KEHATI dan Asahimas Tandatangani Kesepakatan Program Mangrove Blue Carbon

oleh -287 kali dilihat
KEHATI dan Asahimas Tandatangani Kesepakatan Program Mangrove Blue Carbon
KEHATI dan Asahimas Tandatangani Kesepakatan Program Mangrove Blue Carbon - Foto/Ist

Klikhijau.com – Yayasan KEHATI bersama PT Asahimas Chemical melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan Program Mangrove Blue Carbon di Gedung World Trade Center Jakarta (22/10).

Kesepakatan berdurasi 5 tahun ini bertujuan untuk mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca (carbon pollution) dan mitigasi bencana di Provinsi Banten dan ikut berkontribusi dalam target nasional penambahan hutan mangrove sebagai langkah mitigasi perubahan iklim.

Penandatanganan dilakukan oleh Vice President Director PT ASC Eddy Sutanto dan Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos.

Melalui program ini, PT Asahimas Chemical juga berharap dapat menjadi model dalam mendukung pembangunan rendah karbon dengan melakukan rehabilitasi lahan mangrove di pesisir Banten, terutama yang terdampak oleh bencana tsunami pada tahun 2018.

“Permasalahan lingkungan dan perubahan iklim merupakan permasalahan global yang harus diselesaikan secara bahu-membahu oleh seluruh pihak. PT Asahimas Chemical mencoba menjadi solusi bagi permasalahan lingkungan yang berada di sekitar area operasi,” ujar Vice President Director PT ASC Eddy Sutanto.

Salah satu pendekatan dan tujuan dari program rehabilitasi ekosistem mangrove yang dilakukan yaitu mengedukasi pentingnya melestarikan ekosistem mangrove kepada masyarakat di daerah program di Provinsi Banten.

Hal ini mengacu kepada data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, yang menyebutkan penyebab kerusakan mangrove di Banten adalah aktivitas manusia.

KLIK INI:  Karangan Bunga Duka Cita untuk Adaro Energy yang Dinilai Memperburuk Krisis Iklim

Oleh karena itu, penanaman kembali mangrove harus diikuti oleh upaya meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat yang tinggal disekitar kawasan yang akan di rehabilitasi.

Program Mangrove Blue Carbon sendiri merupakan konsep program konservasi dan rehabilitasi keanekaragaman hayati yang dirancang untuk mendukung program nasional program dari pemerintah pusat yang masuk dalam program prioritas nasional (PPN) RPJMN 2020-2024 melalui pembangunan rendah karbon (PRK).

PT Asahimas Chemical berharap program ini dapat merehabilitasi ekosistem mangrove seluas 14 hektar dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, seperti kelompok perempuan, nelayan, dan pemuda serta dapat memberikan nilai ekonomis masyarakat setempat dalam bentuk produk turunan mangrove.

Selain manfaat ekologi, dengan meningkatnya produktivitas biologi sumber daya perikanan daerah pesisir Banten, nelayan diharapkan dapat menerima manfaat ekonomi dengan berkembang biaknya ikan dan biota laut. Belum lagi melalui pemanfaatan area konservasi menjadi daerah tujuan ekowisata.

Pada kesempatan yang sama Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos berharap program ini dapat mendorong pelestarian keanekaragaman hayati di ekosistem mangrove dan dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat disana khususnya generasi muda melalui pembuatan taman kehati mangrove.

“Kami berharap program ini dapat berjalan sukses dan bisa direplika di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia,”tambahnya.

Program rehabilitasi ekosistem mangrove sendiri sudah dilakukan oleh PT Asahimas Chemical di Provinsi Banten sejak tahun 2013, dimana PT Asahimas Chemical (ASC) melakukan penanaman dan pembibitan 10 ribu mangrove di area seluas satu hektar di muara kali Cibanten, Serang.

KLIK INI:  Pembalakan Liar di Hutan Mangrove Lantebung Makassar Terjadi Jelang PSBB