Klikhijau.com – Pemerintah sepertinya menaruh perhatian besar sektor pariwisata ke depan. Hal ini, tentu sejalan dengan ditemukannya banyak titik destinasi baru di pelbagai daerah.
Pada Rapat Terbatas (Ratas) Presiden Jokowi dengan sejumlah menteri pada Senin 15 Juli 2019, ia menegaskan perlunya pengembangan wisata secara maksimal.
Presiden mengatakan, tiga tahun yang lalu ia menyampaikan akan membangun 10 Bali Baru. Namun saat ini pemerintah baru memprioritaskan pada lima lokasi terlebih dahulu.
Dalam beberapa bulan terakhir, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah. Presiden melihat secara langsung pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas, seperti Mandalika, Toba, Manado, terakhir Labuan Bajo di NTT.
Dari pengamatan Presiden, di lapangan, terdapat beberapa permasalahan yang harus segera diselesaikan. Berikut 6 permasalahan mendasar yang harus diselesaikan ke depan.
Masalah tata ruang
Presiden melihat masih perlu pengaturan dan pengendalian tata ruang. Sebagai contoh tata ruang di Sulawesi Utara, Labuan Bajo, dan Toba.
Soal akses dan konektivitas
Soal akses dan konektivitas menuju kawasan Destinasi Pariwisata Prioritas. Menurut Presiden, masih banyak yang perlu dibenahi, seperti airport, runway yang masih kurang panjang. Termasuk konektivitas jalan ke tujuan wisata dan dermaga/pelabuhan. Semuanya perlu dibenahi secepatnya.
Presiden memerintahkan para menteri agar tahun ini digarap dan tahun depan selesai karena ada peluang yang besar untuk menarik wisatawan mancanegara yang dapat menghasilkan devisa sebanyak-banyaknya.
Perbaikan fasilitas destinasi
Menurut Presiden, fasilitas yang tersedia di lokasi wisata perlu dicek secara baik. Presiden meminta pemerintah provinsi, kabupaten, & kota untuk turun ke bawah, sama-sama membenahi. Misalnya penataan pedagang kaki lima, penataan resto kecil, dan penyediaan toilet.
Masalah SDM
Berkaitan dengan SDM, Presiden berpesan agar gubernur, bupati dan walikota gotong royong menangani pedagang, pemilik hotel, dan pemilik kapal.
Semuanya diberikan training dan pelatihan, sehingga mereka bisa mampu melayani wisatawan dengan baik, dengan keramahtamahan dan senyuman.
Memperkuat kesenian
Presiden mengatakan, berkaitan dengan produk-produk yg ada di kawasan wisata tersebut, pasar seni dan budaya yang perlu ditampilkan.
Misalkan tarian tradisi yang ada. Presiden memerintahkan Bekraf untuk bisa menyuntikkan dana untuk kostum penari sehingga bisa diperbarui.
Promosi wisata lebih massif
Presiden mengarahkan agar promosi pariwisata yang dilakukan secara besar-besaran dan secara terintegrasi. Sehingga mendapatkan multiplier effect yang besar, juga memberikan pertumbuhan pada ekonomi daerah dan nasional.