- Solidaritas Korsa Rimbawan untuk Hutan Berkelanjutan Menggema dari SMKKN Makassar - 17/03/2025
- TerkaitPolusi Daur Ulang Kertas dan Plastik Impor di Jatim, River Warrior Surati Presiden Prabowo - 17/03/2025
- Inisiatif Wakaf Hutan, Dorong Kesejahteraan Warga di Sekitar Tanah Ulayat Kota Padang - 17/03/2025
Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan jadi kota pertama roadshow kampanye wakaf hutan, gerakan konservasi lingkungan lewat filantropi Islam.
Klikhijau.com – Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC) bekerja sama dengan Yayasan Hutan Wakaf Bogor menggelar kegiatan di Kabupaten Wajo untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam pelestarian hutan berkelanjutan melalui mekanisme wakaf hutan.
Inisiatif ini bertujuan untuk memanfaatkan wakaf, sebagai salah satu bentuk filantropi Islam, sebagai instrumen pembiayaan konservasi hutan yang inovatif.
Dana yang terkumpul dalam wakaf hutan nantinya akan digunakan untuk memelihara hutan wakaf dan memastikan bahwa masyarakat dan alam menerima manfaat dari hutan. Acara ini dihadiri perwakilan berbagai elemen seperti Kementerian Agama, pemerintah daerah, pengelola wakaf, akademisi, dan tokoh masyarakat.
Muhammad Subhan, S.Ag., M.Pd., Kepala Kantor Kementerian Agama Kanwil Kabupaten Wajo mengatakan dalam menghadapi pemanasan global, Kementerian Agama hadir lebih awal mengusung program inovatif yaitu Ekoteologi yang dijabarkan kementerian sampai ke tingkat paling bawah.
“Di Sulawesi Selatan, Kanwil Kementerian Agama telah menerjemahkan dengan sebuah aksi namanya Kemenag go green, seluruh jajaran kementerian di ajak untuk penghijauan dimana-mana,” katanya.
Lebih lanjut Subhan menjelaskan bahwa Kementerian Agama berupaya mengoptimalkan lahan-lahan produktif di lingkungan KUA dan Madrasah melalui penanaman. Ia juga menekankan bahwa Kabupaten Wajo memiliki keunikan tersendiri karena potensi kesuburan tanahnya yang memungkinkan berbagai jenis tanaman tumbuh dengan baik. “Ini amanah yang harus kita jaga.
Ir. Andi Musdalifah, M.Si., Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Wajo, menekankan pentingnya kegiatan diskusi seperti ini karena Wajo adalah Kota Wakaf.
“Wakaf hutan itu cara baru untuk menjaga lingkungan, memberi manfaat ekonomi dan pendidikan. Semoga ini jadi awal program wakaf hutan yang berkelanjutan di Wajo,” ujarnya.
Kabupaten Wajo telah dicanangkan sebagai salah satu Kota Wakaf di Indonesia, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi potensi wakaf. Langkah strategis ini membuka peluang besar bagi pembangunan berbagai infrastruktur penting yang manfaatnya kembali kepada masyarakat.
Nur Hasan Murtiaji, Steering Committee MOSAIC, menjelaskan bahwa Wajo adalah kota pertama dalam roadshow wakaf hutan di 4 provinsi.
“Wajo istimewa karena semua tanaman bisa tumbuh. MOSAIC hadir untuk membantu mengatasi perubahan iklim dengan mengajak umat Islam berkolaborasi,” jelasnya.
Dr. Khalifah Muhamad Ali, S.Hut., M,Si., dari IPB University dan Ketua Yayasan Hutan Wakaf Bogor menyoroti pentingnya hutan bagi masyarakat.
“Wakaf yang dikenal selama ini hanya 3M, masjid, makam, madrasah. Padahal hutan wakaf yang dikelola dengan baik bisa memberdayakan masyarakat mengingat masih banyak orang miskin yang hidup di sekitar hutan atau sekitar 18,46 juta jiwa (63,43%) ,” jelasnya.
Pertemuan ini juga memfasilitasi diskusi tentang potensi pengelolaan hutan wakaf di Wajo. Beberapa poin hasil diskusi antara lain, adanya rencana untuk pengelolaan hutan wakaf di Desa Mario seluas 1,5 hektar, yang akan diperluas menjadi 5 hektar.
Selain itu, perlunya mendorong pemahaman tentang wakaf hutan dan membangun kerja sama dengan berbagai pihak baik akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, sampai media dalam pengembangan pengelola wakaf, sehingga pengelolaan hutan wakaf yang terpadu dapat menciptakan masyarakat yang mandiri.
“Jadi Wajo ini karena berkah alamnya, dinobatkan sebagai salah satu kota wakaf di Indonesia. Melalui Kementerian Agama kalau tidak salah hanya ada enam daerah di Indonesia yang dinobatkan sebagai kota wakaf. Salah satunya adalah kabupaten Wajo yang ada di wilayah Indonesia Timur. Ini nikmat dan berkah dari Allah SWT untuk kita kawal dan betul-betul kita bisa buktikan bahwa Wajo memang menjadi daerah yang patut untuk dilirik [untuk implementasi hutan wakaf] di masa-masa yang akan datang,” pungkas Subhan.