Resah Lihat Tumpukan Sampah, Mahasiswa UMK Ciptakan Tempat Sampah Berbasis Internet

oleh -650 kali dilihat
Ilustrasi tumpukan sampah/foto-Pulsk
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Keresahanlah yang menjadi pintu masuk Novi Arimukti, Arsya Yoga Pratama, dan Bagus Utomo untuk menemukan solusi pengelolaan sampah.

Ketiganya merupakan  mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK), Jawa Tengah, mereka  menciptakan tempat sampah berbasis internet of things (IOT) yang bisa mengirimkan notifikasi lokasi tempat sampah serta volume sampahnya.

“Temuan tempat sampah yang diberi nama T-Smart++ berawal dari keresahan dirinya bersama kedua temannya saat melihat sampah yang menumpuk,” kata Bagus Utomo, Minggu, 16 Juni 2019 lalu sebagaimana ditulis Andryanto S di Indonesiainside.id.

KLIK INI:  3 Mahasiswa UGM Teliti Aktivitas Salat pada Kesehatan Gigi dan Mulut, Begini Hasilnya

Ketiganya resah ketika  menemukan tempat sampah sudah penuh, namun belum segera diambil. Menyebabnya bisa saja petugas tak tahu lokasi yang sudah penuh itu.

Karenanya, kadang temat sampah yang belum penuh diambil sampahnya terleih dahulu, berangkat dari keresahan itulah, ketiganya mencoba membuat terobosan baru. Menciptakan tempat sampah berbasis internet.

“Untuk mewujudkan tempat sampah berbasis internet tersebut, membutuhkan waktu dua bulan,” ujar Bagus.

Tempat sampah pintar berbasis IOT itu memiliki beberapa kelebihan, yakni ketika sudah penuh tempat sampah akan mengunci, selanjutnya memberikan notifikasi berisi tentang peringatan tempat sampah yang penuh serta lokasi tempat sampah tersebut melalui ponsel cerdas dengan sistem operasi Android milik petugas pengambil sampah.

Bagus menuturkan, tempat sampah berbasis internet diyakini bisa memudahkan petugas pengambil sampah mengetahui tempat sampah yang sudah penuh, sehingga mengetahui prioritas utama yang harus diambil.

KLIK INI:  Perangi Sampah, 12 Mahasiswa Hadirkan Busana Daur Ulang di Panggung Mode

Pembuatan tempat sampah tersebut, membutuhkan beberapa peralatan utama, seperti sensor jarak HC SR04 yang digunakan untuk membaca benda yang berada di depannya. Selanjutnya akan mengirimkan ke motor servo untuk membuka dan menutup tempat sampah.

“Untuk membuka tempat sampah yang sudah tertutup menggunakan kartu khusus,” lanjutnya.

Selanjutnya ada komponen DF Player untuk mengeluarkan suara, ketika memasukkan sampah, langsung ada ucapan “terima kasih telah membuang sampah di tempatnya”. Selain itu, ketika sampah penuh, ada ucapan “maaf tempat sampah sudah penuh dan tutup tempat sampah tidak terbuka”.

“Kemudian ada komponen NodeMCU esp8266 yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal ke internet yang akan dihubungkan ke smartphone Android,” ujar dia.

Ia berharap dengan inovasi tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat, karena bisa digunakan pemerintah daerah, perusahaan dan lainnya dalam pengelolaan sampah.

KLIK INI:  Sampah dan Mahasiswa

“Setidaknya, lingkungan bisa semakin bersih sesuai harapan masyarakat,” lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III UMK Rohmad Winarso menambahkan inovasi mahasiswa ini sudah lolos dalam program pekan kreativitas mahasiswa (PKM) Karya Cipta (KC) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Ia mendorong agar banyak mahasiswa mengikuti ajang bergengsi PKM tersebut. Apalagi temuan dari mahasiswa sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Inovasi ini memang belum bisa dikatakan sempurna, namun inovasi ini menjadi awal karena potensi untuk dikembangkan sangat besar,” ujar dia. Ia juga meminta agar inovasi tersebut dipatenkan.

Ketiga mahasiswa UMK yang membuat inovasi pengelolaan sampah tersebut, dua di antaranya, Novi Arimukti, Arsya Yoga Pratama merupakan mahasiswa jurusan Sistem Informasi (SI) dan  Bagus Utomo yang merupakan mahasiswa jurusan Teknik Elektro.

KLIK INI:  Sebanyak 20 Ribu Mahasiswa Unismuh Makassar akan Beribadah dengan Menanam Pohon