- Hari Bumi 2024: Ford Foundation Dukung BRWA Kelola Registrasi Wilayah Adat di Tapanuli Utara dan Lutra - 23/04/2024
- Begini Cara SDNBorong dan SDN Parinring Makassar Rayakan Hari Bumi 2024 - 22/04/2024
- Cerita Baru Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi Lintas Provinsi diMakassar, Tersangka Siap Disidangkan - 22/04/2024
Klikhijau.com – Tikus menjadi hewan yang penyebarannya sangat luas. Hewan dari ordo Rodentia ini ditemukan hampir di seluruh dunia.
Keberadaan hewan dari kelas Mamalia ini sangat penting sebagai bagian dari rantai makanan. Meski keberadaannya penting, tikus juga menjadi hama yang sangat merugikan, khususnya bagi petani.
Apalagi hewan dari famili Muridae ini memiliki tingkat perkembangbiakan yang cepat. Hal itulah menjadi salah satu penyebab mereka sulit dikendalikan.
Sulit dikendalikan bukan berarti tidak bisa, bukan? Untuk mengendalikan hama tikus yang meresahkan petani, maka peran serta dan kerjasama masyarakat, kelompok tani, penentu kebijakan, dan tokoh masyarakat perlu dihadirkan.
Hama tikus memiliki karakter tersendiri, melansir laman cybex.pertanian.go.id, misalnya tikus sawah. Jenis tikus ini menyerang tanaman padi.
Cara menyerangnya dengan memotong atau mencabut tanaman yang baru ditanam. Pada tahap fase pematangan atau anakan aktif padi, biasanya tikus akan menyerang dengan cara memotong bibit muda dan memakan tunas padi yang mulai berkembang.
Tikus jenis ini kurang menyukai tempat yang luas dan terbuka. Sebab hal itu lebih rentan terhadap ancaman predator.
Jenis tikus ini umumnya bersembunyi dan menggali lubang di daerah rerumputan yang berada di dekat saluran irigasi utama, di kebun atau di daerah non-tanaman yang tertutup.
Tikus sawah sangat sensitif terhadap usikan manusia. Karena itu, jenis tikus ini jarang ditemukan di sekitar rumah atau perumahan.
Ada kebiasaan unik dari tikus sawah, yakni akan mencari makan di sawah pada malam hari dengan aktivitas tinggi pada saat senja dan subuh. Pada siang hari tikus kadang tak terlihat. Ia bersembunyi denga naman.
Tikus sawah inilah yang paling meresahkan petani, sebab tanaman yang diserang, misalnya padi akan mengalami kerusakan pada batangnya.
Batang padi yang rusak karena ulah tikus sawah akan terlihat serupa kerusakan yang disebabkan serangga. Namun bedanya, kerusakannya dapat dibedakan dengan pemotongan bersih pada 45° pada anakan.
Selain itu, akan menghilangkan benih yang berkecambah. Kerusakan ini agak mirip dengan kerusakan yang disebabkan oleh beburung.
Namun untuk memastikannya, sahabat hijau bisa periksa area berlumpur di sekitar tempat kerusakan. Itu akan terlihat apakah ada jalur lari tikus, liang aktif, dan jejak tikus sawah atau tidak. Kerusakan selanjutnya adalah akan terjadinya penundaan kematangan benih.
Hal yang perlu dilakukan untuk mengendalikannya
Peran serta masyarakat, pemerintah dan para petani diperlukan dalam mengendalikan hama tikus. Pengendaliannya tak boleh berhenti, harus terus menerus mulai dari saat pratanam hingga menjelang panen.
Pengendaliannya harus menggunakan berbagai teknik secara terpadu. Berikut beberapa cara mengendalikan hama tikus agar tanaman bisa selamat dari terornya seperti dilansir laman cybex.pertanian.go.id
-
Penanaman secara serentak
Dengan menanam secara serempak, maka akan mencegah ledakan serangan tikus. Sebab jika tidak demikian, maka akan memperpanjang musim kawin tikus. Tikus akan pindah ke tanaman yang baru ditanam. Mereka berkembang biak di tanaman baru itu.
-
Penggenangan
Saat menjelang pembuatan persemaian, sebaiknya dilakukan penggenangan lobang-lobang tikus.
-
Gropyokan
Pengendalian dengan peralatan lengkap (pemukul, emposan, jaring dan sebagainya) yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat yang terkoordinir dan terencana dalam satu hamparan pertanaman yang luas
-
Pemasangan jaring
Jaring dapat dipasang pada salah satu sisi hamparan sawah. Setelah itu dapat dilakukan secara bersama-sama untuk menggiring tikus ke jaring. Pastikan ada beberapa orang yang di tepi jaring dengan alat pemukul di tangan.
-
Pengendalian hayati
Cara lain unik yang bisa ditempuh adalah pengendalian dengan menggunakan musuh alami tikus, misalnya anjing, elang, kucing, dan burung hantu.
-
Pengaturan pola tanam
Pola tanam perlu di atur, misalnya dilakukan rotasi antara palawija dan padi dan juga pengaturan pola tanam dilakukan secara serempak.
-
Sanitasi
Sangat penting membersihkan gulma atau semak belukar di sekitar sawah, membongkar lobang tikus tempatnya bersarang atau perbaikan pematang sawah.
-
Pengumpanan
Pengumpanan racun tikus dengan rodentisida akut atau antikoagulan yang dicampur gabah atau beras kemudian diletakkan pada tempat berlalulintas tikus. Hal ini cukup efektif pula mengendalikan hama tikus, baik di rumah, kebun apalagi sawah.
Nah, sahabat hijau itulah beberapa cara mengendalikan hama tikus, semoga memberi manfaat.