi lebah/foto-suara.com

Klikhijau.com – Lebah merupakan penyerbuk penting pada tanaman pertanian. Namun, peran pentingnya itu mendapat balasan yang tidak adil.

Ketidakadilan itu didapatkan lebah dari petani, sebab mayoritas petani menggunakan pestisida untuk menjaga tanamannya. Entah itu dari gulma atau dari hama lainnya.

Saat lebah mengumpulkan nektar dan serbuk sari, terdapat beberapa di antaranya akan sangat beracun bagi lebah. Dan itu jadi masalah yang sangat urgen bagi kelangsungan hidup serangga penyerbuk tersebut.

Mirisnya, penelitian terbaru dari Universitas Oxford mengungkapkan bahwa lebah tidak dapat merasakan pestisida yang terdapat dalam nektar, meski itu mematikan bagi mereka.

KLIK INI:  Menikmati Keindahan Alam Melalui Kata-kata yang Penuh Inspirasi

Itu artinya lebah tidak dapat menghindari nektar yang terkontaminasi zat beracun, sehingga menempatkan mereka pada risiko tinggi terpapar pestisida dan mengancam kelangsungan hidupnya.

Selama ini, lebah terkenal mahir dalam mencicipi dan membedakan larutan manis. Senyawa beracun tertentu, seperti kina, terasa “pahit” bagi lebah.

Kemahiran lebah dalam membedakan larutan manis itu. Membuat para  peneliti berusaha mencari tahu apakah indra perasa ini dapat membantu mereka menghindari konsumsi pestisida.

Para peneliti menggunakan dua metode untuk menguji apakah lebah dapat merasakan pestisida neonicotinoid dan sulfoximine dalam nektar yang mirip dengan minyak lobak.  Apakah mereka menghindari meminum pestisida dalam rentang konsentrasi yang sangat luas.

KLIK INI:  Fakta Tak Terduga dari Pahlawan Penyerbuk yang Bernama Serangga

Untuk mendapatkan jawaban tersebut, peneliti menggunakan elektrofisiologi untuk mencatat respon neuron pada sensor rasa pada bagian mulut lebah.

Para peneliti menggunakan pestisida jenis imidacloprid neonicotinoid, thiamethoxam,clothianidin dan pestisida sulfoximine sulfoxaflor.

Hal ini memungkinkan mereka melacak seberapa sering neuron ‘dipecat’ dan juga kekuatan respons terhadap rasa.

Respons yang sama

Para peneliti juga menguji perilaku makan lebah dengan menawarkan larutan gula atau larutan gula yang mengandung pestisida sebagai makanannya.

KLIK INI:  Pestisida Mereduksi Populasi Serangga Penyerbuk Secara Global

Hasilnya menunjukkan bahwa respons neuron tetap sama, baik lebah meminum larutan gula atau pestisida yang mengandung gula.

Hal ini menunjukkan bahwa mulut lebah tidak memiliki mekanisme untuk mendeteksi dan menghindari pestisida yang umum terdapat dalam nektar.

Dalam eksperimen perilaku, lebah mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sama. Terlepas dari apakah larutan tersebut mengandung pestisida atau tidak.

Hal ini bahkan terjadi ketika pestisida berada pada konsentrasi yang cukup tinggi sehingga membuat lebah menjadi sangat sakit.

Temuan ini penting karena menunjukkan bahwa lebah tidak dapat menghindari paparan pestisida hanya dengan menggunakan indra perasanya.

KLIK INI:  Berkenalan Lebih Intim dengan Spesies Indikator beserta Contohnya

Penulis utama Dr Rachel Parkinson dari Departemen Biologi, Universitas Oxford mengatakan, “Karena lebah tidak dapat merasakan pestisida dan tidak merasakan dampak negatif langsung dari meminumnya, mereka kemungkinan besar tidak akan dapat menghindari konsumsi nektar yang terkontaminasi pestisida di lingkungan mereka.”

Dr Parkinson menambahkan bahwa penelitian tersebut penting ketika mempertimbangkan penggunaan pestisida pada tanaman di luar ruangan karena risiko yang ditimbulkan pada lebah karena mereka tidak akan menghindari meminum senyawa ini.

Secara potensial, temuan ini dapat diterapkan untuk mencari senyawa tidak beracun yang rasanya tidak enak bagi lebah dan dapat digunakan sebagai “pencegah lebah” pada tanaman yang diberi pestisida dan tidak memerlukan penyerbukan oleh serangga.’

Meskipun lebah tidak meminum lebih sedikit larutan yang mengandung pestisida, penulis menunjukkan cara menghindari rasa “pahit” dengan menggunakan senyawa kina.

Kina dalam larutan gula bersifat pencegah lebah pada konsentrasi tinggi. Pada konsentrasi rendah, lebah teramati menelan lebih sedikit larutan gula, namun jumlah waktu yang mereka habiskan untuk bersentuhan dengan larutan makanan tetap sama. (Newswise)

KLIK INI:  Penyelamatan Penyerbuk Dinilai Semakin Mendesak, Ini yang Perlu Dilakukan!