SMK Kehutanan Makassar Rintis Bank Sampah Unit Sekolah

oleh -317 kali dilihat
SMK Kehutanan Makassar Rintis Bank Sampah Unit Sekolah
Kepala SMK Kehutanan Makassar bersama Tim usai rapat pembentukan Bank Sampah Unit Sekolah - Foto/Ist

Klikhijau.com – SMK Kehutanan Negeri Makassar melalui salah satu  gerakan peduli lingkungan selain Program Adiwiyata menyelenggarakan Rapat persiapan pendirian Bank Sampah di Ruang Rapat SMKKN Makassar, Jumat  (12/3/2021).

Diketahui SMK kehutanan Negeri Makassar sedang bersiap menuju  Adiwiyata tingkat Nasional dan  telah dirintis sejak 2018. Hal ini penting, mengingat salah satu komponen pendukung Sekolah Adiwiyata adalah pengolahan sampah melalui Bank Sampah.

Rapat pembahasan terkait pembentukan Bank Sampah dan tata caranya diikuti oleh Kepala Sekolah SMK Kehutanan Negeri Makassar Mukhammad Ari Hidayanto, S.Hut, Wakil Kepala Sekolah Drs.Ahmad Syihabi, Kasubbag TU SMKKN, ketua Dharma Wanita SMK Kehutanan Negeri Makassar.

Hadir pula Pengurus Adiwiyata yang juga Direktur Bank Sampah Unit SMKKN Makassar Iskandar Hafiz dan perwakilan dari P3E SUMA dihadiri oleh Rina Triany Muchsin, S.E, MAP selaku Direktur Bank Sampah P3E SUMA KLHK bersama tim.

Pertemuan yang tetap menerapkan standar protokol kesehatan ini dilaksanakan sekaligus dalam suasana memperingati Hari Peduli Sampah Nasional  (HHPSN) dan peringatan Hari Bhakti Rimbawan 2021.

Kepala Sekolah SMKKN Makassar Mukhammad Ari Hidayanto, S.Hut mengungkapkan, Keinginan kita untuk menuju sekolah berbasis zero waste.

“Ini penting agar semua lulusan yang dihasilkan mempunyai passion dan perhatian kepada Lingkungan,” harap Kepsek Mukhammad Ari Hidayanto.

“Dengan visi menghasilkan tenaga kehutanan yang profesional, terampil dan mulia dan ke depannya sekolah ini diharapkan menjadi percontohan bagi SMK yang lainnya,”tambahnya.

Beberapa hal pendukung diantaranya telah disiapkan antara lain gudang bank sampah, struktur kepengurusan hingga target anggota nasabah. Rencananya Pegawai di SMK Kehutanan dan siswa sebanyak 307 orang di sekolah akan menjadi pendukung utama bank sampah.

Sementara itu dalam penjelasannya  Direktur Bank Sampah P3E SUMA menambahkan Bank Sampah itu  ‘mengubah sesuatu yang sudah tidak berguna menjadi berharga dan bernilai’.

“Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya tidak hanya bank sampah saja, melainkan juga sebuah strategi pengolahan sampah yang dimulai dari diri kita sendiri,”tambah Rina Triany.

Sampah itu bukan hanya proses administrasi, tetapi pengolahan dan penyimpanan, sehingga circular economy dapat berjalan sesuai dengan tema peringatan HPSN 2021 yakni ‘Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi’.

Rina juga mengungkapkan, sejarah berdirinya bank sampah P3E SUMA sejak 2016 lalu juga bertepatan dengan HPSN.

Hal ini juga sejalan bersama program Eco-office yang digalakkan oleh kepala Pusat P3E SUMA Dr.Ir.Darhamsyah, M.Si bersama jajarannya.

Untuk capaian penilaian  Adiwiyata terdiri pada 90 persen (non fisik, SK, bukti dokumentasi) sementara 10 persen fisik dan memiliki 10 inovasi seperti pengomposan persemaian dan lainnya.

Ditempat yang sama Wakil Kepala Sekolah Drs.Ahmad Syihabi menambahkan, bahwa manajemen sampah adalah Masalah sampah.

“Ini bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga soal kemauan dan Budaya,”ujar pria yang dijuluki The Father Adiwiyata sekaligus Ketua Forum Fungsional (FORSI) LHK Sulawesi Selatan.

Hal senada juga diungkapkan  Sapruddin S.Hut, M.Si Kepala Sub BagianTata Usaha SMK Kehutanan Negeri Makassar, Mengelola sampah tidaklah mudah, dimulai dari lingkungan terdekat yakni diri kita sendiri dan keluarga kita.

Menyangkut sampah sangat berhubungan dengan keinginan dan konsistensi yang kuat.

Masukan dari P3E SUMA dibutuhkan dalam kemajuan Adiwiyata ini melalui bank sampah.

Bagaimana sampah menjadi penambah nilai ekonomi dari sampah. Untuk lokasi SMK Kehutanan Negeri Makassar diusulkan untuk mengadakan  tempat sampah  terpilah, selain keunggulan pada SMK Kehutanan yakni sudah tersedia sampah dan perumahan pegawai.

“Selain kantor bersih juga mendapatkan nilai tambah dengan makin terjaganya Lingkungan,”kunci  Saprudin.

Sementara itu, Vitriani Ari Hidayanto selaku Ketua Dharma Wanita SMK Kehutanan juga menyampaikan komitmennya pada masalah sampah dengan mendukung gerakan  positif ini.

“Sejak jadi anggota bank sampah di tempat sebelumnya, budaya malu semakin tinggi jika membuang sampah sembarangan,”tegasnya.