Ketika Suli Berubah Jadi Kerupuk Renyah di Tangan Pemuda Kindang

oleh -415 kali dilihat
Ketika Suli Berubah Jadi Kerupuk Renyah di Tangan Pemuda Kindang
Garappo' suli hasil inovasi KP2K/foto-Adhi Kindang
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Rasanya kamu akan mengerutkan dahi jika saya menyebut nama suli. Namanya tentu tak sepopuler mantanmu atau artis idolamu.

Suli atau keladi hanyalah tanaman yang kerap diabaikan keberadaannya. Meski umbinya biasa dijadikan sayur atau direbus lalu dimakan denga sambal. Rasanya bikin ingin menggemaskan, minta tambah.

Di Kindang, tanaman suli menjadi nomor sekian setelah cengkih. Tanaman ini cenderung dianggap sepele meski tetap ada yang menanamnya.

Penyebabnya sederhana saja, masyarakat bukannya malas menanam suli. Suli adalah tanaman yang tidak manja, tak perlu perawatan tiap hari. Bisa dibilang setelah ditanam, nanti akan panen baru dijenguk.

KLIK INI:  Menjaring Pesona Benteng Senggaang di Hari Sumpah Pemuda

Namun, yang membuat masyarakat malas menamannya tentu saja hama. Hama itu adalah babi hutan. Di Kindang, masayarakat bisa menamainya palampa bangngi.

Selain itu, suli nyaris tak ada harganya. Hanya dikonsumsi saja oleh masyarakat setempat. Sebab jika dijual, harganya akan sangat murah.

Namun kini, suli bisa menjadi tanaman atau komoditis yang kembali dilirik untuk dikembangbiakkan setelah Komunitas Pelajar dan Pemuda Kindang (KP2k) berinovasi membuat suli berubah wujud jadi garappo’ atau kerupuk yang gurih dan renyah.

Pendukung program kerja

Perihal nama, KP2K menamai produknya itu dengan nama garappo’ suli. Mereka membuatnya tanpa bahan campuran pengawet. Inovasi tersebut tentu jadi kabar menyenangkan bagi masyarakat sekitar sebab akan punya komoditis baru yang bisa bernilai ekonomi

“Teman-teman berinisiatif agar KP2K juga punya badan usaha untuk menunjang setiap kegiatan program kerja KP2K ke depannya,” jelas Adhi Kindang yang merupakan salah satu pendiri KP2K.

KLIK INI:  Di Pasar Desa, KP2K Beraksi Cegah Penyebaran Covid-19

Ia juga mengungkapkan jika selama ini setiap kegiatan-kegiatan KP2K didanai oleh para donatur yang dermawan. Keberadaan garappo’ suli (kadang ada pula menamainya karappo’) bisa menjadi meringankan beban KP2K jika hendak melakukan kegiatan.

Tidak hanya suli yang mereka sulap jadi garappo’, tapi juga singkong. Kedua tanaman tersebut memang bisa tumbuh subur di Desa Kindang.

“Garappo’ suli ini diharapkan bisa menambah penghasilan para petani singkong dan keladi di Desa Kindang, sekaligus mengajak petani untuk membudidayakan kembali singkong dan keladi yang sudah hampir jarang ditanam. Padahal tanaman ini juga mampu bernilai ekonomi,” lanjutnya.

Barangkali jika kamu ingin mencoba garappo’ suli, kamu bisa menghubungi KP2K. Kamu bisa melacak akun sosial medianya lalu memesan garappo’ suli yang terbuat dari keladi asli tanpa pengawet atau kamu bisa menghubungi nomor ini 0853 9858 7812. 

KLIK INI:  Caladium, Tanaman Hias yang Digadang-gadang Jadi Pesaing Berat Aglaonema