Komunitas Peduli Lingkungan di Makassar Gagas ‘Eco-Life Community’

oleh -201 kali dilihat
Komunitas Peduli Lingkungan di Makassar Gagas ‘Eco-Life Community’
Para perwakilan komunitas di Makassar bertemu dan menginisiasi terbentuknya "eco-life Community" - Foto: Ist

Klikhijau.com – Beberapa komunitas peduli lingkungan di Makassar bertemu membahas inisiatif pembentukan “Eco-life Community” atau ELC. Pertemuan perdana ini berlangsung di Jurnal Kopi Perumahan Bukit Baruga Antang (28/5).

Beberapa perwakilan komunitas hadir antara lain dari komunitas pencinta alam, lembaga kemahasiswaan, pers kampus, akademisi dan tokoh masyarakat.

Editor in Chief Klikhijau, Anis Kurniawan yang menjadi moderator diskusi lintas komunitas ini mengatakan ELC nantinya akan menjadi jejaring lintas komunitas.

“Jadi, ide awalnya datang dari Pak Darhamsyah. Komunitas ini tentu akan menjadi jembatan komunikasi lintas komunitas agar bila ada satu ide atau aksi akan dapat diperbesar lagi gaungnya ke masyarakat,” katanya.

Ide awal pembentukan komunitas ini diinisiasi oleh Dr Darhamsyah Jamaluddin, motivator lingkungan yang juga Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E Suma) KLHK.

KLIK INI:  Lima Hal Istimewa di Desa Kunyi yang Membuatnya Layak Berlabel ProKlim

“Saya hadir di sini sebagai pribadi yang memang punya passion di bidang lingkungan. Jadi, pertemuan ini tanpa tendensi politis atau kepentingan tertentu. Ini murni untuk saling menguatkan satu sama lain,” tutur Darhamsyah.

Darhamsyah menambahkan, narasi “eco-life community” terinspirasi dari buku yang ditulisnya “Enjoy Life with Eco-life”. Sejauh ini, katanya, ada beberapa aksi ‘eco’ yang dilakukan seperti ‘eco-family”, ‘eco-office’, ‘eco pesantren’ dan beberapa ‘eco’ lainnya.

“Jadi, ‘eco-life’ ini adalah gabungan dari beberapa ‘eco’ yang selama ini disuarakan. Kita berharap “eco-life community” akan menjadi simpul komunitas. Di sini kita akan berjejaring dan kolaborasi tanpa mengorbankan komunitas kita sebelumnya,” tambahnya.

Rencananya, komunitas ELC akan berbagi informasi dan gagasan secara intens mengenai ide dan aksi kepedulian lingkungan.

“Harapannya kalau ada satu komunitas misal membuat aksi atau kegiatan, kita akan sama-sama membersamainya. Saya secara pribadi siap untuk berbagi pengetahuan sebagai seorang coach pada diskusi atau peningkatan kapasitas di bidang lingkungan,” ungkapnya.

Sementara itu, pegiat konservasi mangrove Lantebung, Ade Saskia menyambut baik ide pembentukan ELC. Menurutnya, komunitas ini bisa menjadi ruang berbagi informasi lintas komunitas.

KLIK INI:  Meriahnya Festival Lingkungan yang Digelar P3E Suma KLHK di SMA 14 Makassar

“Tidak jarang kami mendapat tantangan di lapangan, namun kita tidak tahu harus berbagi cerita pada siapa. Komunitas ini tentu bisa menjadi jejaring baru yang akan memperkuat aksi-aksi lingkungan,” tuturnya.

Hal senada dikatakan Mashud Azikin dari Komunitas Manggala Tanpa Sekat. Mashud mengapresiasi ide pembentukan ELC sebagai rumah multi komunitas.

“Saya senang sekali dengan ide pembentukan komunitas ini. Setidaknya, saya punya jaringan baru lagi untuk kita saling mendukung. Terus terang gerakan di bidang kepedulian lingkungan memang memerlukan dukungan banyak pihak,” ucapnya.

Mashud Azikin juga mengapresiasi kehadiran Dr Darhamsyah Jamaluddin selaku pribadi dan pejabat KLHK di tengah komunitas. Menurutnya, ini adalah satu gaya kepemimpinan pribadi yang positif karena bersedia turun ke bawah membersamai aspirasi komunitas.

“Saya salut dengan Pak Dar dan saya siap bergabung dan bekerjasama dengan teman-teman di komunitas lainnya. Ayo kita sama-sama berjuang,” tutupnya.

Rencananya, setiap bulan ELC akan menggelar pertemuan secara santai untuk membahas ragam topik yang berkaitan dengan problem sosial dan lingkungan.

KLIK INI:  Pengukuhan Pengurus Forsi LHK Sul-Sel Periode 2019-2022 Berlangsung Semarak