Perlunya Menanamkan Kepedulian Lingkungan Sejak Dini

oleh -711 kali dilihat
Cara Membuat Taman Rumah Berkelanjutan dengan 3 Pertanyaan
Ilustrasi menanam - Foto/Okezone

Klikhijau.com – Menanamkan kebiasaan baik pada anak sejak dini memang perlu. Karena dengan memiliki bebiasaan berbuat baik, seorang anak akan tumbuh lebih peduli terhadap sesama, baik itu manusia maupun makhluk hidup lainnya, termasuk juga kepedulian terhadap lingkungan.

Kepedulian terhadap lingkungan merupakan hal penting. Karena sekecil apapun perilaku kita menjaga lingkungan, akan dapat berdampak baik terhadap keberlangsungan bumi, yang berarti keberlangsungan hidup pula semua makhluk hidup.

“Yang paling mudah adalah tidak membuang sampah sembarangan. Mengapa? karena sampah menjadikan beban pada lingkungan atau alam kita,” ucap Menteri LHK, Siti Nurbaya, Selasa, 29 Juni 2021 kemarin.

Hal itu disampaikan oleh Siti pada webinar Edukasi Lingkungan dengan tema Berbagi Cerita: Menjaga Bumi, Melestarikan Alam.

KLIK INI:  Eko-Skul, Wujud Komitmen SDN Parinring Implementasikan Sekolah Adiwiyata

Di hadapan para peserta webinar yang terdiri dari pelajar SD, SMP, dan SMA dari seluruh Indonesia ini. Menteri LHK dua periode itu  berbagi ide dan cerita bahwa banyak hal yang bisa dilakukan untuk turut menjaga bumi dan melestarikan alam. Membuang sampah pada tempatnya adalah salah satunya

Menteri Siti juga menyampaikan untuk mengurangi timbulan sampah. Sudah saatnya kita memisahkan barang-barang yang tidak dipakai untuk masih bisa diolah atau dipakai lagi. Penggunaan plastik sekali pakai juga harus dihindari agar tidak menambah sampah plastik, sehingga lingkungan sekitar tidak kotor atau banyak sampah.

Karena dengan lingkungan yang kotor, ancaman berbagai jenis penyakit pun bisa meneror.

“Jangan sampai sampah mengotori sumber-sumber air seperti sungai, laut, danau dan mata air, agar airnya tetap bersih dan bermanfaat. Dan jangan lupa, kita juga harus menerapkan budaya hemat air, memakai air seperlunya,” pesannya.

Generasi peduli lingkungan

Kebiasaan baik menjaga lingkungan selanjutnya yang bisa dilakukan sejak dini, yakni dengan cara menanam pohon. Karena dengan menanam pohon, kita bisa membantu melestarikan alam.

Melalui aktivitas menanam pohon, kita juga dapat menjaga air tetap tersedia, mengurangi kebanjiran di musim hujan, mendapatkan air untuk persediaan di musim kemarau, dan mencegah bencana longsor.

“Kita harus menanam sebanyak-banyaknya pohon seumur hidup kita. Paling tidak 25 batang pohon setiap orang seumur hidupnya. Yaitu, ditanam 5 pohon saat di SD, 5 saat di SMP dan 5 saat di SMA dan 5 saat kuliah, serta nanti 5 lagi saat menikah. Jangan lupa, pohonnya dirawat dan dipelihara juga,” ujarnya.

KLIK INI:  Dirjen Kebudayaan Dorong Antropolog Fokus pada Isu Ekologis

Pada kesempatan itu pula,  Menteri LHK itu juga berpesan agar anak-anak Indonesia mencintai flora dan fauna. Banyak jenis tanaman dan satwa yang unik bahkan terancam punah, sehingga mereka juga perlu belajar agar dapat melestarikannya.

“Saya juga terus berharap, anak-anak untuk tetap semangat belajar, agar bisa mencapai cita-cita dan turut bersama-sama melestarikan lingkungan,” katanya.

Pada momen penting tersebut, Menteri Siti menyampaikan apresiasi kepada para guru, komunitas pendidikan dan pendongeng atas semua sumbangsih bagi pendidikan di Indonesia, secara khusus bagi pendidikan lingkungan.

“Saya berharap kita dapat saling bertukar informasi dan pengalaman untuk memajukan dunia pendidikan, menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas dan punya kepedulian tinggi terhadap lingkungan,” pungkasnya.

Kegiatan webinar ini merupakan rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup yang diperingati tanggal 5 Juni setiap tahunnya. Memperingati Hari Lingkungan Hidup diharapkan bisa menciptakan kesadaran dan kepedulian akan pentingnya peran lingkungan terhadap semua makhluk hidup di jagad raya ini.

Generasi muda merupakan benteng dan harapan untuk melestarikan lingkungan dan keanekaragaman hayati Indonesia bahkan dunia.

Dan generasi tua, sudah saatnya mewariskan bumi yang sehat dan terjaga kepada generasi muda.

KLIK INI:  Generasi Muda, Aktor Penting Penanganan Perubahan Iklim