Gadis Jadi Kuburan Sampah di Toraja Utara

oleh -697 kali dilihat
Penguburan sampah di halaman kantor Gadis
Penguburan sampah di halaman kantor Gadis/foto - karebatoraja.com
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Sampah. Iya, lagi-lagi perihal sampah. Kali ini kisah sampah datang dari  Kabupaten Toraja Utara. Pemerintah di sana sedang lippu (bingung) membuang sampah ke mana.

Bahkan  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Toraja Utara mengaku tidak memiliki alternatif lain untuk menangani masalah sampah. DLH rupanya sedang kering ide.

Ide yang berhasil didapat hanya menggali tanah di halaman belakang Kantor Gabungan Dinas (Gadis) di Panga, Kecamatan Tondon lalu sampah yang menumpuk di kubur di sana. Ide yang tak ramah lingkungan, bukan?

Penguburan sampah itu “terpaksa” dilakukan, sebab Bori’, Kecamatan Sesean yang selama ini menjadi lokasi  pembuangan sampah sementara tak lagi diizinkan warga untuk digunakan.

Sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Karua, Kecamatan Balusu, belum bisa digunakan karena beberapa kendala yang menghambatnya.

KLIK INI:  Lusiana Kaget Melihat Polisi Pungut Sampah di Burake, Tana Toraja

Sebelum membully tindakan tersebut. Sebaiknya baca dulu tulisan Herson Pasuang, wartawan karebatoraja.com. Ia  menulis penjelasan kepala DLH Toraja Utara, Arung Buntu Lipa, kenapa mengubur sampah di bagian belakang kantor Gadis. Penjelasannya begini

“Pembuangan sampah sementara di Bori’ diprotes dan tidak diizinkan lagi warga setempat, sehingga sampah yang sudah menumpuk beberapa kontainer tidak bisa dibuang dan dikhawatirkan menimbulkan dampak penyakit. Itu sebabnya, kita terpaksa memilih lahan Pemda di Panga sebagai tempat pembuangan akhir sementara, sambil mempercepat kendala-kendala teknis di TPA Karua,” jelas  Arung

Arung juga mengatakan, pihaknya sudah berupaya mencari lokasi pembuangan sementara, sambil menunggu proses penyelesaian TPA Karua. Namun, upaya itu sia-sia, tidak ada satu pun warga yang mengizinkan tanah mereka untuk disewa Pemda.

KLIK INI:  Warga Uluway, Tana Toraja Wajib Tanam Minimal 100 Bibit Kopi Jika Ingin Menikah

“Saya tahu bahwa tindakan ini akan dibully masyarakat, tapi itulah alternatif yang kami miliki. Daripada sampah menumpuk di kota tanpa tindakan apa-apa,” jelasnya.

Arung mengatakan pembuangan sampah di halaman belakang kantor Gabungan Dinas hanya berlangsung sementara saja. Pihaknya akan berupaya keras untuk segera menyelesaikan masalah teknis di TPA Karua, sehingga segera difungsikan.

“Ini sementara saja. Sistemnya juga kita pakai sanitary landfill di mana kita gali dulu, lalu sampahnya ditumpuk, kemudian ditimbun, diratakan, dan dipadatkan kembali,” urai Arung.

Sementara itu, Arthur wartawan lain karebatoraja.com mengabarkan bahwa sejumlah warga dan aktivis lingkungan menyesalkan langkah yang diambil pemerintah kabupaten Toraja Utara dengan menjadikan halaman belakang kantor Gadis di Panga, kecamatan Tondon, sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.

“Hancur betul lingkungan kalau ini dilakukan terus menerus. Tahun 2011 sudah pernah dilakukan, tapi ditolak warga. Sekarang pemerintah buang lagi sampah di Panga’, ini sangat membahayakan lingkungan karena di lembah-lembah yang di sebelahnya adalah lahan persawahan milik warga,” ungkap pemerhati masalah sosial, Yusuf Sarungallo.

Yusuf meminta Pemkab Toraja Utara  menghentikan aktivitas pembuangan sampah di halaman belakang kantor Gadis tersebut agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.

Sampah. Iya, lagi-lagi sampah tentang sampah. Kali ini kisah sampah datang dari Toraja Utara, tapi esok bisa saja kisah sampah yang semakin mencemaskan  datang dari kampung halamanmu atau dari depan rumahmu jika membuangnya di sembarang tempat.

KLIK INI:  Merusak Hutan Lindung, Kepala Desa di Bone Ditangkap Gakkum KLHK