Siswa SMAN 7 Makassar Panen Ilmu Konservasi dari BBKSDA Sulsel dalam P5

oleh -60 kali dilihat
Foto bersama peserta kelas Edukasi Konservasi di SMAN 7 Makassar. (Foto: Klikhijau.com)

Klikhijau.com – SMAN 7 Makassar sukses menggelar kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengangkat dua tema utama: Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kearifan Lokal. Yang dibuka secara resmi oleh Kepala Cabang Wilayah I Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Asqar, mewakili kepala Dinas. di Taman Mini SMAN 7, Rabu, 18 Juni 2025.

Ketua Pelaksana P5 SMAN 7 Makassar, Asrianingsi mengungkapkan bahwa tema Gaya Hidup Berkelanjutan menjadi sorotan utama berkat kerja sama strategis antara Klikhijau.com dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan.

Sebagai bagian integral dari tema Gaya Hidup Berkelanjutan, selain berbagaikarya siswa yang dipamerkan berbaham dasar sampah yang diolah, juga dihadirkan secara khusus kelas edukasi mengenai konservasi satwa liar, hal ini menjadi salah satu sesi yang paling dinanti.

KLIK INI:  HKAN 2021, Kehati Gelar Diskusi ‘IG Live’ Perihal Penulisan Isu Konservasi Indonesia

Murniati dari BBKSDA Sulawesi Selatan, didampingi tim Klikhijau, memimpin sesi interaktif yang berhasil memukau para siswa SMAN 7 Makassar pada Rabu, 18 Juni 2025.

Materi edukasi ini dirancang untuk menumbuhkan kesadaran mendalam di kalangan siswa tentang krusialnya pelestarian sumber daya alam, khususnya satwa liar.

Dengan gaya penyampaian yang sangat menarik dan interaktif, Murniati menjelaskan konservasi sebagai upaya pemeliharaan dan perlindungan teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan, melalui pengawetan dan pelestarian.

Antusiasme siswa terlihat jelas sepanjang sesi, menandakan keberhasilan kampanye BBKSDA Sulsel dalam menggaet generasi muda.

Diharapkan, para siswa ini dapat menjadi influencer yang menyebarkan semangat konservasi di lingkungan masyarakat mereka.

KLIK INI:  Lomba Baca Puisi Tema Lingkungan Antar SMA se-Sulawesi Selatan

Murniati juga menguraikan bahwa satwa liar yang mencakup semua binatang di darat dan air yang masih memiliki sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara manusia.

Ia menekankan peran vital BBKSDA Sulawesi Selatan dalam menyelenggarakan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya, meliputi kawasan konservasi seperti Cagar Alam (CA), Suaka Margasatwa (SM), Taman Wisata Alam (TWA), dan Taman Buru (TB), serta konservasi keanekaragaman hayati dari ekosistem, spesies, hingga genetik.

Dalam paparannya, Murniati memaparkan dua metode utama konservasi satwa liar:

Konservasi In Situ: Pelestarian satwa di habitat aslinya, seperti di Suaka Margasatwa (SM) dan Taman Buru (TB).

Konservasi Eksitu: Pelestarian satwa di luar habitat aslinya, mencakup penangkaran, lembaga konservasi (LK), pusat penyelamatan satwa, pusat latihan satwa khusus, pusat rehabilitasi satwa, kebun binatang, taman safari, taman satwa, museum zoologi, dan sanctuary.

Sebagai acuan regulasi, Murniati juga menyebutkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 yang mengatur tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.

KLIK INI:  Ecobrick, Solusi Pengelolaan Limbah Plastik yang Efektif

Kegiatan edukasi ini berlangsung meriah dengan partisipasi aktif para siswa, yang antusiasmenya diganjar puluhan hadiah menarik dari BBKSDA.

Ketua Pelaksana Kegiatan P5 SMAN 7 Makassar, Asrianingsi, menyatakan kebanggaannya atas kolaborasi ini dan berharap kesadaran konservasi dapat terus tumbuh di lingkungan sekolah.