Mempromosikan Adaptasi Berbasis Ekosistem Melalui Restorasi Wilayah Pesisir Terpadu

oleh -154 kali dilihat
Mempromosikan Adaptasi Berbasis Ekosistem Melalui Restorasi Wilayah Pesisir Terpadu
Penanaman mangrove. (Foto: Nugroho Arif Prabowo/YKAN)

Klikhijau.com – Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2013, mangrove di pesisir Kota Semarang selalu mendapat tekanan dari industri akuakultur sejak tahun 1978.

Pembukaan tambak yang cukup intensif sekitar tahun 1990-2000 mengakibatkan terjadinya penurunan luasan mangrove secara signifikan dari 557,39 hektare tahun 1990 menjadi 250,16 hektare pada tahun 2000.

Selanjutnya, pada periode 1990 – 2019, hampir 50% luasan tutupan mangrove di pesisir Kota Semarang telah hilang. Dampaknya, ekosistem pesisir Kota Semarang rawan mengalami abrasi dan banjir rob. Hal ini juga terjadi di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.

Sejak 1997, tingkat abrasi di wilayah Kelurahan Mangunharjo sangat tinggi. Kerusakan wilayah pesisir yang disebabkan oleh abrasi mencapai 150 hektare, bahkan merambah sepanjang 3,5 kilometer ke arah permukiman warga.

Restorasi kawasan mangrove di Kelurahan Mangunharjo ini menjadi salah satu fokus program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA) sejak September 2019. MERA merupakan platfom nasional multipemangku kepentingan, yang digagas Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bersama para mitra, untuk mencapai tujuan menyeluruh selama 5 tahun dalam mengurangi kerentanan masyarakat pesisir, menjaga sumber daya dan aset alam, serta dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan berbasis kajian ilmiah.

KLIK INI:  Gakkum KLHK Amankan Kayu Merbau Ilegal Asal Maluku Tengah

“Dalam konteks restorasi ekosistem mangrove di pesisir Kota Semarang, diperlukan suatu demplot restorasi mangrove yang dapat menjadi acuan kegiatan restorasi dalam ruang lingkup yang lebih besar, serta sarana pembelajaran bagi masyarakat sekitar,” terang Direktur Program MERA Muhammad Imran Amin.

Untuk membekali masyarakat Kelurahan Mangunharjo tentang pengetahuan restorasi mangrove, pada 6-7 September 2021 dilakukan pelatihan tentang restorasi mangrove. Materi pelatihan meliputi pemilihan benih, pembibitan, penanaman, pemantauan hingga pemeliharaan demplot restorasi mangrove.

Pelestarian ekosistem mangrove dan pengelolaan pesisir terpadu di Kelurahan Mangunharjo ini juga sudah lama menjadi perhatian bagi PT Djarum yang tergabung dalam aliansi MERA dan mendukung sepenuhnya upaya ini.

“Kami terpanggil mendukung pelestarian mangrove dan pengelolaan pesisir terpadu, termasuk di Kelurahan Mangunharjo ini, sebagai bentuk tanggung jawab kita terhadap lingkungan, bumi tempat kita hidup, serta kepada generasi penerus kita,“ kata Director of Strategy and Sustainable Development PT Djarum Jemmy Chayadi.

KLIK INI:  Pentingnya Melibatkan Masyarakat Adat Dayak dalam Perlindungan LHK
Aspek sosial dan ekonomi
mangrove
Produk unggulan masyarakat Kelurahan Mangunharjo berupa batik motif ekosistem mangrove dan kerupuk udang. (Foto: Nugroho Arif Prabowo/YKAN)

Selain ekologi, pendekatan pesisir terpadu juga menyentuh aspek sosial dan ekonomi termasuk mata pencaharian. YKAN bersama masyarakat Kelurahan Mangunharjo telah mengidentifikasi sektor ekonomi unggulan yang mendukung upaya pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang berkelanjutan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Dari hasil identifikasi yang menggunakan pendekatan partisipatif Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan (SIGAP), diketahui bahwa kerupuk udang, batik mangrove, dan budi daya tambak merupakan produk unggulan dan potensial bagi masyarakat Kelurahan Mangunharjo.

Dalam mendukung keberlanjutan usaha ekonomi masyarakat tersebut, telah terbentuk Koperasi Serbaguna Raharjo Mandiri sejak tahun 2020 untuk peningkatan produk ekonomi unggulan masyarakat.

”Dengan adanya Koperasi Serbaguna Raharjo Mandiri, diharapkan produk-produk masyarakat dapat dipasarkan dengan baik, mutunya selalu terjaga, dan hasilnya dapat membantu peningkatan perekonomian masyarakat,” kata Sugiarti, selaku Lurah Mangunharjo.

Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) perlu melakukan terobosan dalam hal pemasaran, termasuk menggunakan platform digital. Terkait hal tersebut, pada 8 September 2021 dilakukan pelatihan pemasaran digital bersama Blibli.com untuk anggota Koperasi Raharjo Mandiri.

“Produk-produk UMKM harus mempunyai standar kualitas produk serta mutu yang tinggi. UMKM juga harus pandai membaca peluang pasar,” terang SME Sales Channel Lead Blibli Galeri Indonesia Agus Pribadi.

“Salah satu tujuan pengelolaan pesisir terpadu melalui program MERA di Kelurahan Mangunharjo adalah mendukung strategi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui kegiatan ekonomi berbasis konservasi. Jika dikelola secara efektif dan berkelanjutan, mangrove dapat menjadi sumber penghidupan, serta berkontribusi pada ketahanan pangan dan sosial,” pungkas Direktur Program Kelautan YKAN Muhammad Ilman.

KLIK INI:  Transformasi Digital Kehutanan 4.0 Harus Diarahkan untuk Ekonomi Hijau