Melindungi Kelelawar Baik bagi Kesehatan Manusia dan Lingkungan

oleh -15 kali dilihat
Meretas Jalan Satwa Liar Kembali ke Alam di Masa Covid-19
Kelelawar/foto-padangkita

Klikhijau.com – Setiap musim langsat tiba. Kehadiran kelelawar akan sangat meresahkan. Dalam semalam, buah satu batang pohon langsat bisa ludes.

Kelelawar tidak hanya mengincar buah tanaman bernama ilmiah  Lansium domesticum Corr itu, tapi hampir semua jenis buah. Namun di Desa Kindang, Bulukumba buah langsatlah yang akan dijagai oleh warga. Sebab buah ini paling diincar oleh satwa pencinta malam itu.

Tidak jarang ada yang memburunya jika malam dengan senapan angin. Saat satwa bernama ilmiah Chiropter itu “memanen” buah langsat.

Meski kehadirannya cukup merugikan, namun tidak ada warga yang memburunya secara brutal. Entah mereka tahu manfaat satwa dari kelas mammalia itu atau karena meski diburu, tidak bisa juga dimakan.

KLIK INI:  Universitas Pakuan Kaji Daya Dukung Pangan dan Lingkungan Berbasis Lahan Sawah di Purwakarta

Kelelawar meski meresahkan, namun sebuah penelitian terbaru melaporkan jika makhluk nokturnal itu berperan peran penting dalam upaya kita untuk mencapai keanekaragaman hayati global dan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Penelitian yang dipimpin oleh Bat Conservation International (BCI) dan diterbitkan dalam jurnal Conservation Letters itu memberikan perspektif baru tentang kelelawar.

Dilansir dari Earth, dengan meneliti manfaat saling terkait dari konservasi kelelawar, penelitian tersebut menyoroti betapa pentingnya perlindungan hewan-hewan ini bagi stabilitas lingkungan dan kesejahteraan manusia.

KLIK INI:  Pestisida Mereduksi Populasi Serangga Penyerbuk Secara Global
Berperan penting bagi ekosistem

Kelelawar memainkan peran penting dalam penyerbukan, pengendalian hama, dan penyebaran benih. Jauh dari mitos seputar hewan ini, kelelawar merupakan anggota yang berkontribusi dalam sejumlah besar ekosistem yang sehat dan seimbang.

“Kelelawar merupakan bagian integral dari sistem sosial lingkungan, dan konservasi mereka menawarkan peluang yang kuat untuk memperkuat upaya global dalam memenuhi Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal dan target Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2030,” kata Dr. Luz De Wit, Direktur One Health BCI.

Dr. De Wit juga menekankan manfaat luas dari konservasi kelelawar seperti meningkatkan keanekaragaman hayati dan kesejahteraan manusia, mendukung pertanian berkelanjutan dan pengembangan kapasitas, memajukan pemulihan ekosistem, dan bahkan mendorong inovasi teknologi.

KLIK INI:  Menelusuri Jejak Kelelawar Endemik Sulawesi yang Kharismatik di TN Babul

Studi ini menekankan perlunya pendekatan holistik terhadap konservasi yang memadukan manfaat sosial dengan tujuan keanekaragaman hayati.

Melindungi kelelawar memberikan kesempatan unik untuk mengatasi tantangan global dengan berfokus pada hasil yang saling berhubungan.

Dengan melindungi kelelawar secara nyata berkontribusi terhadap sebagian besar target yang digariskan dalam Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global (GBF) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (SDGs).

Temuan studi ini menyoroti pesan penting, yakni konservasi bukan hanya tentang melestarikan alam – ini adalah jalan untuk membangun masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan.

Dengan melindungi kelelawar dan spesies lainnya, kita dapat menemukan solusi untuk beberapa tantangan dunia yang paling mendesak.

KLIK INI:  Saatnya Berkenalan dengan Beberapa Jenis Kerang Penghasil Mutiara