Klikhijau.com – Pagi yang cerah di Kampung Penyu, angin laut membawa pesan harapan dan semangat. Hari itu, para pemuda dari Green Youth Movement (GYM) Simpul Belajar TN Taka Bonerate telah menuntaskan enam hari pembelajaran intensif.
Mereka datang ke Kampung Penyu untuk memenuhi undangan dari Komunitas Selam Sileya Scuba Divers (SSD), menyatukan kekuatan dalam giat aksi konservasi bersih pantai dan silaturahmi. Minggu, 21 Juli 2024.
Matahari bersinar lembut di Pantai Barat Daratan Selayar, mengungkap panorama sampah plastik yang menumpuk. Dari berbagai penjuru, bahkan dari negara tetangga, sampah-sampah ini terbawa arus, merusak keindahan alam yang seharusnya murni.
Para pemuda dari GYM dan SSD dengan tekad bulat mulai bekerja, setiap kantong sampah yang terisi menjadi saksi bisu perjuangan mereka melawan polusi.
Giat bersih pantai ini bukan sekadar aksi fisik. Bagi generasi muda, ini adalah kesempatan belajar dan berkontribusi yang tak ternilai. Dalam setiap gerakan mereka terkandung tujuan yang mendalam:
- Pendidikan Lingkungan, kesadaran mereka tentang pentingnya menjaga kebersihan pantai dan dampak negatif sampah terhadap ekosistem laut semakin terasah.
- Tanggung Jawab Sosial, mereka membentuk rasa tanggung jawab dan kepedulian sosial yang kuat terhadap lingkungan sekitar.
- Aktivitas Positif, aksi ini menyediakan kegiatan yang melibatkan mereka secara nyata dalam upaya pelestarian alam.
- Pemberdayaan, mereka didorong untuk berperan aktif dalam menjaga dan melindungi lingkungan.
- Kesehatan dan Kesejahteraan, dengan menciptakan lingkungan yang bersih, mereka berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Setelah kami mengikuti in class kemarin (20/07), giat semacam ini sangat penting. Selain sebagai pendidikan lingkungan, ini juga tanggung jawab sosial terhadap tempat tinggal kami,” ujar Daus, seorang pemuda dari MAN Kepulauan Selayar, yang tampak penuh semangat.
Hasil dari aksi mereka tidak hanya terlihat dari 15 karung sampah dengan berat sekitar 200 kilogram yang berhasil dikumpulkan. Daerah peneluran penyu, yang sebelumnya tertutup sampah, kini bersih dan siap menyambut kembali penyu-penyu yang akan bertelur.
Menjelang sore, mereka berkumpul di pantai, menatap lautan dengan rasa bangga. Sebagai penutup, mereka melepas 130 tukik jenis lekang dan sisik ke laut, simbol harapan dan kehidupan baru. Tukik-tukik kecil itu dengan semangat mengarungi ombak, mengingatkan semua yang hadir akan pentingnya menjaga alam demi masa depan.
Acara ditutup dengan makan siang bersama, di bawah naungan pohon kelapa, menguatkan silaturahmi antara komunitas pecinta lingkungan.
Tawa dan cerita mengalir, mengukir kenangan yang akan selalu mereka ingat. Di antara kepulan asap makanan dan suara deburan ombak, mereka menemukan kebahagiaan dan kebersamaan yang sejati.
Matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, meninggalkan cahaya keemasan yang membias di permukaan laut. Para pemuda kembali ke rumah dengan hati yang penuh harapan dan tekad.
Langkah kecil mereka hari ini adalah awal dari perubahan besar untuk Kampung Penyu, sebuah bukti bahwa menjaga alam adalah merawat kehidupan.