Danamon Peduli Lingkungan, dari Pembuatan Biopori hingga Ecobrick

oleh -323 kali dilihat
Danamon Peduli Lingkungan, dari Pembuatan Biopori hingga Ecobrick. Foto: Ist
Anis Kurniawan

Klikhijau – Di penghujung tahun 2019 Bank Danamon menggelontorkan 6 kado program wujud peduli lingkungan di Kecamatan Rappocini, kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Diantaranya, pembuatan sumur resapan dan biopori, workshop Ecobrick, pelatihan pembuatan pupuk organik, pemilihan relawan kampung sehat, kampanye Ecobrick bijak plastik, dan pembuatan kampung konservasi air Danamon peduli di RW VI, Kelurahan Bonto Makkio.

Regional Head Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) Bank Danamon Hengky Tanring menjelaskan, pentingnya  manajemen kolaborasi dalam mewujudnyatakan aksi program Danamon peduli lingkungan. Meski diketahui sejumlah tantangan dan hambatan itu pasti ada.

“Saya ucapkan terimakasih pada Camat Rappocini, Lurah Bonto Makkio, tokoh masyarakat dan komunitas hijau Makassar yang sudah berkolaborasi dalam program Danamon peduli lingkungan,” kata Hengky Tanring, Selasa (31/12/2019).

KLIK INI:  Muryansyah, Solo Triathlon Kampanye Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Hal senada juga disampaikan Camat Rappocini, Hamri Haiyya. Ia menyebut wilayah kerjanya sering dikunjungi sebagai lokasi studi banding oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia.

“Bahkan pernah dikunjungi oleh duta besar Australia. Hal itu terkait dengan tata kelola lingkungan dan program pemerintahan di Kecamatan Rappocini,” kata Hamri Haiyya.

Sementara itu, Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Makassar, mengapresiasi keterlibatan sejumlah stakeholder dalam aksi ini.  Achmad Yusran mengaku, sebagai inisiator dan fasilitator kegiatan program Danamon peduli lingkungan, akan berupaya melakukan monitoring dan evaluasi terkait 6 program yang diserahkan di Kelurahan Bonto Makkio, Kecamatan Rappocini.

“Pada nantinya, kami akan terus mendampingi warga setempat memanfaatkan dan mengolah limbah rumahtangga jadi kompos dan pupuk organik. Termasuk pemanfaatan rekayasa teknik konservasi air berupa sumur resapan untuk menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah,” katanya.

Dari kegiatan ini, sejumlah botol ecobrick berhasil diproduksi. Aksi ini sekaligus mengedukasi masyarakat, selain pemilahan sampah juga ada alternatif lain yakni ecobrick.

Seperti diketahui, ecobrik adalah upaya memenjarakan sampah plastik dalam botol plastik. Sehingga menghasilkan botol yang padat dan keras dan data dimanfaatkan untuk sejumlah kreasi. Menariknya, pembuatan ecobrick selalu mengasyikkan dan dapat dilakukan oleh semua kelompok usia.

KLIK INI:  Bermain di Alam Bebas Bisa Meningkatkan Kemampuan Belajar Anak, Benarkah?